Saskia tidak lembur, dia ada janji temu dengan Rizki hari ini sepulang mengajar. Saskia tidak paham kenapa dirinya harus berbohong pada gadis itu, yang jelas Saskia tidak ingin Audrey tahu kalau dia sedang berduaan dengan Rizki. Tapi, balasan Audrey terlalu diluar nalar. Bisa-bisanya dia bilang mau menginap di rumah seorang laki-laki. Apalagi Saskia tidak tahu mereka akan tidur di mana, seranjang berdua kah? Apa yang akan dilakukan saat seorang perempuan dan laki-laki tidur di atas ranjang yang sama? Hmm.
"Kebiasaan selalu bengong," pria dengan rambut kelimis dan kacamata berframe kotak itu menghampiri Saskia yang sedang berdiri menunggu dirinya datang untuk pulang bersama. "Mikirin aku ya? Kan aku ada di depan kamu," ucapnya dengan penuh rasa percaya diri.
Saskia berdecih.
"Btw, aku mau bawa kamu ketemu sama orang tuaku, jadi tolong jaga sikap kamu ya. Jangan ketus di depan mereka."
Ucapan pria itu langsung mengundang rait wajah tidak suka milik Saskia saat mereka sudah di dalam mobil. "Ngapain saya harus ketemu orang tua kamu?"
"Kamu kan pacar aku, Saskia. Aku gak mau main-main sama kamu."
Saskia lagi-lagi berdecak malas. "Saya tidak mau. Kalau kamu tetep maksa, lebih baik saya turun di sini."
"Silakan kalau kamu mau skandal kamu tersebar di seluruh kampus." Rizki menyeringai jahat. Pria itu benar-benar menguji kesabaran Saskia. "Yahhh, itu konsekuensi kamu sih kenapa bisa sampai bikin video begitu? Jejak digital itu jahat, Saskia. Kamu S2 tapi untuk hal seperti itu saja kamu tidak tahu."
Saskia tidak menanggapi ucapan pria brengsek itu.
Dia tidak berniat menjelaskan apapun karena ia yakin Rizki tidak peduli dengan apa yang dia katakan. Dia tetap akan menggunakan bukti itu untuk memperalat dirinya.
Tiga puluh dua menit berselang, Saskia dan Rizki telah sampai di pelataran sebuah rumahan bercat biru langit yang berdiri setinggi dua lantai. Di depan halaman rumah terdapat banyak tanaman bonsai yang tertata dengan rapi hingga membuat rumah ini terkesan rindang dan hijau.
Pria itu memarkirkan mobilnya di garasi, kemudian mengajak Saskia masuk ke rumahnya. "Mana senyum kamu?"
Saskia berusaha untuk menarik kedua sudut bibirnya ke atas, namun jelas senyum itu palsu. Wanita berusia dua puluh delapan tahun itu tak bisa menyembunyikan keengganannya datang ke rumah ini dan bertemu dengan orang asing.
"Kamu selalu cantik," pujian itu malah terdengar sangat memuakkan. Saskia ingin lari dari sini, dia tidak mau berada disituasi yang menyulitkan dirinya. Saskia berteriak dalam hati. Dia benci dengan video itu, dia ingin menghancurkan apapun yang Rizki punya tapi apa yang bisa dia lakukan?! Karirnya masih panjang, dia tidak bisa mengorbankan apa yang telah dia usahakan selama ini hanya karena sebuah video yang akan menghancurkannya jika sampai itu tersebar luas.
"Jadi ini yang sering kamu ceritakan? Wala, pinter juga kamu, Ki, cari pasangan. Nak Saskia sangat cantik," ucap seorang wanita yang Saskia tebak sudah berusia lima puluh tahunan. Senyum dengan keriput yang mengiringi tak membuat kecantikan wanita itu pudar. Saskia yakin dia ibunya Rizki.
"Salam kenal, Tante. Saya Saskia Larissa," Saskia hendak menjabat tangan wanita itu, namun yang lawan bicaranya lakukan malah menariknya untuk bercipika-cipiki.
"Jangan Panggil tante ya, Nak. Panggil saja Mama, kan nanti kamu juga jadi menantu kami, iya kan Pak?"
"Iya dong, ngapainlah pacaran lama-lama, mending langsung tunangan saja." timpal laki-laki seumuran wanita tadi, Saskia yakin dia Papanya.
Saskia menghela napas diam-diam. Dia permisi ke toilet untuk sekedar membasuh wajahnya agar dia bisa berpikir dengan jernih.
Aku nginep bareng kak Jarvis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecture is My Wife
ChickLit18+++ Menceritakan tentang Saskia Larissa, seorang dosen Prodi Akuntansi yang dijodohkan secara tidak sengaja dengan Mahasiswinya sendiri, Audrey Sheilla. Perjodohan itu membawa Saskia menemukan dirinya yang 'baru' setelah perasaannya mati selama be...