"sshhh...perih ma." desis gadis pendiam itu saat luka nya di obati.
"udah mama bilang,kalau main skate itu pakai celana panjang.lagian udah malem kenapa belum pulang sih?" sewot Shani sambil mengobati luka luka yang ada di lutut dan telapak tangan Zee.
kini ibu dan anak itu sedang berada di kamar Zee.setelah selesai bersih bersih, Shani langsung mengobati luka luka Zee yang terlihat masih berdarah dan membiru.
"ya namanya juga main ma.gak liat jam."
"anak gadis gak baik loh sayang jatoh jatohan kaya gini.bahaya untuk tubuh kamu.lagian anak gadis mama cantik begini masa banyak bekas luka nya sih."
Zee hanya diam saja,ia hanya memperhatikan luka luka yang ada di lututnya itu.
Shani hanya menghembuskan nafasnya kasar.percuma saja ia menceramahi anak nya ini.ujung ujung nya pasti di ulangi lagi.
"udah tuh." ucap Shani sambil membereskan kotak P3K nya.
"udah,sekarang bobo.besok sekolah kan?"
"iya mama Zizi yang bawel." Zee langsung mengecup pipi kanan Shani yang masih duduk di tepi ranjang nya.
"bawelan kamu kalau lagi nyeramahin Zean sama Reva." ucap Shani sambil terkekeh.
Zee hanya memutar bola matanya malas.Shani pun mengecup kedua pipi Zee dan membantu anak gadis nya itu untuk merebahkan tubuhnya.ia pun juga menarik selimut tebal Zee hingga sebatas dada nya.
"good night sayang nya mama" Shani mengecup sekali lagi kening Zee.
"good night too cinta nya Zizi."
Shani tersenyum hangat.ia mematikan semua lampu kamar itu dan berlalu keluar kamar.
•••
matahari sudah menampakkan cahayanya kembali.sinar matahari itu sudah tembus dari balik jendela mengenai mata seorang gadis pendiam.
ia berusaha membuka matanya dan mengerjapkan nya beberapa kali.
Azizi merenggangkan badannya yang terasa sangat remuk akibat terjatuh semalam.namun,hal itu tidak akan melunturkan hobi nya dalam bermain skateboard.
gadis itu melihat ke arah jam dinding yang tergantung di atas tv kamarnya.jam sudah menunjukkan pukul 6 lewat 15 menit.dan itu tandanya 45 menit lagi ia akan terlambat ke sekolah.tanpa membuang waktu lebih lama lagi,gadis itu bangkit dari kasurnya dan langsung masuk ke kamar mandi.
tidak perlu menunggu waktu lama,gadis itu pun selesai dan langsung menuju ke lantai bawah.ia pergi begitu saja tanpa sarapan.tidak akan sempat kalau harus sarapan dulu.
rumahnya sudah terlihat sepi.pasti semuanya sudah pergi untuk memulai kegiatan masing masing.
ia ingat sekali kalau hari ini papa nya sudah pergi ke Belanda untuk mendatangi sebuah undangan meeting mengenai perkembangan teknologi.kalau mama nya sudah dipastikan mendapatkan telfon darurat dari rumah sakit.belakangan ini mamanya sering sekali pulang lebih lama dan pergi lebih awal dari pada biasanya. karena jadwal rumah sakit yang semakin padat dan banyak orang yang harus di operasi.
Zean sudah di pastikan pergi lebih awal karena menjemput Ashel.memang pasangan yang bucin.kalau Reva gak tau deh.ia sangat jarang melihat aktifitas dan kegiatan yang di lakukan adik nya itu selain bermain basket.dan kalau Adel, adik laki lakinya yang satu itu sangat suka mengurung diri di kamar.mangkanya Adel jarang banget berinteraksi dengan orang orang di rumah ini.dan di pastikan Adel juga udah berangkat sekolah ini.
Zee menancapkan gas mobilnya menuju ke sekolah.
tepat pukul 7 pagi,akhirnya ia sampai juga.hampir saja ia telat.Zee buru buru menyandang tasnya dan berlari menuju kelas karena ia takut kalau guru pengajar jam pertama akan masuk.