30

525 56 0
                                    

"cara menangani nya adalah dengan melakukan beberapa tindakan medis seperti yang pertama itu ada Psikoterapi.Ada beberapa jenis psikoterapi yang bisa dilakukan untuk menangani BPD, yaitu :
Dialectical Behavior Therapy (DBT). terapi ini dilakukan melalui dialog dengan tujuan agar pasien dapat mengendalikan emosi, menerima tekanan, dan memperbaiki hubungan dengan orang lain. DBT dapat dilakukan secara individual, atau dalam sebuah grup konsultasi."

"terus ada Mentalization-Based Therapy (MBT). Terapi ini menitikberatkan metode berpikir sebelum bereaksi. MBT membantu pasien BPD menilai perasaan dan pikirannya sendiri serta menciptakan perspektif positif dari situasi yang dihadapi. terapi ini juga membantu pasien untuk mengerti perasaan orang lain dan konsekuensi perbuatannya terhadap perasaan orang lain."

"ada juga Schema-Focused Therapy. terapi ini membantu pasien BPD menyadari kebutuhannya yang tidak terpenuhi dan akhirnya memicu pola hidup negatif. Terapi akan berfokus pada usaha pemenuhan kebutuhan tersebut melalui cara yang lebih sehat sehingga terbangun pola hidup yang positif."

"sudah itu Transference-Focused Psychotherapy atau terapi psikodinamis membantu pasien memahami emosi dan kesulitan yang dialaminya dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain (interpersonal). "

"ada juga jenis terapi Good Psychiatric Management. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien terhadap emosi yang dialaminya dengan mempertimbangkan perasaan orang lain. Terapi dapat dipadukan dengan pemberian obat, terapi kelompok atau perorangan, dan penyuluhan pada keluarga."

"dan yang terakhir ada yang namanya STEPPS atau bahasa lainnya adalah systems training for emotional predictability and problem-solving merupakan terapi kelompok yang dapat dilakukan bersama anggota keluarga, teman, pasangan, atau pengasuh. Terapi ini umumnya berlangsung selama 20 minggu, dan biasanya digunakan sebagai terapi tambahan bersama psikoterapi lainnya."

" nah, cara pengobatan medis yang kedua tentunya di bantu oleh Obat-obatan.Penggunaan obat-obatan ini bukan untuk mengatasi BPD, melainkan untuk mengatasi gejala atau gangguan mental lain yang muncul bersamaan dengan kondisi ini, seperti depresi dan gangguan kecemasan."

"wah, separah itukah keadaan anak saya dok?." ucap Shani terlihat mulai cemas.

"kalau untuk sekarang keadaan tingkat emosional Zee sudah cukup parah. apa di rumah Zee sering memendam emosinya sendiri atau Zee kurang terbuka ya sama bapak dan ibu tentang masalah yang sedang Zee alami?." ucap dokter melihat ke arah Zee.

"iya dok. dari kecil itu Zee memang sudah menampakkan kelainan pada sifat dan sikap nya. di banding saudara nya yang lain, Zee lebih seneng sendiri dan cenderung diem dengan segala situasi. Zee juga jarang banget mengeluarkan ekspresi wajah. jadi kita nggak pernah tau kalau Zee lagi seneng, sedih atau pun lagi galau." ucap Shani.

"nah hal ini di karenakan mungkin, Zee pernah mengalami trauma atas tindakan tindakan buruk kaya mungkin dia pernah di bentak, di kekang, atau bisa juga karena setiap Zee ingin bercerita, tidak ada yang mau mendengarkan ceritanya buk. Zee pasti pernah merasa kalau pendapatnya tidak pernah di dengar oleh orang orang sekitar maupun orang orang terdekat. bisa juga ada rasa emosional di masa lalu yang tidak bisa dia ungkapkan. nah, hal ini balik lagi ke peran ibu dan bapak bagaimana sih caranya mengatasi agar anak dapat terbuka dengan orang tua?. caranya mudah banget. kita sebagai orang tua juga harus bisa mendekatkan diri kepada anak. jadikan anak sebagai teman kita, sahabat kita agar anak dapat nyaman menyalurkan semua emosional nya kepada kita dengan leluasa. maaf sebelumnya pak Gracio, bu Shani, Zee ini berapa bersaudara?."

"4 bersaudara dan Zee anak ke dua." ucap Shani.

"nah, dari 3 saudara nya ini, bisa jadi juga salah satu penyebab Zee seperti ini. mungkin saudara saudaranya tidak terlalu suka mengajak Zee untuk saling bertukar cerita dikarenakan Zee orang nya pendiem lah, atau wajahnya tidak pernah menampakkan ekspresi. kalau kata anak anak zaman sekarang itu muka datar. hal ini bisa juga jadi salah satu penyebabnya. jadi, untuk saat ini di karenakan tingkat emosional Zee yang cukup buruk, maka saya akan melakukan tindakan selanjutnya."

"apa itu dok?." ucap Gracio.

"saya akan melakukan psikoterapi seperti yang sudah saya jelaskan di awal tadi. Zee harus selalu dateng untuk konsultasi kepada saya itu sekali seminggu. nanti setiap minggunya saya akan melakukan tindakan terapi yang berbeda beda kecuali yang jenis terapi systems training for emotional predictability and problem-solving karena metode ini kan di lakukan oleh keluarga, orang orang terdekat, temen atau sahabat. nanti metode ini kita coba selama 20 minggu. pokoknya 5 jenis psikoterapi harus selesai juga dalam 5 minggu. apa bapak atau ibuk Shani ada pertanyaan?."

"kalau masalah obat obatan nya gimana dok?." tanya Gracio.

"oh kalau obat obatannya nanti saya kasih obat penenang saja. dan ini di minum kalau seandainya emosi Zee lagi tinggi. kalau Zee nya lagi bisa aja jangan di kasih. yang terpenting jangan pernah memancing emosi nya. soalnya kalau udah emosi pasti kaya lagi kerasukan ini. dia nggak akan bisa lihat siapa yang lagi di lawannya karena otaknya udah di selimuti oleh emosi tadi."

"bener banget dok." ucap Shani.

"nah, bener kan buk Shani?. jadi untuk Zee, kamu juga harus bisa terbuka sama mama papa. nggak papa kok kalau mau cerita, ceritakan aja perasaan apa yang lagi kamu rasakan. jangan di pendem sendiri. mama papa pasti akan bantu kamu, dengerin kamu, atau mungkin ngasih kamu pendapat kalau kamu lagi pengen minta pendapat. mereka nggak akan pernah men judge kamu. apalagi mama papa kamu kan orang yang berpendidikan, wawasannya juga luas. pasti tau lah cara mengatasi dan memberi sebuah pendapat yang kamu inginkan. ya? bisa ya Zee? mulai sekarang terbuka sama mama papa?."

"bisa dok."

"nah, gitu dong. baru pasien saya namanya. oke, pertemuannya sampai di sini aja kalau udah nggak ada lagi yang mau di tanya. nanti terapi nya setiap hari minggu gimana? biar nggak mengganggu waktu sekolah juga. bisa Zee?."

"bisa dok."

"sip kalau gitu." dokter Dewi mengacungi kedua jempol nya di hadapan Zee sambil tersenyum." nah, ini resep resep obat nya bisa di tebus di apotik ya buk Shani." dokter Dewi memberikan selembaran kertas.

"makasih dokter." ucap Shani.

"sama sama buk. untuk Zee lebih semangat lagi ya. memang di usia kamu ini sangat rentan mengalami gangguan mental. umumnya sih dari usia 17 sampai 20 tahunan keatas. pasien saya aja kebanyakan dari seusia Zee ini lah. dan pasien saya juga kebanyakan cewek. kita nggak bisa juga menyalahkan si pasien yang terlalu baperan lah, atau terlalu tertutup dengan keluarganya atau terkadang ada juga yang merasa insecure karena sering di ejek. setiap orang kan beda beda ya buk ya?. kita nggak bisa menyamakan semua pemikiran manusia. ada tipe manusia yang memang mudah tersinggung dengan ucapan ucapan orang lain dan jadi kefikiran ujung ujungnya kena gangguan mental. banyak itu yang kaya gitu."

"bener dok. apalagi anak anak seusia itu lagi masa masa nya mencari jati diri mereka." ucap Shani.

"betul sekali buk. ya udah, selamat ketemu di minggu depan ya Zee. semoga semakin sehat. salam satu jiwa!!." dokter Dewi menaikkan kepalan tangannya ke atas dengan penuh semangat.

Shani dan Gracio tertawa melihat tingkat dokter Dewi ini. sedangkan Zee hanya menampakkan senyuman tipis saja.

setelah berpamitan, Gracio, Shani dan juga Zee keluar dari ruangan dokter Dewi dan langsung menuju apotik untuk menebus obat obatan yang sudah di resepkan tadi. dan setelah nya juga, Gracio harus menepati janjinya untuk membelikan Zee papan skateboard yang banyak.

famillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang