Bab 25 Secret Box

3.4K 42 0
                                    

Meski sudah menggunakan foundation yang lumayan tebal tapi memar di pipi Nuna masih terlihat samar. Setiap kali melihat memar di pipi nya saat itu juga Nuna merasakan denyutan nyeri di hati nya.

“Papa….”

Semalam setelah mengobati luka di pipi Nuna Dellard mengajak Nuna untuk berbicara sedikit perihal alasan Nuna menghancurkan pesta pernikahan ayahnya sendiri. Sebenarnya Dellard tidak memiliki hak untuk ikut campur dengan permasalahan kehidupan Nuna tapi entah peri mana yang membuat hati Dellard begitu peduli pada Zanuna Quensha Bratadikara.

Mengingat kejadian semalam membuat langkah Nuna terasa begitu riang di tengah gemuruh hatinya akan permasalahan pelik antara dirinya dan Mario. Dellard Abbiya Wesley pria kurang ajar yang mengambil first kiss nya, siapa sangka pria itu kini malah menjadi candu baginya.

Langkah Nuna terhenti di depan loker, tangannya merogoh saku tas nya dan mengambil sebuah kunci. Kening Nuna mengernyit saat menemukan sebuah kotak asing berwarna hitam di dalam lokernya.

“Perasaan aku gak punya kotak ini….?” Nuna membolak-balikkan kotak di tangannya sembari mengingat perihal kotak ini miliknya atau bukan.

Tapi kotak itu begitu asing bagi Nuna, entah mengapa Nuna juga tidak berminat untuk membukanya. Selain kotak hitam asing itu Nuna juga mendapatkan beberapa surat ancaman lagi dan lagi yang entah siapa pengirimnya. Nuna memasukkan semua kotak beserta surat ancaman itu ke dalam tasnya sebelum akhirnya mengunci kembali lokernya.

Nuna menghela nafas sebelum melanjutkan langkahnya kembali ke dalam kelas, lima menit lagi pelajaran pertama akan di mulai. Disty sudah duduk di kursinya dengan wajah muram, penampilannya juga tidak serapih biasanya. Meski memiliki penampilan yang tomboy tapi Disty mengedepankan style yang modis.

“Kenapa?” Disty mendongakkan kepalanya melihat kearah Nuna yang baru saja duduk dikursinya.

Disty menghembuskan nafas jengah memikirkan nasibnya selama menjalani hukuman dari papa nya “Miskin” Nuna memandang Disty cengo.

“Fasilitas dan uang jajan gw di sita gara-gara bikin ulah di pesta nikahan bokap lo Na, papa marah besar” Keluh Disty

“Hah serius???” Disty mengangguk

“Lo liat sendiri nih gimana lepeknya rambut gw karena berangkat naik ojek” Disty sudah tidak tahan menjalani hukuman yang sangat membuatnya menderita padahal baru sehari di jalani tapi rasanya sudah seperti ingin menyerah. Hidup hemat tanpa fasilitas mewah yang selama ini Leaman berikan membuat hidup Disty seperti di neraka.

“Sorry ya, aku turut prihatin…..” Nuna menepuk bahu Disty sambil terkekeh.

“Sial lo Na, temennya kena masalah malah diketawain” Bukannya ikut merasa sedih Nuna malah semakin tertawa melihat wajah nelangsa Disty.

Nuna menghentikan tawanya saat mengingat kotak yang dia temukan di lokernya, Nuna mengambil kotak itu dan meletakkannya di atas meja “Dis, kotak ini punya kamu?”

Belum sempat menjawab suara dari pak Bahar sudah lebih dulu terdengar menyapa.

“Selamat pagi anak-anak” Suara pak Bahar membuat suara gaduh di kelas menghilang dengan sekejap.

“Pagi pak….” Jawab seisi kelas serentak.

“Hari ini bapak akan menjelaskan mengenai Galaksi Bima Sakti sebagaimana kita tau bahwa planet bumi berada di dalam tata surya yang merupakan bagian dari Galaksi Bima Sakti atau dalam Bahasa Inggris di sebut dengan Milky Way. Apa kalian tau isi dari Galaksi Bima Sakti dan seperti apa bentuk dari Galaksi Bima Sakti?” Jaka mengangkat tangannya, sangat tidak biasa murid paling nakal di kelas itu mengangkat tangan saat guru memberikan pertanyaan.

“Ya Jaka, kamu ingin menjawab pertanyaan yang bapak berikan?” Jaka menggeleng membuat pak Bahar dan seisi kelas menatap Jaka bingung.

“Lalu kenapa kamu mengangkat tangan Jaka?”

“Tangan saya pegel pak makanya saya angkat eh malah dapet notice dari bapak” Seisi kelas tertawa mendengar jawaban jujur dari Jaka.

“Makanya kalo tidur itu jangan di kelas”

“Lagian materi yang bapak berikan kejauhan pak buat saya, biarlah langit dan isinya itu tetap menjadi rahasia alam pak, jangankan bentuk dari Galaksi Bima Sakti bentuk Cinta itu apa saja saya belum dapet jawabannya sampe sekarang pak” Penjelasan Jaka semakin membuat teman-temannya tertawa.

“ITU MAH LO DI PHP JAK….”
“HAHAHA…..”

“Jaka kamu mau tau bagaimana bentuk Cinta?” Tanya Pak Bahar dengan wajah serius.

“Mau pak, bapak tau?” Jawab Jaka tak kalah serius.

“Sekarang kamu keluar kelas dan lari keliling lapangan sepuluh kali” Jaka menatap wajah pak Bahar tak percaya.

“Yah…Pak itu mah bukan bentuk cinta tapi bentuk penyiksaan” Protes Jaka tak terima.

“Anggap saja itu bentuk cinta kamu kepada saya” Jaka semakin terperangah mendengar jawaban pak Bahar. Dengan berat hati Jaka melakukan hukuman yang diberikan pak Bahar, mungkin hukuman itu lebih baik dari pada mendengarkan penjelasan pak Bahar yang sama sekali tidak masuk ke dalam otak nya.

Suasana kelas kembali tenang. Sejak Dellard mengajak Nuna melihat bintang dengan teleskop milik Dellard, Nuna semakin menyukai langit dan seisinya begitu juga dengan penjelasan yang di terangkan pak Bahar membuat Nuna semakin tertarik dengan hal-hal Astronomi.

Mungkin kelak dirinya ingin menjadi astronot bersama Dellard mengarungi planet Denu berdua menciptakan galaksi-galaksi yang indah dalam kisah cinta mereka.

Nuna tersenyum-senyum saat pikirannya melayang membawanya jauh ke luar angkasa ke planet Denu khayalan Nuna.

"Eh...." Nuna tersadar bahwa nama planet khayalan nya sama dengan nama kucing miliknya.

"Denu....apa jangan-jangan Denu juga singkatan dari Dellard Nuna?" Batin Nuna

Ting
Sebuah notifikasi pesan masuk.
[0822234*** : Temui gw setelah jam istirahat]

Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang