22

491 62 0
                                    

sore ini Ashel dan juga Marsha sudah sampai di kediaman Harlan untuk menghadiri acara makan malam yang di adakan secara dadakan oleh Shani.

"tante...Acel cantik dateng nih." ucap Ashel berteriak dari arah pintu utama. para ART yang sedang bekerja tampak terlihat santai karena pemandangan ini sudah sangat biasa mereka lihat.

Shani yang baru saja sampai di rumah pun keluar dari kamarnya dengan masih menggunakan seragam dinas rumah sakit nya.

"eh calon menantu tante udah dateng. Zean nya mana sayang?." ucap Shani. Ashel menyalam punggung tangan Shani sambil tersenyum.

"masih di luar tante. aku lagi sebel sama tu anak, jadi aku hukum dulu deh."

Shani menanikkan sebelah alisnya."Zean berbuat salah apa sama kamu nak?."

"aku sebel aja tadi Zean telat jemput aku dua menit. jadi aku hukum hitungin rumput di taman depan deh."

Shani tertawa melihat tingkah pasangan yang sikap nya sama ini.

"kalian ada ada aja deh, sekarang kamu duduk cantik aja dulu ya. tante mau bersih bersih dulu. atau kalau mau gabung sama Adel dan Marsha boleh juga tu. mereka lagi ada di taman belakang deket kolam renang."

"ya udah,aku mau ikut gabung aja deh.daripada cuma diem doang,ntar yang ada aku nya kesambet."

Shani terkekeh.Ashel pun tersenyum lalu pergi untuk memanggil kekasihnya yang masih nurut dengan perintahnya.

Zean terlihat sangat kelelahan setelah menghitung rerumputan yang jumlahnya tidak terhitung itu."sayang,udahan kenapa hukumannya. aku capek ngitungin rumput ini nih." keluh Zean dengan wajah yang memelas.

"kamu sih pakai nurut segala lagi. ayo masuk ah,kita cerita cerita sama Adel dan Marsha di taman belakang."

Zean tampak terdiam. apa Ashel bilang tadi? kamu pakai nurut? jelas jelas tadi kekasihnya ini mengancam nya kalau ia tidak mau nurut maka semua koleksi figuran anime nya akan di sita oleh Ashel.

"ayo Zean,jangan kebanyakan mikir. ntar kamu jadi Albert Einstein kan nggak lucu.tiba tiba menemukan alat untuk menghitung jumlah rumput."

Zean tersenyum lalu mengangguk. mereka pun masuk kedalam rumah dan langsung menuju ke taman belakang.

"eh,kak Ze,kak Acel. baru dateng?." tanya Marsha dengan senyuman yang ramah.

"baru Sha. kalian udah dari tadi?." tanya Ashel.

"lumayan kak." ucap Marsha.

Zean celingak celinguk seperti mencari seseorang. Adel yang melihat tingkah kakak nya itu pun jadi ikutan kebingungan.

"kak Ze kenapa?." tanya Adel.

"mama kemana? kok aku nggak lihat mama."

"tante Shani tadi lagi bersih bersih. baru pulang dari rumah sakit." ucap Ashel langsung.

"ohh, kamu udah ketemu sama mama aku ya?."

"udah."

"kalau Zee mana?."

"kak Zee masih di kamar kayanya. aku juga nggak lihat kak Zee." ucap Adel.

"kalau Repa?."

"sama,masih di kamar juga."

"kamu gimana sih yang?, tinggal serumah tapi nggak tau keberadaan saudara sendiri. udah berasa kaya anak kost kost an deh." ucap Ashel.

Marsha tertawa mendengar ucapan Ashel.

Zean memutar bola matanya malas. mau marah tapi ucapan Ashel bener juga.
-
-
-

kini Ashel,Marsha,Zean,Adel,Gracio dan juga Shani sudah berada di meja makan. tetapi Shani baru menyadari kalau ada dua anak nya lagi yang belum ikut ngumpul di meja makan.

famillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang