rumah sakit

88 5 0
                                    

"NANDA!!" Teriak Rendra yg mengundang pandangan mereka semua.

Kemudian mereka menghampiri tempat di mana Rendra berteriak tadi dan langsung diam mematung begitu melihat keadaan orang yg mereka cari sedari tadi.

Melvin yg sadar langsung mendekati tubuh Nanda.

"Bantu gua angkat Nanda, kita bawa ke rumah sakit" pintanya ke yg lain.

Akan tetapi mereka semua tetap diam. Gak ada satupun yg bergerak atau menanggapi ucapan Melvin tadi.

Mereka terlalu shock dengan apa yg mereka lihat saat ini.

"Sadar! Kalian denger gua?! Bantu gua angkat Nanda! Kita bawa ke rumah sakit!" Sentak Melvin menyadarkan mereka semua.

Begitu mereka sadar, Jovi langsung bergegas membantu Melvin mengangkat tubuh Nanda untuk di bawa ke rumah sakit.

"Rendra, Lo tenangin bunda. Dia pasti shock berat nanti" titah Melvin ke Rendra.

"I..iya" balas Rendra terbata, dia hanya masih sedikit shock.

"YA TUHAN NANDA?!! KAMU KENAPA SAYANG?!!" Begitu sampai di bawah, bunda Nanda yg melihat keadaan anaknya pun langsung histeris.

"Ren" pinta Melvin ke Rendra.

Rendra yg mengerti langsung mencoba untuk menenangkan bundanya Nanda.

"Bunda tenang, kita bawa Rendra ke rumah sakit ya" kata Rendra selembut mungkin.

"Aji, Lo ambil kunci mobil di mang Ujang" pinta Melvin yg langsung membuat aji lari untuk mengambil kunci mobi.

"Gua Jovi sama bunda di mobil. Sisanya ikutin pake motor" titah Melvin begitu selesai menaruh Nanda di dalam mobil dan langsung menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

Di dalam mobil hanya di isi dengan Isak tangis dari bundanya Nanda.

"Jov, lu kabarin ayah" Melvin membuka suara.

Dia memerintahkan Jovi untuk memberi kabar ke ayahnya Nanda. Karena melihat gimana keadaan bundanya nanda sekarang sangat gak memungkinkan.

Jovi selesai memberi kabar kepada ayahnya Nanda.
Keadaan mobil kini kembali hening yg hanya di isi tangisan setia bunda.

"Lo..tau Nanda lagi ada masalah apa?"  Tanya Jovi membuka suara.

"Gua gak tau. Dia belum cerita apa2 ke gua, cuma gua udah bilang kalo dia gak sendiri" balas Melvin menerawang ke pertemuan terakhir mereka kemarin.

"Dia kebiasaan banget, mendem sendirian" sahut Jovi menghela nafas lelah. Dia hafal kelakuan temannya yg satu itu.

Mobil merekapun memasuki area rumah sakit dan langsung berhenti ydi lobby utama.

"Tolong! Tolong anak saya!" Histeris bunda yg langsung meminta bantuan.

Para perawat mulai berdatangan dengan berangkar yg di Giring ke arah mereka.

Melvin yg melihat itu langsung menaruh tubuh Nanda ke atas berangkar rumah sakit itu di bantu oleh Jovi.

Mereka berlari mengikuti berangkar yg membawa tubuh Nanda.

"Maaf Bu, harap tunggu di luar" cegah sang perawat begitu bunda ingin ikut masuk ke dalam ICU.

"Gak! Saya harus ke dalam! Anak saya pasti butuh saya! " Tolaknya histeris.

"Bun, tenang..kita tunggu di sini okey. Biar Nanda di tangani dokter dulu." Melvin mencoba untuk menenangkan.

"Iya Bun, kita tunggu sini. Kita doakan Nanda gak kenapa2..kalau bunda kaya gini Nanda makin lama di tanganinya." Jovi pun ikut membantu menenangkan bunda temannya itu.

Bundanya Nanda pun menyerah dan menuruti apa yg Melvin dan Jovi katakan.

Tak lama kemudian.. Rendra Haikal aji dan Chandra sampai dan ikut menunggu di depan ruangan yg berisi sahabat mereka.















Tbc.


Jangan lupa vote and comment 🌼
With love, Liz ❤️

da jungs👬 || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang