Bab 68 Yang Mencintai Yang Berkorban

2.6K 47 12
                                    

Sebelumnya aku mau ngucapin selamat hari raya idul Fitri

Minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin🙏🙏

Maaf ya author banyak salahnya

Sebelum baca chapter ini alangkah baiknya kalian follow dulu akun author guys untuk menyambung silaturahmi hehe....

Yuk ramein vote dan komennya biar up nya gak nunggu lama-lama
Udah siapppppppppp......

*****



Bugh

Pukulan itu berasal dari Aden.

Aden mencengkeram kuat leher kemeja Dellard lalu kembali melayangkan pukulannya.

Bugh

Bugh

"Kalo Lo gak bisa jaga dia lepasin anjing"

Dagh

Dellard menendang kaki Aden membuat tubuh Aden mundur dua langkah.

Bugh

Dellard gantian memukul Aden. Perkelahian keduanya tak terelakkan. Hingga akhirnya pihak keamanan rumah sakit memisahkan keduanya.

"Brengsek__" Maki Aden yang  di pegangi oleh satpam rumah sakit.

"Tenang mas, mas menggangu pasien rumah sakit" Peringat pak satpam.

"Oke lepasin saya" Pinta Aden.

Perlahan pak Satpam melepas tubuh Aden.

"Jangan berkelahi di sini atau kalian berdua akan saya laporkan pada pihak berwajib" Aden mengangguk.

Tatapan Aden dan Dellard saling mengunci tajam. Dellard memutus kontak mata dan beralih melihat Nuna dari jendela kaca rumah sakit.

"Cowok brengsek kayak Lo gak pantes dapetin Nuna" Kata Aden sinis.

"Lo terlalu sering bikin dia nangis dan kecewa" Ucap Aden lagi dan berhasil membuat Dellard menoleh kearahnya.

"Kalo Lo gak tau apa-apa mending diem"

Aden tersenyum sinis " Apa Lo tau kalo umur Nuna udah gak lama lagi dia butuh donor jantung" Tekan Aden.

Deg

Tubuh Dellard membeku di tempat. Dirinya tidak tau jika penyakit Nuna sudah separah ini.

"Cih__sudah gw duga Lo pasti kaget. Nuna sempet kritis karena mengalami henti jantung mendadak dan itu semua gara-gara Lo" Tunjuk Aden sarkas.

Di tengah dua orang yang tengah bersitegang. Para dokter dan suster memasuki ruang ICU dengan peralatan lengkap.

Dellard menghenti dokter Arian yang hendak masuk ke ruang ICU.

"Apa yang terjadi dok?" Tanya Dellard khawatir.

"Pasien mengalami henti jantung lagi"  Baik Dellard dan juga Aden sama-sama terdiam di pijakannya.

"Saya harus segera melakukan tindakan" Dellard membiarkan dokter Arian untuk masuk ke ICU.

Setelah beberapa kali mencoba memberikan sengatan listrik melalui dada ke jantung untuk mengembalikan irama jantung dengan menggunakan Automated External Defibrillator (AED).

Dan percobaan terakhir yang dilakukan dokter Arian tetap tidak mengembalikan irama detak jantung Nuna.

Tidak menyerah dokter Arian melakukannya sekali lagi hingga akhirnya EKG kembali menampilkan gambar bergelombang meskipun lemah dan juga lamban.

Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang