Jeffrey yg sudah tiba di rumah sakit tujuannya pun langsung berlari masuk untuk menanyakan letak ruangan adiknya di tangani.
"Permisi, saya mau tanya ruangan pasien pengeroyokan..baru masuk hari ini, di mana ya?" Tanya Jeff ke staff resepsionis RS.
"Pak Jeffrey?" Belum sempat sang staff menjawab, seseorang sudah lebih dulu memanggilnya.
"Ah, maaf..saya tadi yg memberi kabar anda" kata orang yg ternyata polisi itu ketika melihat wajah bingung Jeff.
Jeff yg mendengar itu langsung merasa lega.
"Ah, yaa..di mana kira2 ruangan adik saya pak? Apakah sudah selesai di tangani?" Tanyanya ke polisi.
"Mari ikuti saya pak" perintah sang polisi yg ingin menuntun Jeffrey ke ruangan Melvin.
Jeffrey tidak membalas apapun, tapi dia mengikuti langkah sang polisi.
"Dokter bilang, adik anda mendapat tikaman yg cukup serius di bagian dada belakangnya" jelas sang polisi begitu mereka sampai di ruangan tempat melvin di tangani.
"Adik anda mengalami pendarahan akibat banyaknya darah yg keluar serta keterlambatan di tangani, dan juga luka tusuknya lumayan dalam dan nyaris mengenai jantungnya" lanjut polisi begitu melihat Jeffrey yg hanya diam.
Jeffrey diam. Dia hanya mendengarkan, matanya fokus melihat sang adik yg terbaring nyenyak dengan selang pernapasan yg berada di mulut dan hidungnya.
Adiknya, adiknya yg dia rawat dan jaga dengan sungguh2, di lukai orang gak di kenal.
Jeffrey tentu marah, gak akan dia biarin orang yg mengusik adiknya tenang.
"Pelakunya..apa sudah di tangkap?" Setelah cukup lama diam akhirnya dia bertanya .
"Masih dalam pengejaran" balas sang polisi.
Jeffrey yg mendengar itu kembali diam.
Ini yg paling dia tidak sukai dari kepolisian, dan ini juga yg membuat dia tidak begitu mempercayai kepolisan.Karena baginya, langkah yg kepolisian ambil terlalu lamban, dan Jeffrey bukan type orang yg mau dengan sabar menunggu apalagi menyangkut kesayangannya.
Maka dari itu dia lebih percaya dan mengandalkan orang2nya termasuk anggota the batrix untuk bergerak mencari pelaku.
"Maaf pak Jeffrey, saya permisi dulu untuk lanjut mengusut masalah ini" sang polisi membuka suara untuk undur diri.
"Ya, silahkan" balas Jeffrey yg di balas anggukan dan polisi itupun menghilang.
Fokus Jeffrey kini kembali lagi ke adiknya di dalam sana, masih sama. Masih belum ada pergerakan.
Jeffrey bersumpah, orang yg melukai adiknya akan mendapatkan balasan yg lebih parah.
Berani sekali mereka mengusik dunianya. Bahkan sampai membuatnya menutup mata begitu lama.
Dengan tangan yg mengepal kuat hingga urat2nya mencuat jelas Jeffrey bersumpah.
"Orang itu harus habis di tangan Abang Vin, gak akan Abang biarin dia menghirup udara bebas" katanya.
"Permisi, maaf menganggu.. apakah anda wali dari pasien?" Tiba2 seorang dokter menghampiri.
"Ya, saya walinya" balas Jeff.
"Ahh, syukurlah..begini anda bisa ikut ke ruangan saya? Saya ingin membicarakan beberapa hal termasuk administrasi dan pemindahan pasien ke ruangan lain" jelas sang dokter.
"Ya bisa, tapi apa bisa menunggu sebentar? Saya ingin menunggu seseorang" balas Jeffrey meminta izin.
"Ya tentu, kalau sudah anda bisa langsung tanya suster ruangan dokter wirawan" balas sang dokter dan langsung berlalu.
Jeffrey mengambil ponsel di sakunya dan mendial nomor seseorang.
"Dateng ke lokasi yg gua kirim, bawa beberapa anak2 buat jagain Melvin" kata Jeffrey begitu telepon terhubung.
"Oke-oke, kita otw langsung" balas Dimas, ya orang yg Jeff telepon adalah Dimas.
"Hmm, gua tunggu" balasnya dan langsung mematikan telepon.
Dan kembali fokus memperhatikan adiknya yg masih betah memejamkan mata.
Mari kita berdoa buat keselamatan mereka2 yg udah nyakitin Melvin:)
Tbc.
Jangan lupa vote and comment 🌼
With love, Liz ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
da jungs👬 || NCT
Teen Fictionjust in case Kelen mikir ini bxb, BUKAN ya ges yak! ini abang adek. Bromance:) Tentang Jeffrey yang begitu sayang ke adik, Melvin. Cerita tentang Lika liku hidupnya, adiknya, dan teman-temannya. castnya member nct yages yakk, cuma MC nya emang jae s...