hari ini adalah hari yang paling menegangkan bagi Reva.
pasalnya, hari ini adalah kemoterapi pertamanya. gadis itu terlihat sangat tegang.
"jangan takut, aku ada disini untuk kamu." ucap Zee.
hari ini Reva di temani oleh Zee, Zean, Adel dan juga Shani. sedangkan papa nya tidak bisa ikut untuk menemaninya karena ada urusan mendadak yang tidak bisa untuk di tinggalkan. bahkan tadi, pagi pagi sekali papa nya itu sudah berangkat ke Jepang karena ada satu hal yang harus di urus dan ini menyangkut masalah perusahaan keluarga mereka.
mereka semua masih berada di ruangan pribadi Shani.
"semangat Reva. aku tau kamu pasti kuat. jangan takut, kata mama kan nggak akan sakit. paling kaya di gigit harimau doang." ucap Zean.
Shani pun tertawa mendengar ucapan anak laki laki nya itu. Zean sangat tidak bisa di ajak untuk serius. selalu ada saja candaan yang keluar dari mulut nya.
"aku tampol ya Ze." ucap Reva.
"ya maap dah. lagian pada serius serius amat sih." ucap Zean.
Reva hanya memutar bola matanya malas.
"kita semua akan nungguin kamu di sini. nanti di rumah, aku ada hadiah untuk kamu." ucap Adel.
"iya kah?. apa itu?." ucap Reva yang terlihat sangat senang.
"adalah pokoknya. kalau aku kasih tau sekarang, nggak hadiah lagi dong namanya."
Reva pun langsung terkekeh mendengar ucapan kembarannya ini.
kini Reva melihat ke arah kakak perempuannya yang duduk di sofa hadapannya. ia melihat Zee hanya diam saja.
Reva pun merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum."kamu nggak mau meluk aku gitu?." ucap nya.
Zee hanya diam saja.
Shani yang duduk di sampingnya pun langsung menyenggol tangan Zee. seketika gadis itu langsung melihat ke arah mama nya.
"peluk gih adik nya. biar Reva tambah semangat kemo nya ntar." ucap Shani yang di angguki oleh Zee.
gadis itu berpindah tempat. ia langsung memelut tubuh kurus adiknya dengan sangat erat.
"kamu yang semangat ya. nanti aku temenin kamu bobo deh." ucap Zee.
"janji?."
"janji."
Reva pun menampakkan senyuman manisnya. namun, tiba tiba ia teringat sesuatu.
"tadi, kamu udah minum obat kamu kan Zee?." tanya Reva.
Zee melepaskan pelukannya."udah dong. demi kamu, aku harus semangat minum obat."
Reva semakin melebarkan senyumannya.
"udah?. ayo sayang. sekarang udah waktu nya kamu kemo. dokternya udah nungguin kita." ucap Shani.
"ayo ma. aku udah siap." ucap Reva dengan sangat semangat.
Shani pun tersenyum senang melihat Reva yang memiliki semangat hari ini.
"aku pergi dulu. tunggu aku disini ya. ntar aku balik lagi. nggak akan lama kok. ya kan ma?." ucap Reva.
"iya sayang. paling satu jam an selesai."
"semangat kembaran aku. kamu pasti bisa." ucap Adel.
Reva pun menganggukkan kepala dan mengangkat kedua jempolnya. Shani pun membawa anak terakhirnya itu menuju ke ruang dokter Santi. dokter yang menangani Reva nanti nya.