Bab 64 Nama Kesayangan

1.1K 33 4
                                    

Happy reading 💜





Suara bel berkali-kali terdengar mengganggu Nuna yang tengah mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Nuna melirik jam yang terpatri di dindingnya, sudah selarut ini siapa yang kiranya bertamu. Nuna keluar dari kamarnya berniat ingin membuka pintu, di pertengahan tangga ia bertemu bi Imah yang berlari tergesa-gesa menuju pintu.

"Siapa Bi?" Tanya Nuna menghentikan langkah bi Imah.

"Sepertinya Tuan Dellard non, bibi lupa kalo Tuan belum pulang"

"Yasudah bibi kembali ke paviliun saja biar aku yang bukain pintu"

"Beneran gak papa Non" Nuna mengangguk sembari tersenyum.

"Kalo begitu bibi ijin ya non"

"Iya bi"

Setelah itu Nuna melajukan langkahnya menuju pintu utama. Pemandangan pertama yang Nuna lihat berhasil membuat hatinya mencelos, sebisa mungkin Nuna mengatur nafasnya.

Dellard yang datang dengan membawa perempuan lain di pelukannya masuk tanpa memperdulikan Nuna yang masih berdiri dengan perasaan hancur.

Nuna menutup kembali pintu dan menyusul langkah Dellard.

"Kak__" Cegah Nuna saat Dellard membawa wanita itu masuk kedalam kamar Dellard.

"Jangan sekarang aku tidak ada waktu" Ucap Dellard tanpa menoleh sedikitpun. Dellard benar-benar membawa Kylie masuk kedalam kamarnya. Dengan hati-hati Dellard merebahkan tubuh Kylie di kasur miliknya.

Tangan Kylie bergelayut manja di leher Dellard " By__"

Cup

Nuna meremas kedua tangannya sendiri saat Kylie mencium pipi Dellard. Nuna memilih pergi dan kembali ke kamarnya hatinya terlalu ringkih untuk melihat itu semua.

"Tolong buatkan air hangat untuk Kylie" Langkah Nuna terhenti saat suara serak Dellard memerintahnya. Nuna berbalik dan mengangguk. Lalu langkahnya ia ekspedisikan menuju dapur. Hanya butuh waktu beberapa menit untuk menyiapkan pesanan Dellard.

Tok....Tok.....tok....

Nuna mengetuk pintu kamar Dellard. Tidak lama pintu itu terbuka menampilkan Dellard yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan.

"Ini kak" Nuna menyerahkan nampan yang ia bawa. Dellard menerima nampan itu lalu menutup kembali pintu kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Sabar__" Nuna mengelus dada nya sendiri menguatkan diri nya sendiri dengan kata sabar. Jantungnya sudah sakit, tubuhnya sudah sakit Nuna tidak ingin membuat hatinya ikut merasa sakit meski pada kenyataannya hatinya lah yang lebih sakit.

Nuna kembali ke kamarnya merebahkan tubuhnya di kasur. Sejak dinyatakan VSD tubuhnya jadi mudah lelah tidak sekuat dulu.

Jari-jemarinya menari di udara mengukir nama kesayangannya Dellard Abbiya.

Jika kemarin ia dicintai dengan sungguh tanpa sanggah, hari ini ia di lukai dengan sangat tanpa obat.
Sekuat apapun ia tahan air mata itu meluncur tanpa permisi. Sakit rasanya benar-benar sakit.

*****

Hari ini adalah hari pertama Nuna akan melakukan check up. Jika tubuh mu sudah member sinyal tidak baik-baik saja tolong peka sebelum menyesal dikondisi yang sudah parah.

Nuna mengambil tas nya dan bergegas keluar karena sahabatnya sudah sampai.

Dan lagi pemandangan yang menyakitkan harus kembali Nuna lihat, saat Dellard dan Kylie tengah menikmati sarapan bersama. Nuna memilih mengalihkan pandangannya untuk melindungi hatinya.

"Hy__kamu tidak ikut sarapan dengan kami?" Sapa Kylie saat melihat Nuna berjalan melewati nya begitu saja.

"Tidak terimakasih"

"Aku belum pernah melihatmu sebelum nya, kamu__?

"A-aku__" Ucapan Nuna terhenti.
"Dia sesepuku" Ucap Dellard. Nuna mengepalkan tangannya mati-matian menahan rasa sesak yang muncul seiring Dellard yang mengenalkannya sebagai sepupunya.

