Bab 55 Menepati Janji : Mutia Nugraheni

1.4K 35 0
                                    

Nuna mengerucutkan bibirnya sambil sesekali mendumel sebal karena Dellard yang sibuk kesana-kemari membuat Nuna yang tengah mengekorinya lelah sendiri.

Bukan tanpa alasan Nuna mengekori Dellard, tapi karena saat ini Dellard tengah ngambek dan mendiami nya.

Dellard cemburu hanya gara-gara Nuna menyapa Aden dan melemparkan senyum nya. Sepele bukan?

"Kak aku minta maaf, udah dong kak aku capek" Dellard menatap datar Nuna yang duduk di lantai sembari memijat-mijat kaki nya.

Dellard berjalan mendekati Nuna dan berjongkok di depan Nuna.

"Aku udah minta maaf loh ini padahal aku gak tau letak kesalahan ku tuh dimana" Dellard mendengus kesal mengingat senyum manis Nuna saat menyapa Aden.

Senyum itu hanya milik Dellard.

Dellard mengulurkan tangannya dan membantu Nuna untuk bangun.

"Maaf kak" cicit Nuna. Dellard mengangguk dan memeluk tubuh Nuna.

"Jangan pernah berikan senyum itu ke pria manapun aku cemburu" Gumam Dellard yang tentunya di dengar oleh Nuna.

Nuna mengangguk dan membalas pelukan Dellard.

"Aku ingin mengenalkanmu dengan seseorang" ujar Dellard.

"Si-siapa?"

"Kau akan tau besok sekaligus menepati janjimu"

*****

Sesuai dengan ucapannya semalam, Dellard mengajak Nuna untuk bertemu dengan seseorang.

"Kak kenapa kita kerumah sakit?" Keduanya telah sampai di parkiran Rumah Sakit Edelweis.

"Memangnya siapa yang ingin kakak temui?"

"Turunlah" Dellard membuka seatbelt nya dan keluar dari dalam mobil diikuti Nuna.

Dellard membawa tangan kecil Nuna kedalam tangan besarnya. Sebenarnya Nuna masih penasaran dengan orang yang dimaksud oleh Dellard tapi sepertinya Dellard ingin menunjukkannya langsung ketimbang menjelaskan.

Keduanya memasuki sebuah kamar VIP bernuansa putih, tubuh Nuna menegang saat sosok wanita dengan pakaian rumah sakit duduk di tepi ranjang membelakangi pintu.

Siapa wanita itu?
Apa dia perempuan yang dibawa kak Dellard ke mansion waktu itu?

Pertanyaan-pertanyaan dikepalanya membuat Nuna jadi gelisah sendiri.

"Ma..." Seketika Nuna menoleh ke arah Dellard saat mendengar panggilan Ma.

Wanita itu menoleh. Nuna dibuat terkejut saat melihat wajah wanita itu. Wanita itu adalah orang gila yang waktu itu Nuna tolong. Otak dan tubuhnya masih belum singkron hingga membuat Nuna terpaku di tempat nya berdiri.

Dellard merangkul bahu Nuna dan mengajaknya mendekat kearah Mutia.

Mutia tersenyum ramah kearah Nuna, menangkup wajah Nuna dengan kedua tangannya. Nuna yang masih canggung hanya tersenyum kaku.

"Cantik" Puji Mutia

"Terimakasih Tan"

"Ma, gimana keadaan mama?" Mutia beralih menatap putranya yang tumbuh begitu tampan. Mutia tidak menyangka jika wanita yang jauh dari sempurna bisa melahirkan putra sesempurna Dellard.

Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang