kini Gracio dan juga keluarganya baru saja sampai di tempat penginapan mereka.
"disini papa mesen dua kamar.yang satu kamar papa dan mama dan yang satu nya lagi kamar kalian. kalian tenang aja,kasurnya ada dua kok dan ukurannya king size juga. nanti. Reva sama kakak dan Adel sama kak Zean ya nak." ucap Gracio.
"ih,aku nggak mau satu kasur sama Zizi. dia pemarah, mendingan aku sama Adel aja." ucap Reva.
Zee hanya memutar bola matanya malas.
"ya udah,terserah kalian asal jangan pada berantem ya. nanti liburan kita nggak asik jadinya kalau berantem berantem gitu. tahan dulu berantem nya,nanti kalau udah balik kerumah terserah deh,mau kalian lemparin sofa di rumah pun papa biarin." ucap Gracio.
"oke kalau gitu papa." ucap Zean.
"nah bagus. sekarang kita istirahat aja dulu. ntar malem baru kita makan malem di luar sekalian lihat lihat sekitaran sini. dan besok kita baru deh jalan jalan kemanapun yang kalian mau." ucap Gracio.
"asik,besok aku boleh nge gacha kan pa?." ucap Reva.
"aku mau juga dong." ucap Adel.
"boleh,papa bebasin besok."
seketika Reva memeluk tubuh tegap papa nya itu."makasih papa Repa yang paling ganteng."
"ada mau nya baru muji papa. udah istirahat sana."
"siap bos." ucap Reva dan juga Zean secara bersamaan.
mereka pun masuk kedalam kamar penginapan masing masing.
"Del,pokoknya kamu harus bobo sama aku titik." ucap Reva.
"iya bawel ah." ucap Adel.
Zee sedari tadi hanya diam saja. ia membanting tubuhnya di kasur king size itu lalu mencoba untuk memejam kan mata agar rasa lelahnya sedikit berkurang.
ke tiga kakak beradik itu pun mengikuti Zee. mereka juga merebahkan tubuh mereka pada kasur masing masing.
"capek banget njir." ucap Reva.
"tapi seru." ucap Zean.
"seru mata mu,pinggang aku udah pegel banget ini." ucap Reva. Zean pun terkekeh mendengar jawaban adik nya itu.
sedari tadi ia tidak mendengar suara kembarannya. saat ia melihat ke arah samping,ternyata Zee sudah tertidur dengan sangat lelap. kenapa sih kembarannya ini mudah sekali tertidur di mana pun dan kapan pun. begitu juga dengan emosinya.
Zean tersenyum,ia merubah posisinya lalu memeluk tubuh Zee dari samping.
ia mengecup pipi kanan Zee lalu membenamkan wajahnya pada lekukan leher kembarannya itu. kalau sudah tidur seperti ini,Zee terlihat sangat menggemaskan di mata Zean dan juga sisi galaknya tidak terlihat sama sekali.
-
-
-malam pun sudah tiba. setelah selesai makan malam, Cio mengajak anak anak nya kesalah satu store yang menjual berbagai macam figuran figuran tokoh anime.
ini adalah surga bagi Zean dan Reva. dari pojokan ruangan, terlihat Zee dan juga Adel sedang memilih milih pajangan figuran anime yang bagus untuk di pajang di kamar mereka. sedangkan Zean dan juga Reva sedang asik nge gacha.
"aku suka yang ini deh kak." ucap Adel kepada Zee.
"aku mau yang ini aja deh." ucap Zee.
"eh,aku mau beli yang ini ah untuk ..." tiba tiba Adel terdiam. ia tidak ingin melanjutkan ucapannya itu.
Zee menaikkan sebalah alisnya. ia bingung kenapa adik laki laki nya ini tiba tiba diam.
"untuk siapa?." tanya Zee dengan wajah datarnya.