36. quality time

3.1K 219 19
                                    

Anak kecil hus hus 🙏🏻🙏🏻

Matahari mulai menyinari bumi dan masuk ke sela-sela jendela, membuat sang dominan terjaga lebih dulu karena sinar matahari yang menyengat. Senyum tersungging dibibirnya ketika melihat gadis yang begitu ia cintai tengah terlelap disampingnya.

Usai mencuri cium, Saskia bangkit lebih dulu. Ia meregangkan tubuhnya lalu beranjak keluar dari kamar dan menuju dapur. Sebuah ide muncul dalam benaknya, lantas ia mulai mengeksekusi apa yang ada di dalam kepalanya. Sebuah adegan klise yang terjadi ketika habis berbaikan; membuat beberapa makanan untuk disantap sang pujaan hati. Meski yang dimasak Saskia hanya nasi goreng telur mata sapi, tapi wanita itu terlihat begitu puas dengan senyum yang terus mengembangkan.

Sementara itu, Audrey yang baru membuka mata dibuat sedikit terheran kala melihat Saskia tengah memandanginya dengan lembut. "Selamat pagi," sapanya, ketika Audrey masih berusaha mengumpulkan nyawa.

"Mhhmm.. pagi. Kamu udah bangun daritadi?"

Saskia mengangguk kecil. "Aku bikinin nasi goreng buat kamu."

"Tumben." Audrey melihat nasi goreng yang berada di nakas. "Kayanya ini pertama kali kamu masakin aku deh. Enak gak ya kira-kira?"

"Emm? Pasti enak lah. Selama satu bulan kamu di rumah Papa, aku jadi sering belajar masak buat menyibukan diri." Saskia berucap seraya mengambil nasi goreng itu dan hendak menyuapkannya pada Audrey. "Aaaaa~"

Bukannya membuka mulut, Audrey malah menutupnya dengan kedua tangan. "Aku gak mau buka mulut!"

"Kenapa, sayang?"

"Belum sikat gigi.."

Wanita yang usianya lebih tua dari Audrey itu hanya tertawa kecil. "Emangnya kenapa sih? Nggak mungkin keluar naga kan dari mulut kamu?"

"Ish. Nanti bau, aku mau sikat gigi dulu. Awas ah."

"Nggak perlu sayang, nanti aja sekalian mandi." Dengan pelan Saskia meraih tangan Audrey yang menghalangi mulutnya, "aaa sayang ayo mam dulu."

Pada akhirnya Audrey pun luluh dan memakan nasi goreng buatan Saskia. Rasanya terlalu asin tapi Audrey tidak berkomentar. Ia hanya
mengangkat jari jempolnya sebagai tanda bahwa dia menyukai masakan Saskia yang rasanya nano-nano ini.

"Pinter kan aku masaknya?" tanyanya dengan berbangga diri.

"Iyaa, rasanya juga enak kok. Rasa nasi goreng restoran bintang lima." Tentu saja Audrey berbohong, tapi dia tidak ingin membuat wajah berbinar itu berubah sendu jika dia mengatakan yang sebenarnya, meski rasanya lidah Audrey semakin kebas karena rasa asin yang tak bisa ia tolerir lagi. "Tapi aku kenyang."

Saskia mengangguk dengan polos kemudian memberikan air minum kepada gadis itu. "Pinter sekali istri aku." pujinya dengan tiba-tiba, hal itu mengundang keterkejutan bagi Audrey. Pasalnya ia tak pernah mengira jika kalimat se-menggemaskan itu keluar dari mulut Saskia!

"Apasih.." Audrey tidak bisa menyembunyikan pipinya yang merona.

"Aku bersih-bersih dulu ya," saat hendak beranjak dari kasur, Audrey malah menahan Saskia. Ia memberikan mimik wajah sedih.

"Gak mau ditinggal," ujarnya dengan nada yang dibuat imut(?). Audrey yakin jika teman-temannya mendengar ini maka dia akan dianggap sangat menjijikkan, tapi Audrey tidak peduli. Saat ini Audrey benar-benar tidak ingin berjauhan dengan Saskia.

"Kenapa, sayang?"

Audrey menggeleng tidak tahu. "Jangan tinggalin aku pokoknya, aku gak mau jauh-jauhan dari kamu."

Saskia manggut-manggut. "Tapi aku gak tahan kalau bangun tidur gak langsung mandi, gimana kalau mandi bareng?"

Saskia jelas hanya modus karena dia bisa mandi kapan saja tidak harus sekarang, melihat respon istrinya yang bengong cukup lama, Saskia sepertinya harus mengurungkan niatnya. Ia takut jika nanti akan membuat Audrey tidak nyaman.

My Lecture is My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang