Pagi yang begitu indah di Venesia salah satu tempat terindah yang ada di Italia. Ada banyak tempat wisata di Venesia, seperti Basilika Santo Markus, Istana Ducale, Kanal Besar, dan Piazza San Marco. Lido di Venezia juga merupakan tujuan mewah internasional yang populer, menarik ribuan aktor, kritikus, selebritas, dan lainnya di industri sinematik. Kota ini juga sangat bergantung pada bisnis kapal pesiar.
Untuk itu Dellard datang ke Italia karena bisnis barunya yang berhubungan dengan kapal pesiar. Dellard sedang merencanakan sebuah bisnis barunya bersama koleganya. Selain itu Dellard menyukai tempat ini saat sedang di landa banyak problematik pekerjaan. Italia selalu membuat Dellard menemukan jalan keluar nya sendiri saat sedang dilanda masalah.
Tawa cekikikan Nuna yang tengah menonton acara kartun Doraemon membuat perhatian Dellard tercuri, wajah lugu Nuna saat tertawa begitu indah di pandang mata. Tapi Dellard berusaha untuk menahan dan kembali fokus pada iMac di tangannya.
Setelah hampir dua jam berkutat dengan grafik dan angka yang membuat otak meledak Dellard mengakhiri pekerjaan nya.
"Sudah lapar?" Nuna mengangguk dia sudah lapar sejak tadi tapi tidak berani mengganggu Dellard karena dia sudah berjanji tidak akan merepotkan Dellard.
Dellard mengusap lembut pipi Nuna" Maaf aku terlalu fokus bekerja sampai melupakan makan"
"Apa selalu seperti ini?" Dellard mengernyit.
"Meskipun kakak sibuk harus tetap ingat makan, nanti kakak bisa sakit kalau begitu aku akan masak sesuatu untuk kita" Nuna beranjak dari duduknya.
Dellard menahan tangan Nuna"Tidak usah kita pesan makan saja"
"Kamu pesanlah apa yang kamu mau, aku akan mandi dulu" Nuna mengangguk dan mulai memesan beberapa makanan untuk Dellard dan untuk dirinya sendiri.
Beberapa menit kemudian Dellard keluar dari walk in closet dan berjalan kearah Nuna yang sudah duduk anteng di meja makan.
Dellard menautkan kedua alisnya saat melihat semangkuk es cream tiga rasa diatas meja. Tau arah mata Dellard, Nuna menautkan kedua tangannya di depan dada memohon agar dibolehkan memakan es cream yang terlihat lezat itu.
Tanpa berkata apa-apa Dellard mengambil mangkuk es cream tersebut dan memasukkan nya ke dalam lemari pendingin membuat bibir Nuna melengkung kebawah.
"Kau boleh memakannya nanti, ini masih terlalu pagi kau akan pilek jika memaksa memakannya" Cuaca di Venesia sedang dingin dan ini masih terlalu pagi untuk memakan es cream. Mungkin hanya Nuna yang ingin makan es cream di cuaca dingin seperti ini.
"Sedikit saja aku hanya ingin mencicipi nya sedikit kak" Bernegosiasi dengan Dellard? Jangan harap.
"Kau boleh memakan semuanya tapi nanti tidak sekarang" Tungkas Dellard. Nuna hanya bisa pasrah dan menurut karena dia sudah berjanji untuk tidak merepotkan Dellard.
Keduanya makan dengan tenang, sembari menikmati suasana kota Venesia yang terlihat dari kaca jendela hotel.
Bahkan Nuna bisa melihat langsung keindahan Kanal Besar yang bentuknya seperti huruf S terbalik. Perahu-perahu kecil yang menghiasi indahnya Kanal.
Tepian kanal yang dihiasi bangunan-bangunan yang memiliki gaya yang berbeda-beda, seperti gaya Bizantium Gothik, Renaisans dan Boroque. Bangunan-bangunan ini menunjukkan kekayaan dan seni di Republik Venesia.
"Jam 2 aku ada meeting dengan klien" Nuna hanya membalas dengan anggukan tanpa mengalihkan pandangannya dari Kanal Besar.
"Apa kanal itu lebih menggoda dibandingkan dengan ku?" Nuna beralih menatap wajah Dellard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]
Roman d'amourSUDAH TERBIT✓ SUDAH TERSEDIA DI SHOPEE✓ORDER SEKARANG✓ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️⚠️⚠️] Tuan Dellard Abbiyya Wesley seorang pengusaha muda yang mendapat julukan Oracle of Omaha (Peramal dari Omaha). Di usianya yang belum 25 tahun Dellard sudah me...