Bab 56 Gaun Pengantin

1.3K 35 1
                                    

Bukan lamaran yang indah dan romantis seperti di novel-novel tapi lamaran dalam kesempitan yang Nuna dapatkan. Dirinya tengah pingsan dan Dellard melamarnya sungguh membagongkan bukan. Tapi Nuna juga tidak menolak untuk menempati posisi sebagai istri seorang Dellard Abbiya. Ingin menolak? tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diinginkan ribuan perempuan di Karasan.

Memikirkan menjadi istri seorang Dellard membuat kedua pipi Nuna terasa memanas "Ish mikirin apa sih" Nuna mengetok kepala nya sendiri dan kembali fokus pada buku materi di depannya. Banyak materi yang harus Nuna pahami sebelum bertempur dengan soal-soal ujian besok pagi.

Ceklek

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi Nuna pada buku ditangannya. Dellard berdiri diambang pintu dengan kedua tangannya bersedekap dada.

"Masuk kak, pamali berdiri di depan pintu" Ujar Nuna mengingat larangan-larangan kuno dari kakeknya.

Dellard berjalan masuk dan mendudukkan bokongnya di kasur.
"Lagi ngapain hm"

"Keliatannya aku lagi ngapain, hm?" Nuna balik bertanya membuat Dellard berdecak.

"Gak perlu belajar kamu bodoh juga aku tetep terima kamu" Nuna mendelik sebal.

"Aku gak bodoh ya" Elak Nuna memang dirinya bukan murid bodoh meski bukan juara satu tapi nilai Nuna tidak mengecewakan.

"Kalo gitu gak usah belajar" Dellard merebut buku ditangan Nuna.

"Balikin kak" Nuna mendengus kesal kenapa Dellard jadi suka bersikap usil begini.

Dellard mengangkat tangannya membuat Nuna yang tingginya tidak seberapa itu beberapa kali melompat untuk meraih buku ditangan Dellard. Tapi dasarnya Dellard yang titan mau gimana pun usaha Nuna melompat buku itu masih terlalu jauh dari jangkauan Nuna.

"Dasar kerdil" Desis Dellard membuat Nuna cemberut.

Dengan satu tangannya Dellard menggendong Nuna seperti anak kecil "Mau kemana kak"

"Kamar aku" Hanya butuh beberapa langkah untuk membawa Nuna ke kamarnya, Dellard membuka pintu kamarnya dengan satu tangannya lalu menutupnya dengan sebelah kakinya.

Dellard menurunkan Nuna dari gendongannya "Belajar disini" Titah Dellard dan menyerahkan kembali buku Nuna. Nuna hanya menurut dan kembali melanjutkan materi yang tadi sempat dia pelajari.

Wajah serius Nuna yang tengah belajar membuat Dellard tersenyum gemas, ekspresi Nuna yang berubah-ubah membuat Dellard terkekeh "Lucu amat sih istri aku" batin Dellard.

Nuna yang tadinya duduk merubah posisinya menjadi tengkurap di kasur Dellard, sedangkan Dellard sedang sibuk di sofa dengan iPad nya. Grafik dan angka yang rumit tak membuat Dellard bosan untuk mengamatinya, setiap detik dalam hidupnya Dellard gunakan untuk bekerja jadi tidak heran jika diusianya yang masih muda Dellard sudah menduduki posisi CEO.

"Kak Dellard sedang apa?" Tanya Nuna yang sudah beralih duduk di samping Dellard.

"Sudah belajarnya?" Nuna menganggukkan kepala, matanya terlihat sayu akibat mengantuk.

"Ngantuk hm?" Lagi-lagi Nuna mengangguk.

Dellard menyandarkan kepala Nuna ke dadanya dan memeluknya dari samping.

"Kak" Panggil Nuna

"Hm"

"Kakak beneran mau nikahin aku?" Tanya Nuna disela-sela kantuknya.

"Hm"

"Kenapa aku?" Dellard mengangkat sebelah alisnya.

"Aku cuma anak SMA aku takut bikin kakak malu" Cicit Nuna

Ceo Tampan Kesayangan Nuna [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang