41

594 73 2
                                    

"selamat siang menjelang sore wahai para penghuni surga ku." teriak seorang pemuda dari arah pintu utama.

TUK..

"aduh. sakit sayang.." ucap nya sambil mengelus kepalanya yang terasa sakit akibat terkena pukulan dari kekasihnya ini.

"berisik banget sih. diem bentaran kenapa ah." ucap kekasihnya. pemuda itu hanya memutar bola matanya malas.

"eehh... anak cantik dan ganteng udah pulang ya." ucap Shani yang datang dari arah taman samping.

"hai tante." ucap gadis itu.

"hai sayang." ucap Shani. gadis itu pun langsung menyalam tangan Shani dengan penuh hormat.

"gimana sekolahnya Cel?, udah lama nggak main kesini. kenapa?, berantem sama Zean ya?." ucap Shani.

"tante tau aja. ini nih, jahil banget jadi cowok. aku kan kadang suka kesel tante."

"kamu hidupnya serius banget sih Cel." ucap Zean yang tidak mau di salahkan.

"kamu tu yang hidupnya bercanda mulu. serius sebentar kenapa?. ya kan tante?." ucap Ashel meminta persetujuan dari Shani.

Shani pun mengangguk dengan cepat." bener banget."

"ah, mama sama Acel sama aja. nggak bisa di ajak bercanda. kenapa orang orang di rumah ini pada serius banget sih hidup nya?, lagi kelilit hutang kah?. Zee, Adel, mama, papa dan sekarang Reva yang biasanya asik di ajak bercanda, udah nggak asik lagi...aaa mama tolongin aku, aku udah nggak ada temen yang asik lagi mama." ucap Zean dengan lebai nya.

Ashel memutar bola matanya malas." nggak usah mendramatis gitu Zean."

Zean menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sambil menampakkan cengiran khas nya."hehehhe.... udah cocok belum aku jadi aktor?."

"cocok, cocok nya jadi aktor film azab yang ceritanya kamu jadi mayat terus kamu terbang dan kamu kecebur di empang." ucap Ashel.

"serem banget."

"udah cocok untuk kamu itu."

Shani hanya dapat tertawa melihat percakapan kedua anak remaja ini. memang pasangan yang sangat aneh.

"oh iya tante, keadaan Reva sekarang gimana tan?." tanya Ashel.

"kata dokter udah mulai membaik Cel. cuma ya itu, rambutnya udah mulai menipis. bahkan ada di beberapa bagian yang udah botak."

"hari ini jadwal kemo Reva kan ma?." tanya Zean.

"iya."

"gimana?. Reva muntah muntah lagi ma?."

"belum. Reva udah tidur sih tadi mama lihat. badannya masih lemes banget."

Zean hanya mengangguk sebagai jawaban. ia pun berpamitan untuk bersih bersih karena setelah ini ia dan Ashel ingin pergi dinner di luar.

-
-
-

terlihat seorang gadis baru saja sampai di lantai bawah. gadis itu terlihat sedang celingak celinguk mencari seseorang. tetapi, ia tidak menemukan apa yang ia cari.

"kenapa Zee?." tanya Gracio dari arah ruang tv.

Zee pun mendekat ke arah mama dan papa nya yang sedang bersantai.

"Zean mana ma, pa?." tanya Zee.

"pergi dari sore sama Acel. Zean pamitnya mereka mau dinner." ucap Shani.

"gayaan banget dinner, Zean pakai baju kemeja aku nggak bilang bilang. aku tau sekarang dia lagi pakai baju aku. soalnya aku cari nggak ada di lemari ma. aku kan mau pakai baju itu." ucap Zee.

"mangkanya, baju itu jangan satu untuk bersama sayang. mending beli samaan aja. jadi nggak ada yang saling pinjem." ucap Gracio.

"idih, males banget. ntar kaya anak TK yang lagi study tour." ucsp Zee. Shani pun terkekeh mendengar ucapan anak nya ini.

"pakai yang lain aja dulu. kan baju baju kamu banyak di lemari." ucap Gracio.

Zee memutar bola matanya malas."justru baju aku itu kebanyakan ada di lemari Zean pa. Zean suka banget minjem baju aku, udah gitu nggak pernah di balikin." ucap Zee.

"kamu sih, style nya boys banget. Zean kan jadi suka ngambilin baju kamu. besok papa belikan baju yang girly gitu deh. biar Zean nggak minjem lagi." ucap Gracio.

"ihh nggak mau ah. ya udah deh, aku mau nyolong baju dia aja. soalnya aku mau main skate nih. udah di tungguin sama temen temen yang lain juga." ucap Zee berjalan meninggalkan mama dan papa nya yang masih melihat kepergian gadis itu.

"efek punya anak cowok semua kaya gini deh sayang." ucap Gracio kepada Shani. wanita itu pun tertawa mendengar celetukan suaminya.

setelah selesai mengganti baju dan berpamitan dengan  mama papa nya, seperti biasa, Zee pun pergi untuk sekedar bermain skate dengan teman temannya di lapangan yang cukup jauh dari komplek perumahan nya. yaitu di lapangan dekat markas anak geng motor itu. ia pergi menggunakan mobil.

hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menitan, akhirnya Zee sampai di tempat tujuannya. gadis itu langsung keluar dari mobil nya. ia dapat melihat kalau teman temannya sudah berkumpul di lapangan. ada juga yang sudah mulai bermain.

"weh Zee, akhirnya lo dateng juga. tumben dateng nya lama?, biasa lo yang paling cepet." ucap Anya memberikan TOS nya sebagai salam pertemuan mereka.

Zee membalas TOS itu."tadi gue ada urusan sebentar." ucapnya yang di angguki oleh ke empat temannya.

di kejauhan, ia melihat anak anak geng motor itu ikut duduk di tepi lapangan. termasuk mantan sahabat adiknya. siapa lagi kalau buka Olla, Lulu dan juga Flora. tidak lupa juga dengan Manda si ketua geng.

"mereka sekarang sering ikut nongkrong bareng anak skate yang main di sini." ucap Dio seolah olah tau arah pandang Zee.

"dari kapan?." tanya Zee.

"baru kok. kata anak anak sih baru sebulanan ini." ucap Reza.

"mereka nggak ngeganggu kita kan?." tanya Zee.

"enggak kok. mereka cuma ikutan nonton doang. lo tenang aja. lagian nanti kalau seandainya lo di ganggu, gue bisa bilangin ke Manda untuk ngasih peringatan sama geng nya itu." ucap Khalid.

Zee mengangguk sambil mengacungi jempol nya. mereka pun melanjutkan permainan dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu.

dari tadi, ternyata ada yang sedang memperhatikan setiap pergerakan Zee. tetapi gadis itu tidak tau.

saat ia dan ke empat teman nya sedang beristirahat di pinggir lapangan, mereka pun di datangi oleh tiga orang gadis.

Zee sedikit kaget melihat gadis yang datang itu. itu adalah mantan sahabat dari adiknya.

"hmm... kak Zee, kami boleh minta waktu nya sebentar?." ucap Olla dengan sopan.

Zee melihat ke arah temannya temannya yang hanya mengangguk pelan sebagai jawaban persetujuan.

"boleh." ucap Zee.

ke tiga gadis itu pun langsung tersenyum ke arah Zee.

"kita mau lanjut main dulu ya Zee. ntar lo nyusul aja." ucap Dio seolah olah peka kalau ini adalah pembahasan yang serius.

"iya." ucap Zee. keempat teman Zee pun pergi meninggalkannya bersama ketiga gadis itu.

ketiga gadis itu duduk di dekat Zee. terjadi keheningan sejenak di antara mereka.

"hm.. kak Zee." panggil Olla dengan ragu.

"langsung ke inti nya aja. gue nggak suka basa basi. pasti lo pada mau nanyain Reva kan?." ucap Zee.

famillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang