ketiga gadis itu langsung mengangguk secara serentak.
"kita udah lama banget nggak ngelihat Reva. di sekolah dia juga udah kagak pernah masuk. Reva kenapa kak?. pindah sekolah kah?." ucap Flora.
Zee terdiam sejenak untuk berfikir. apakah ia harus memberi tau tentang kondisi adiknya yang sekarang?. seperti nya iya. bagaimanapun mereka tetap lah sahabat adik nya.
"udah 3 bulan belakangan ini, Reva sakit."
"sakit apa kak?." ucap Olla.
"Reva di nyatakan sakit leukemia stadium 3 guys. atau bahasa awam nya kanker darah. sekarang dia udah nggak sekolah lagi karena harus menjalani kemoterapi."
sontak ketiga gadis itu pun kaget bukan main.
"serius kak Zee?." ucap Oll.
"kak Zee lagi nggak bercanda kan?." ucap Lulu.
"bercandaan kak Zee nggak lucu ah." ucap Flora.
"gue nggak pernah bercanda kalau udah menyangkut kesehatan adek gue." ucap Zee dengan wajah datar nya.
"terus sekarang keadaan Reva gimana kak?." tanya Lulu.
"adek gue udah mulai membaik kok. tapi sekarang dia malu buat ketemu sama orang."
"kenapa?." tanya Flora.
"karena adek gue udah mulai botak efek dari kemo, dia nggak pede buat ketemu sama orang banyak."
"besok, boleh kita kerumah lo kak Zee?. kita mau lihat kondisi Reva kak." ucap Oll yang di angguki setuju oleh Lulu dan Flora.
"boleh."
seketika ketiga gadis itu pun langsung tersenyum mendengar jawaban dari kakak mantan sahabat nya ini.
"oke deh kak Zee. makasih ya udah bolehin kita untuk jengukin Reva besok. kalau gitu kami mau cabut dulu."
Zee hanya menaikkan jempolnya sebagai jawaban. ia pun melanjutkan bermain papan beroda itu.
kini Zee sedang berada di kamar adik nya. gadis itu juga ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Reva. ia bahkan memeluk perut rata Reva dengan sangat erat.
"eh, tadi waktu aku main skate, aku ketemu sama temen temen kamu." ucap Zee.
"terus?." ucap Rev.
"ya mereka nanyain kamu kenapa nggak pernah kelihat an lagi."
"terus?."
"aku bilang kamu sakit."
"terus?."
"ya terus, besok mereka mau dateng jengukin kamu."
"ih, aku malu Zee. aku kan udah nggak keren kaya dulu lagi."
"siapa bilang kamu nggak keren lagi?. kamu masih tetap keren kok."
"tapi aku merasa kaya gitu Zee."
"kamu keren Reva!!. kamu keren. kamu nggak pernah jelek. kamu cantik." ucap Zee dengan suara yang sudah agak meninggi.
seketika Reva terdiam saat mendengar suara kakak nya itu. Zee mulai emosi. ia sangat tidak suka perkataannya di bantah oleh siapa pun.
namun, sedetik kemudian, gadis itu menjadi merasa bersalah dengan adik nya karena sudah membenak Reva.
"maaf..." ucap Zee dengan suara yang pelan dan lemah.
Reva pun tersenyum dan memeluk kakak nya."nggak papa Zee. aku yang harusnya minta maaf karena nggak percaya diri lagi. maafin aku ya?."
Zee semakin mengeratkan pelukan antaran mereka.