1. Pertemuan Pertama

6.2K 395 9
                                    

"Waduh bu Saskia, pagi-pagi udah keliatan suntuk aja nih."

Aku mendongak menatap Rizki yang tengah memperhatikanku terang-terangan. Rizki merupakan salah satu rekanku, kami dekat tapi yaa tidak sedekat itu. Biasa saja.

"Iya, Pak. Saya lagi pusing, banyak masalah," jelasku singkat sambil bangun dari dudukku kemudian memasukkan laptop dan beberapa lembar berkas ke dalam tas. Aku melirik arloji, sudah jam 7.55 pagi, artinya aku punya waktu 5 sebelum kelas benar-benar akan dimulai. "Saya duluan ya Pak, ada jadwal ngajar di ruangan 06," ucapku.

Rizki hanya mengangguk kemudian mempersilakan aku pergi. Aku berjalan menyusuri koridor Fakultas Ekonomi yang cukup sepi pagi ini.

"Selamat pagi," ucapku sambil mengeluarkan laptop dan menyambungkannya ke layar proyektor. Di dalam kelas juga ternyata belum semua mahasiswa datang, bahkan setengahnya pun belum ada, tapi tidak masalah bagiku. Yang telat tetap bisa masuk, tapi di absen akan kutulis alpa.

"Kemarin kita sudah membahas tentang dasar-dasar akuntansi ya, coba kamu yang belakang sebutkan apa itu akuntansi dan saldo normal dari setiap kelompok akun," aku menunjuk salah satu mahasiswa perempuan yang duduk di bagian belakang, aku menunjuknya karena sedaritadi dia hanya memainkan ponsel dan tidak mengindahkan kehadiranku di kelas.

Kulihat mahasiswa perempuan itu gelagapan, dia malah tengok kanan-kiri mencari orang yang bisa membantunya dalam menjawab, namun tidak ada yang membantu. "Saya harap kalian bisa lebih mendalami apa yang sudah saya sampaikan supaya terbenam di dalam otak kalian lebih lama."

Karena dia tidak bisa menjawab, akhirnya aku melakukan review materi minggu kemarin untuk sekedar mengingatkan agar mahasiswaku tidak lupa, karena tidak paham dasar maka pondasinya tidak akan kuat. Akan sulit nanti memahami konsep pencatatan akuntansi jika dasarnya saja tidak bisa.

"Baik, pada hari ini kita akan membahas tentang transaksi yang terjadi di perusahaan Jasa, saya mau kalian fokus pada mata kuliah saya karena diakhir setiap pertemuan saya akan mengadakan quiz selama 15 menit," kataku lalu mulai pembelajaran pada hari ini.

Kelas ini cukup aktif menurutku, mereka bisa menjawab setiap pertanyaan yang aku lontarkan serta aktif bertanya. Aku suka dengan mahasiswa seperti itu, bisa menghidupkan suasana kelas agar tak mengantuk. Usai dua jam lamanya aku mengajar, kelas pun akhirnya selesai termasuk dengan quiz yang dikumpulkan melalui google form yang aku sebar.

Aku memang mengajar di program studi akuntansi, sudah dua tahun aku menjadi dosen semenjak aku lulus S2, dan selama itu pula, banyak mahasiswa laki-laki yang kerap tebar pesona atau sekedar cape untuk mendapat perhatianku, kelakuan seperti itu sangatlah tidak sopan, namun mereka amat bebal dan terus melakukan hal yang sama berulang kali.

"Resiko jadi dosen muda yang cantik, pintar, dan berwibawa. Fans-nya banyak," kata Kepala Program Studi, Pak Ervan.

Kebanyakan rekan kerjaku adalah pria, wanitanya hanya ada segelintir dan mereka sudah ibu-ibu semua. Aku merasa lebih nyambung ngobrol dengan sesama dosen laki-laki ketinbang dengan perempuannya.

"Sebenernya saya sudah melarang setiap mahasiswa untuk ngirim makanan kaya gini, Pak, cuman gimana ya mereka susah sekali ditegurnya.

Pak Ervan tertawa kecil. "Ancam saja dengan nilai E kalau begitu," ungkapnya, membuatku langsung menggeleng tidak setuju.

Aku tidak pernah memberi nilai dengan cara yang seperti itu apalagi ini tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar mengajar.

Pukul empat sore, aku sudah menyelesaikan seluruh jadwal mengajarku hari ini. Namun aku tidak bisa langsung pulang karena harus pergi menemui seseorang, saat tengah berberes meja, tiba-tiba salah seorang mahasiswi datang menghampiriku, seingatku, dia yang tadi sempat aku tanyai perihal materi minggu kemarin.

My Lecture is My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang