'Tak ada orang yang menikmati rasa sakitnya kecuali orang yang sudah berdamai dengan hatinya'
~o00o~Rapat tengah berlangsung namun hati dan pikiran Dellard entah dimana, bahkan hingga rapat selesai Dellard masih belum sadar dari lamunannya.
Untung saja ada Sean yang sigap menggantikan presentasi Dellard. Bukan hal mudah bagi seorang Dellard menjalani kehidupan yang terlihat sempurna ini. Kalau boleh milih Dellard hanya ingin kehidupan sederhana tanpa harus memikirkan segala hal yang membuatnya lelah.
"Tuan Dellard...." Dellard memberikan gesture bertanya pada Sean.
"Rapat sudah selesai apa Tuan butuh sesuatu?" Dellard mengamati sekitar dan benar saja kursi-kursi telah kosong.
"Sejak kapan?"
"Sepuluh menit yang lalu tuan" Dellard menghela nafas, pertemuan nya dengan Mutia membuat hati dan pikirannya berantakan.
"Kau boleh ambil jam makan siang mu Sean"
"Lalu tuan?"
"Aku ada urusan" Dellard berdiri dari duduknya.
"Biar saya antar" Dellard menahan Sean.
"Istirahatlah Sean kau sudah banyak bekerja hari ini" Sean mengangguk dan berjalan di belakang Dellard.
Dellard mengendarai mobilnya menyusuri jalanan tanpa arah. Dellard menginjak rem mobilnya tiba-tiba saat melihat seseorang bermain kucing di tengah jalan.
'Bosan hidup apa nyari mati' Kelakar Dellard
Btw bang bosan hidup sama nyari mati sama ujung-ujungnya mati juga.
Dellard turun dari mobilnya dengan wajah suram.
"Apa yang kamu lakukan? Kau hampir membuat orang lain celaka" Sentak Dellard.
Nuna mendongakkan kepalanya menatap wajah dingin Dellard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]
RomanceSUDAH TERBIT✓ SUDAH TERSEDIA DI SHOPEE✓ORDER SEKARANG✓ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️⚠️⚠️] Tuan Dellard Abbiyya Wesley seorang pengusaha muda yang mendapat julukan Oracle of Omaha (Peramal dari Omaha). Di usianya yang belum 25 tahun Dellard sudah me...