beberapa minggu sudah berlalu...
hari ini keluarga Gracio sedang bersantai di taman samping. Gracio, Adel dan juga Zean mengisi waktu mereka dengan berenang.
sedangkan Shani, Zee dan juga Reva hanya melihat ke tiga pria yang sedang asik berenang.
"ayo ikutan berenang Repa." ucap Gracio kepada anak terakhirnya itu.
Reva hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban. gadis itu terlihat sangat lemas dan sedikit pucat.
"ah, nggak asik banget." ucap Zean.
Shani memperhatikan anak terakhirnya itu. ia merasa belakangan ini Reva terlihat lebih kurus dan pucat. anak nya ini juga sering tidak menghabiskan makanannya.
"tumben banget kamu nggak mau ikutan." ucap Zee kepada Reva yang duduk di samping nya.
"aku lagi males aja."
Zee hanya mengangguk sebagai jawaban.
"aku kekamar deh. aku capek, mau istirahat ya ma." ucap Reva.
"iya sayang." ucap Shani sambil menampakkan senyuman hangat nya.
Reva pun berlalu dari taman samping.
"adik kamu kenapa Zee?." tanya Shani kepada anak kedua nya itu. Zee hanya menggedikkan bahunya pertanda ia tidak tau.
"mama perhatikan belakangan ini Reva lemes mulu. udah gitu badannya kurusan deh."
"lagi banyak fikiran karena tugas sekolah kali ma."
Shani hanya diam saja. ucapan anak nya ini ada benarnya juga. terapi ia masih belum yakin.
saat baru saja ia menutup pintu kamar nya, tiba tiba hidung Reva mengeluarkan darah segar yang cukup banyak. kepalanya juga terasa pusing.
"aarghh... darah sialan ini keluar lagi. sebel banget gue." gumam Reva. ia berjalan kearah sofa dan membersihkan darah yang keluar dari hidung nya itu.
ia menyadarian punggungnya pada sandaran sofa dan mendongakkan kepalanya agar darah itu tidak mengalir semakin banyak.
Reva juga berusaha sebisa mungkin menahan sakit di kepalanya. sesekali ia menutup matanya agar rasa pusing itu segera mereda.
ia mencoba untuk menarik nafas dalam lalu membuang nya secara berlahan. hingga beberapa menit sudah berlalu, pusing di kepalanya sedikit demi sedikit berkurang dan darah yang mengalir dari hidung nya juga sudah tidak ada lagi.
Reva berjalan menuju meja nakasnya. ia mengambil air mineral yang memang selalu tersedia di sana lalu meneguknya hingga habis. ia pun membaringkan tubuhnya di atas kasur. ia menatap langit langit kamar nya yang berwarna putih bersih itu.
"gue kenapa ya? kok belakangan ini gue sering kaya gini?. gue udah nggak kaya dulu lagi." gumam nya. sebenarnya ia ingin sekali bercerita kepada mama nya. tetapi ia tidak ingin membuat mamanya menjadi khawatir.
tidak berselang lama, akhirnya Reva merasakan ngantuk. matanya berlahan tertutup lalu gadis itu pun tertidur.
-
-
-matahari sudah berganti dengan cahaya bulan. Reva baru saja selesai mengeringkan rambut pendeknya.
tok..tok..tok..
terdengar suara ketukan pintu dari delan kamar nya.
"sayang...ayo turun nak. kakak kakak kamu udah pda nungguin di meja makan itu." teriak Shani dari luar kamar.