"Oh, aku Kylie kekasih Dellard"

Deg

Rasa sakit itu semakin menjadi setelah mendengar kata kekasih. Nuna mengangguk kecil memaksakan senyum di bibirnya.

"Aku harus pergi"

"Baiklah hati-hati"

Nuna memegangi dadanya yang terasa nyeri berusaha untuk tidak menangis berusaha untuk menjadi perempuan kuat.

"Na, lo okay?" Tanya Disty khawatir saat melihat wajah pucat Nuna. Nuna mengangguk sembari menunjukkan senyumnya.

Disty melajukan mobilnya menuju rumah sakit Permata Medika, sampai di parkiran Disty menoleh sekilas kearah Nuna yang wajahnya semakin pucat. Keduanya turun dan menuju keruangan dokter Arian. Disty sudah membuat janji sebelumnya sehingga keduanya tidak perlu antri.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, Nuna kini tengah duduk berhadapan dengan Dokter Arian.

"Bagaimana dok?" Tanya Nuna sedikit penasaran dengan hasil kesehatannya. Jika dilihat dari ekspresi wajah Dokter Arian sepertinya hasilnya tidak terlalu baik tapi Nuna selalu menanamkan hal positif dalam dirinya. Meskipun hasilnya kurang baik gak apa-apa semoga besok kesehatannya lebih baik.

"Lebih di jaga lagi ya kesehatannya, jangan terlalu capek dan banyak pikiran yang tau kuat atau enggaknya tubuh kamu ya kamu sendiri. Saya sudah buatkan resep obat yang harus rutin kamu minum jangan sampai terlambat" Terang dokter Arian.

"Baik dok terimakasih" Ucap Nuna setelahnya meninggalkan ruang dokter Arian. Setelah kepergian Nuna dokter Arian mengirim hasil pemeriksaan Nuna pada seseorang.

*****

Dellard meremas ponselnya setelah membaca hasil pemeriksaan kesehatan Nuna. Kesehatan gadis itu menurun. Dellard tau pasti salah satu penyebabnya adalah dirinya, tapi tidak bisakah gadis itu lebih memikirkan kesehatannya.

"Arghhh__" Erang Dellard merasa frustasi memikirkan Nuna.

"Why By__"

"Jangan ganggu aku Ky" Kylie sedikit kesal dengan penolakan Dellard tapi lagi-lagi dia memasang muka tebal dihadapan Dellard.

"Oke baiklah kalau begitu aku akan pergi" Ucap Kylie

Dellard menghela nafasnya " Mau kemana?" Kylie tersenyum menang saat pertanyaan itu keluar dari mulut Dellard.

"Menemui teman lama ku yang kebetulan baru datang ke Indonesia" Kylie berjalan kearah Dellard mengalungkan kedua tangannya di leher Dellard.

"Kau butuh aku? Ingin ku temani?" Dellard menahan pinggang Kylie saat Kylie berusaha untuk meraih bibirnya.

Namun hal itu terlihat berbeda di mata Nuna. Rasa sakit lagi-lagi menghantam kuat hati ringkihnya. Istri mana yang tidak sakit melihat suaminya bercumbu dengan perempuan lain bahkan di dalam rumahnya. Mengapa Dellard setega ini pada nya, apa kesalahannya. Nuna mengusap kasar air matanya lalu berjalan menuju kamarnya.

"Ky__" Dellard menjauhkan tubuh Kylie dari tubuhnya.

"Apa yang salah? Mengapa kamu terus-terusan menolakku?" Kesal Kylie.

"Aku hanya menolong mu jadi berhentilah bersikap berlebihan atau aku berhenti" Tegas Dellard.

"Aku masih menginginkanmu By" Ucap Kylie memelas.

"Anak ini butuh kamu By, dia butuh ayah. Aku tidak bisa membayangkan jika anak ini harus lahir tanpa ayah" Kylie mulai menangis membuat hati Dellard luluh.

"Kamu yang meminta ku untuk mempertahankan bayi ini By" Tangis Kylie semakin pecah. Dellard menarik Kylie dalam pelukannya memberikan kekuatan untuk perempuan yang tengah mengandung. Dellard tidak ingin Kylie stress dan berujung buruk pada bayinya.


Gimana buat part ini menurut kalian?

Jangan lupa tinggalin vote dan komen ya🙏

Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang