18

493 54 0
                                    

setelah seminggu berada di Jepang,kini Cio beserta keluarganya baru saja sampai di tanah kelahiran mereka kembali.

tadi mereka di jemput oleh supir pribadi yang sering mengantar jemput Cio.

"mau langsung pulang atau makan siang dulu nih?." tanya Cio kepada istri dan anak anak nya.

"aku pulang aja deh pa. capek banget." ucap Adel.

"aku juga." ucap Zean.

"aku sih ngikut." ucap Reva.

"nggak ada ngikut ngikut,kamu harus kasih jawaban." ucap Zean.

Reva memutar bola matanya malas." aku juga mau pulang deh kalau gitu." ucapnya.

"kalau Zee nggak usah di tanya. pasti jawabannya terserah." ucap Reva lagi.

"ya udah,berarti kita langsung pulang aja ya." ucap Cio.

"iya pa." ucap Zean,Reva dan juga Adel dengan serentak.

sepanjang perjalanan menuju rumah,mobil itu tidak terdengar sedikitpun suara dari anak anak Gracio. biasanya mobil itu di penuhi oleh suara Zean dan Reva saja.

Shani melihat ke arah kursi penumpang yang ada di belakang nya. ternyata ke empat anak anak nya sudah tertidur.

ia pun langsung melebarkan senyumannya."kayanya anak anak kecapek an banget deh yang." ucap nya kepada Cio yang sedari tadi terlihat sangat serius menatap ponselnya. ia juga ikut memutar kepala untuk melihat ke empat anak nya itu.

"iya,bagus deh. setidaknya dunia terasa damai sebentar. biasa kan Zean dan Reva heboh banget tu."

Shani pun terkekeh saat mendengar ucapan suaminya ini.

tidak perlu membutuhkan waktu lama,kini mereka sudah sampai di kediaman keluarga Harlan.

Shani sangat sibuk sekali membangunkan ke empat anak anaknya. sedangkan Cio dan mang Ujang sedang mengeluarkan barang barang mereka yang sangat banyak.

"hei,Zee bangun sayang. kita udah sampai di rumah nih." ucap Shani.

Zee pun membuka matanya berlahan. ia mengedarkan pandangannya dengan mata merah nya itu.

"aku kekamar deluan ya ma." ucap nya dengan suara yang terdengar parau.

Shani hanya mengangguk sambil tersenyum. ia juga membangunkan Zean dan juga Reva. kedua anak nya itu tidak terlalu sulit untuk di bangunkan.

tetapi berbeda lagi dengan Adel,anak laki laki nya ini sedikit sulit untuk di bangunkan. ia sudah beberapa kali membangunkan Adel,tetapi tidak ada pergerakan dari anak ketiganya itu.

"Del,hei Del. bangun sayang.kita udah sampai di rumah. ayo pindah kekamar aja." ucap Shani menggoyang goyang kan tubuh Adel.

dengan usaha yang cukup keras,akhirnya Adel membuka matanya berlahan.

"eghh ma,kita udah sampai ya?."

"iya.buruan turun. lanjut bobo nya di kamar aja."

Adel mengangguk dan keluar dari mobil dengan di ikuti oleh Shani.

Adel merangkul pinggang Shani masuk kedalam rumah.

"manja banget sih anak mama. kenapa hm? capek ya?." ucap Shani.

Adel hanya mengangguk sebagai jawaban.

"udah sana kekamar kamu. langsung istirahat ya."

"iya ma." Adel pun mengecup pipi Shani lalu naik ke lantai atas menuju kamar nya.

-
-
-
siang sudah berganti malam. setelah selesai makan malam bersama,Reva turun dari lantai dua dengan penampilan yang terlihat sudah sangat rapi.

famillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang