setahun sudah berlalu...
kini Zee dan Zean sudah lulus dan akan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
kedua anak kembar itu memutuskan untuk satu kampus. Zee dan Zean mengambil fakultas kedokteran karena ia ingin menjadi seperti mama nya. hal ini tentunya membuat Shani sangat senang.
sedangkan Reva, gadis itu masih terus menjalani pengobatannya. sudah banyak sekali rintangan yang ia hadapi selama setahun lebih ini. kesehatan yang naik turun, bahkan ia juga pernah beberapa kali mengalami koma. tetapi ia tidak akan pernah menyerah.
berkat keyakinan dan semangat untuk sembuh, hari ini menjadi hari paling bahagianya dalam seumur hidup.
pasalnya hari ini adalah hari di mana ia melakukan tes laboratorium setelah ia melakukan kemo terakhirnya di bulan lalu selama setahun lebih ini. sudah dua bulan belakangan ini, keadaannya semakin membaik. ia juga sudah bisa beraktivitas seperti biasa. tidak ada lagi yang namanya mimisan. tetapi, dokter menyarankan nya untuk melakukan tes labor yang terakhir untuk memastikan kesehannya kembali.
akhirnya ia bisa seperti dulu lagi. ia merasa sangat rindu dengan basket, sekolah, bermain dengan teman teman dan bahkan pergi liburan keluarga.
hari ini ia akan di temani oleh mama dan papa nya. Adel,Zean dan Zee tidak bisa ikut. pagi ini Adel sekolah sedangkan Zee dan Zean ada kelas pagi di tambah ada kegiatan di kampus mereka.
ia dan papa nya dengan sabar menunggu di ruangan pribadi mama nya.
"aku takut pa." ucap Reva.
"takut kenapa?." tanya Gracio.
"aku takut hasil pemeriksaan labornya nggak sesuai dengan harapan aku."
"kamu harus yakin dong. kan ini pemeriksaan terakhir kamu."
Reva pun memeluk tubuh papa nya dari samping. Gracio merangkul anaknya dan mengelus pundak ananya itu untuk memberikan ketenangan.
ceklek.
terlihat pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan sosok wanita tersayang mereka.
"yuk, dokternya udah nungguin." ucap Shani.
"pergi gih sama mama. papa nungguin di sini aja. anak papa harus yakin ya. inget, kamu udah banyak banget melalui berbagai rintangan untuk sampai di titik ini. kamu termasuk orang yang beruntung karena di luar sana banyak yang nggak selamat karena kemo. tunjukin kepada dunia kalau anak papa adalah anak yang hebat dan kuat. katanya mau jadi kapten basket lagi. mana ada kapten basket lemah. setelah ini, papa janji akan masukin kamu ke club basket di manapun kamu mau."
"beneran ya papa dafterin aku masuk club basket lagi?."
"iya. papa kan udah janji tadi."
"awas aja papa bohongin aku."
"nggak akan. udah sana, kasihan mama udah nungguin tu."
Reva pun mengecup pipi papanya.
"fighting untuk anak papa yang paling cakep." ucap Gracio sambil mengangkat tangannya yang terkepal untuk menyemangati anak nya ini. Reva pun terkekeh melihat tingkah papa nya.