Bab 23

245 1 0
                                    

Selang beberapa menit, akhirnya Doni datang dengan pesanan yang dibawanya. Kemudian dia menaruhnya di atas meja.

"Pesanan Lo, silahkan."

"Makasih."

"Sans Fe."
"Mm.. gue boleh tanya sesuatu?" Ditengah makan nya Doni bertanya pada Fe.

"Apa?"

"Lo ada hubungan sama Axel?"

Seketika Fe berhenti mengunyah. Dia menatap Doni dengan mengerutkan dahinya.

"Gk ada." Jawabnya dingin.

"Ohh, gue sering liat Lo sama dia soalnya. Gue kira Lo ada sesuatu sama dia." Lanjutnya.

"Meski gue ada hubungan sama dia ataupun enggak bukan urusan Lo kan!" Jawab Fe menusuk.

"A-- iyah. Sorry." Ucap Doni kikuk.

"Tapi gue saranin Lo jangan terlalu deket sama dia." Sambungnya.

"Kenapa?" Tanya Fe tidak suka.

"Dia itu udah langganannya keluar masuk beka. Penampilan nya aja urakan. Jangan sampai Lo kena pengaruh buruk nya juga fe." Jelas Doni.

"Gue gk sedekat itu sama dia. Semisal gue deket nantinya pun gue jamin, bukan pengaruh buruk yang gue terima, melainkan pengaruh baik yang dia terima dari gue." Jelas Fe.

"Lo suka sama dia?" Tanya doni.

"Nggak!"

"Tapi dari tadi Lo selalu menyangkal ketika gue bicara buruk tentang dia. Dengan kata lain Lo bela dia."

"Gue gk bela siapapun Doni. Gue hanya menjawab sesuai dengan pertanyaan yang Lo kasih. Dan itu menurut gue, satu lagi bukan berarti gue suka sama dia." Tegas Fe.

Doni mengangguk anggukkan kepalanya. Benar! Bukan berarti Fe suka sama Axel kan. Jadi, doni masih ada kesempatan. Mereka berdua melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan ternyata Doni tidak melepaskan Fe begitu saja. Dia justru ingin mengantar Fe sampai depan kelasnya padahal kelas mereka bersebelahan.

"Seharusnya Lo gk usah antar gue ke gini. Kelas kita sebelahan btw." Ucap Fe.

"Ya gue tau. Tapi gue pengen aja." Jawab Doni dengan senyum tak luntur sedari tadi.

Mereka sedang jalan beriringan dikoridor kelas XII. Sedangkan di ujung sana tepatnya di depan kelas XII MIPA 1 Axel dan teman temannya sedang berdiri, dengan Davi dan Asep yang menggoda setiap siswi yang lewat.

"Hai cantik."

"Kiw. Minta wa nya dong." Ucap Davi sambil mengedipkan matanya sebelah.

"Jangan mau si davi mh udah banyak yang kasih. Mending sama gue aja." Ucap Asep.

"Paan sih Lo! Ini punya gua maen serobot aje." Sahut Davi tidak terima.

"Lo dah banyak bagi-bagi napa?" Ucap Asep.

"Heh! lo fikir gue cewek apa an maen bagi-bagi aja. Mau gue tonjok Lo hah!". Teriak gadis itu marah.

Asep dan Davi terkejut dengan teriakan gadis di depan nya.

"Hehe sorry kita gak maksud kayak gitu kok!" Ucap Asep.

Gadis itu kemudian pergi dari sana tapi sebelum itu dia menginjak kaki Asep dan Davi secara bergantian dengan sangat keras.

"Aww awwss ssst." Ringis mereka berdua setelah dihadiahi injakan oleh gadis itu.

"Sakit banget lagi, gara-gara Lo nih jadi pergi kan." Ucap Davi menyalahkan Asep.

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang