"nanti pulang sekolah langsung ke rumah sakit ya Rep. nanti di jemput sama kakak. soalnya kan sekolah Zizi yang lebih deket sama sekolahan kamu." ucap Gracio kepada Reva saat gadis itu baru saja menyelesaikan sarapan nya.
"ntar Zizi lama. aku pergi naik ojol aja." ucap Reva.
"atau di jemput Adel aja ya?." ucap Gracio.
"aku naik ojol aja papa." kekeh Reva.
"big no sayang. ntar kamu kenapa kenapa lagi di jalan. pokoknya nanti kamu sama Adel aja. mama nggak mau denger penolakan lagi." ucap Shani.
Reva pun memutar bola matanya malas."ya udah deh. ntar aku sama Adel aja. awas aja kamu lama." ucap nya.
"iya, aku naik motor kok. jadi bisa cepet kesekolahan kamu."
"oke, kalau gitu aku mau pergi sekolah dulu." Reva pun mengecup kedua pipi mama dan papa nya.
"aku juga ma, pa." ucap Zean. pagi ini ia yang akan mengantarkan adik nya itu kesekolah karena ini adalah perintah langsung dari mama nya. padahal pagi ini aturannya ia akan pergi bareng Ashel. kalau jemput pacar nya itu, mana sempet. pasti waktu nya akan mepet bahkan mereka akan telat seperti biasanya.
setelah berpamitan dengan anggota keluarganya, Zean dan juga Reva pun langsung pergi begitu saja.
-
-
-
bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu.setelah merapikan semua barang barang nya, Reva pun langsung pergi begitu saja dari kelas meninggalkan ke tiga mantan sahabatnya yang masih asik bercerita di meja masing masing yang terletak di pojokan.
Adel sudah menunggu nya di lobby penjemputan.
"lama banget." ucap Adel saat kembarannya sudah tiba. ia memberikan helm kepada Reva.
"ya maap, udah ayo buruan." ucap Reva yang sudah naik ke atas motor.
Adel pun langsung melajukan motor sport nya ke arah rumah sakit mama nya yang berjarak cukup jauh kalau dari sekolah Reva.
sepanjang perjalanan, tidak ada satupun yang mengeluarkan suara. Reva memeluk perut Adel dan menyandarkan kepalanya pada bahu kembarannya itu. fikirannya hanyut entah kemana mana.
hingga tanpa sadar, kini kedua anak kembar itu sudah sampai di rumah sakit milik mama nya. Reva masih belum menyadari kalau mereka sudah sampai.
"woi, kita udah sampai." ucap Adel yang berbasil menyadarkan Reva dari lamunan.
gadis itupun turun dari motor lalu membuka helm nya.
"nih, makasih." ucapnya.
"sama sama." ucap Adel. ia juga melepaskan helmnya lalu turun dari motor.
"mau kemana kamu?." tanya Reva.
"ya ikut kamu lah. masa aku pulang"
"aaa... pulang aja sana. aku bisa sendiri kok."
"nggak ada. pokoknya aku mau ikut."
Reva pun menghembuskan nafasnya kasar." ya udah ayo."
kedua anak kembar itu pun berjalan masuk kedalam rumah sakit dan menemui mama nya terlebih dahulu.
sepanjang koridor banyak sekali suster dan dokter yang menyapa atau sekedar senyum ke arah kedua anak kembar itu. mereka mengenali Adel dan Reva karena waktu mereka kecil, kedua anak kembar itu sering di ajak ke rumah sakit ini. para dokter dan suster pun juga sering berkunjung ke rumah mereka untuk membahas masalah penting atau sekedar untuk minta tanda tangan yang harus di tanda tangani mama nya pada berkas berkas penting.