'Kau suka aku dari sisi ku
yang sebelah mana?
'Dari sisi sempurna ku?
'Atau sisi terburuk ku?Dellard Abbiyya
Setelah berdebat hampir satu jam akhirnya Nuna memilih untuk mengalah.
"Inget ya Dis, ini terakhir kalinya kita ketempat kaya gini aku gak mau sampai kamu kenapa-kenapa jadi aku temani kamu" Nuna menatap sinis sahabatnya itu, meskipun kesal tapi Nuna tidak tega jika membiarkan Disty masuk kedalam club itu sendirian.
"Janji" Disty mengangkat dua jarinya membentuk peace sembari tersenyum menunjukkan sederet gigi putihnya.
"Kalo om Leaman sampe tau nama mu bener-bener bakalan di coret dari KK dan surat wasiat" Peringat Nuna
"Iya-iya Na, jangan diingetin terus papa gak bakalan tau kalo kamu gak ngadu" Disty mengandeng tangan Nuna untuk masuk kedalam club.
Disty sengaja tidak memberitahu pacar barunya jika dia sudah sampai. Mata Disty menyusuri setiap sudut club mencari keberadaan Shaunn pria yang baru dikenalnya tidak lebih dari tiga bulan.
Nuna menutupi hidungnya dengan punggung tangannya, Nuna sangat tidak nyaman dengan bau rokok dan alkohol.
Disty memicingkan matanya saat melihat pria yang dicarinya. Tanpa sadar Disty melepaskan pegangan tangannya dengan Nuna dan berjalan dengan langkah lebarnya menuju sofa yang berada di sudut club.
Nuna mengikuti langkah Disty dengan terburu-buru hingga sesekali tanpa sengaja Nuna menabrak orang yang tengah menari bebas di club.
"Maaf ...maaf"
Disty menarik seorang pria yang tengah beradu bibir dengan seorang wanita. Tanpa sepatah kata pun Disty menampar pipi Shaunn hingga wajah pria itu memerah.
"Brengsek" Maki Disty
"Disty???" Wajah Shaunn kebingungan melihat keberadaan Disty. Shaunn melupakan sesuatu, ya hari ini dia dan Disty memiliki janji untuk bertemu Shaunn lupa dia benar-benar lupa.
Shaunn ingin meraih tangan Disty namun dengan kasar Disty menepisnya.
"Jangan sentuh aku, kau menjijikkan" Disty berjalan keluar tanpa memperdulikan Shaunn yang terus mengejarnya.
Disty kau melupakan seseorang?
Nuna kebingungan saat tak menemukan keberadaan Disty. Gelapnya club membuat Nuna kesusahan mencari keberadaan Disty, belum lagi suara dentuman musik yang keras membuat kepala Nuna terasa pusing.
Grap
Seseorang menarik tangannya membuat tubuh Nuna mendekat kearahnya. Nuna memberontak saat melihat tatapan menjijikan dari pria itu.
"Lepaskan aku...." Sentak Nuna.
"Nona manis jangan galak-galak, emm semakin kamu galak gini kamu semakin terlihat menggoda"
Pria itu semakin mendekatkan tubuhnya kearah Nuna.
"Jangan mendekat atau aku teriak" Ancam Nuna, namun ancaman itu malah membuat pria itu terkekeh.
"Kau akan berteriak di bawah ku Nona" Pria itu menatap Nuna penuh nafsu membuat Nuna semakin memberingsut mundur ,tapi sayangnya punggung Nuna terpentok oleh tembok.
Nuna menyilangkan kedua tangannya dan menutup mata nya, berdoa dalam hati berharap seseorang akan menolongnya.
Bugh,
Pria itu tersungkur ke lantai saat seseorang menendangnya.
Pria itu memberikan pukulan bertubi-tubi hingga lawannya tak berdaya. Dellard memanggil seorang staff untuk membawa pria itu keluar dari club.
Pria yang datang menyelamatkan Nuna adalah Dellard. Dellard mendekati tubuh Nuna yang masih bergetar sambil menutup matanya.
Bibir Nuna terlihat pucat saking takutnya, Dellard menarik tubuh gemetar Nuna menggendongnya ala bridal style dan membawa nya keluar club.
Nuna membuka matanya perlahan saat suara berisik musik sudah tak lagi terdengar.
Mata Nuna membola saat wajah Dellard berada tepat di depan wajahnya, Dellard sedikit menundukkan kepalanya karena tubuhnya lebih tinggi dari Nuna atau tubuh Nuna yang terlalu pendek.
Reflek Nuna beringsut mundur membuat Dellard menautkan kedua alisnya bingung.
"Hei...kamu lupa dengan ku?"
'Bagaimana bisa aku lupa dengan orang yang mengambil first kiss ku' Batin Nuna menggerutu
"Jangan menggerutuku dalam hati" Ucap Dellard membuat Nuna melotot.
Dellard membuka pintu mobilnya dan memberi titah Nuna untuk masuk dengan kode kepalanya.
Nuna masih berdiri kaku di tempatnya hati nya bimbang ' Masuk tidak ya' . Melihat Nuna yang tak bergerak membuat Dellard gemas dan menutup kembali pintu mobilnya.
"Yaudah kalo gak mau, pertolongan gak akan datang dua kali" Dellar berjalan memutari mobilnya dan masuk ke kursi pengemudi, bersamaan dengan itu Nuna juga masuk dan duduk di sebelahnya.
Nuna tersenyum malu kearah Dellard. Melihat tingkah Nuna membuat Dellard gemas tapi dia tetap berusaha sedatar mungkin.
Dellard ingin menanyakan alamat rumah Nuna, namun saat melihat kesamping Dellard dibuat terkesima dengan wajah polos Nuna tertidur dengan kupluk berbentuk keroppi terpasang di kepalanya.
Dellard bukan tidak tau alamat rumah Nuna, tapi akan terasa aneh jika Dellard tiba-tiba mengantar Nuna kerumahnya dengan kondisi Nuna yang tengah tertidur jadi Dellard memutuskan untuk membawa Nuna ke apartemen miliknya.
'Imut'
Di Sekolah,
Selama seharian Nuna mendiamkan Disty, Nuna masih kesal karena Disty meninggalkannya hingga Nuna berakhir di ranjang milik Dellard.
Jangan berfikir yang iya-iya dulu.
Nuna tidur di ranjang Dellard sedangkan Dellard tidur di sofa ruang tamu.
Ingetkan Nuna tertidur di mobil Dellard dan Dellard belum sempat bertanya alamat Nuna. Akhirnya Dellard membawa Nuna ke apartemen nya.
"Na, aku minta maaf aku lupa dan aku salah" Disty benar-benar sudah tahan Nuna mendiamkan nya sedari tadi pagi.
Nuna tetap diam dan berlalu pergi meninggalkan Disty. Disty menghela nafas gusar.
"Na, kamu boleh marah maki-maki aku nonjok aku atau apapun silahkan tapi jangan diemin aku kayak gini" Mata Disty berkaca-kaca dirinya benar-benar menyesal telah meninggalkan Nuna di club malam itu.
Sungguh Disty tidak berniat sama sekali, amarah nya yang telah membuatnya melupakan segalanya.
Belum lagi Shaunn yang terus mengajaknya adu mulut membuat Disty semakin kesal malam itu sampai-sampai Disty lupa jika dia datang bersama Nuna.
"Na...maafin aku...." Disty akhirnya tak lagi sanggup menahan air matanya apa yang telah dia lakukan adalah salah dan Disty menyesal.
Nuna berjalan mendekati Disty menatap datar wajah Disty yang terisak.
"Aku maafin kamu" Ucap Nuna membuat Disty menegakkan kepalanya melihat Nuna.
"Serius Na???" Tanya Disty memastikan, Nuna mengangguk sebagai jawaban.
"Maafin aku ya Na, maaf aku janji gak akan mengulangi hal bodoh lagi...." Disty memeluk erat tubuh Nuna dan menumpahkan tangisnya dipelukan Nuna.
"Udah kamu gak pantes nangis...sumpah" Ejek Nuna
Disty menghentakkan kakinya, dirinya benar-benar menyesali perbuatannya. Dan air matanya saat ini adalah sungguhan bukan air mata buaya betina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]
RomanceSUDAH TERBIT✓ SUDAH TERSEDIA DI SHOPEE✓ORDER SEKARANG✓ [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️⚠️⚠️] Tuan Dellard Abbiyya Wesley seorang pengusaha muda yang mendapat julukan Oracle of Omaha (Peramal dari Omaha). Di usianya yang belum 25 tahun Dellard sudah me...