Sebelum membaca sempetin buat follow dulu ya guys,
Vote + komen juga penting
.
.
.
Happy readingSudah satu minggu tapi belum ada tanda-tanda Nuna akan membuka matanya.
Lili tengah membersihkan tubuh Nuna dengan handuk kecil, meski wajah Nuna terlihat pucat namun kecantikannya masih bisa dinikmati mata yang memandang.
"Cantik" Puji Lili "Pantas saja tuan Dellard sangat menyayangi non" Lili tersenyum.
"Non tau, setiap hari tanpa pernah absen Tuan Dellard menemani non" Banyak hal yang Lili ceritakan pada Nuna, meskipun Nuna tidak merespon ucapan Lili tapi Lili yakin jika Nuna mendengar suaranya.
Sampai Lili dibuat terkejut karena gerakan pelan jari jemari Nuna "Non..." Lili segera memanggil dokter dan suster.
Lili juga memberitahukan kabar gembira ini pada Sean.
"Halo Sean, cepat kerumah sakit Nona Nuna sudah siuman"
"Baiklah aku akan segera kesana"
Lili memutuskan panggilannya dan berjalan mondar-mandir sambil menggigiti ujung-ujung kuku nya. Rasa haru dan khawatir menjadi satu membuat jantung Lili berdetak kencang.
Di Hathaway Dellard tengah memimpin rapat, Sean yang ijin sebentar untuk mengangkat telfon masuk kembali keruangan dengan wajah yang serius.
Setelah menyampaikan kabar tersebut Dellard mengakhiri rapat yang belum selesai itu dan segera menuju kerumah sakit.
Hanya butuh waktu 45 menit dua lelaki tampan dengan setelan kantoran berjalan beriringan menyusuri koridor rumah sakit. Pesona keduanya membuat para wanita memekik terutama Dellard yang begitu tampan dan menawan.
Suara dentingan lift membuat tubuh keduanya menghilang seiring tertutupnya pintu lift menyurutkan pekikan bahagia menjadi desahan kecewa.
Kedatangan Dellard dan Sean berbarengan dengan dokter yang keluar dari ruang rawat Nuna.
Dokter itu tersenyum hangat kearah Dellard "Penantian mu gak sia-sia gadismu sudah sadar sepenuhnya, tapi dia masih perlu banyak istirahat"
"Thanks Bri" Brian dokter muda yang juga memiliki paras tampan menepuk bahu Dellard. Keduanya adalah teman SMA dulu.
Dellard masuk kedalam ruangan Nuna diikuti Sean dan Lili.
"Ada yang sakit hm...katakan" Nuna menggeleng pelan.
"Aku haus" Dengan cekatan Dellard meraih gelas di nakas dan membantu Nuna untuk minum.
"Kau tidur sangat lama baby, I am very worried" Dellard menggenggam tangan Nuna dan mengecupnya berkali-kali.
Air mata Nuna menetes dengan sendirinya "What happened?" Dellard mengusap air mata disudut mata Nuna dengan ibu jarinya.
"Kau ingin ku panggilkan dokter?" Nuna menggeleng.
"Aku ingin di peluk" Sungguh Nuna sangat menggemaskan.
"Come baby" Dellard membantu Nuna untuk duduk dan membawa tubuh ringkih Nuna kedalam pelukannya.
Lili yang melihat keuwuan dua sejoli itu terharu sampai menangis, Sean merangkul pundak Lili dan mengajaknya keluar "Sebaiknya kita keluar" Lili mengangguk.
Sesampainya diluar Lili menyadari sesuatu yang harusnya tidak terjadi.
"Aww" Sean meringis saat tangan kiri yang tengah bertengger mesra di bahu Lili di geplak dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]
Storie d'amoreSUDAH TERBIT✓ SUDAH TERSEDIA DI SHOPEE✓ORDER SEKARANG✓ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️⚠️⚠️] Tuan Dellard Abbiyya Wesley seorang pengusaha muda yang mendapat julukan Oracle of Omaha (Peramal dari Omaha). Di usianya yang belum 25 tahun Dellard sudah me...