Bab 53

173 1 0
                                    

"Lo tuh kita cariin tau nya disini."

"Ngapain sih Lo pada? ganggu aja tau gk."

"Yeuu, kita disuruh teh fe buat cari Lo."

"Ngapain dia cari gue?" Irgi yang awalnya sedang lesehan di bawah pohon langsung terbangun.

"Ngajak kita makan dikantin sama temen-temennya juga."

"Dan mereka udah pesenin buat kita, gk enak dong kalo gak dateng, lagian gue juga udah laper nih." kata Adly.

"Yaudah ayok!" ucap Irgi sambil berdiri lalu berjalan lebih dulu.

"Kurang asem lu! Tungguin napa." ucap Adly karna sepupunya itu nyelonong begitu saja tanpa menunggu dirinya dan eja.

"Udahlah yuk!" ajak eja.

***

"Fe biar gue pesenin lagi aja ya baso nya." kata putri menawarkan.

"Gk usah Put biar gue aja." jawab fe dan langsung berbalik dan beranjak dari sana.

"Rasain emang enak." kata jeni pada Sisil dan Tessa.

"Makanya jangan main-main sama temen gue, tau rasa kan Lo!" kata Silvi.

Setelah dibantu berdiri oleh Mita dan Nia, Tessa mengambil gelas berisi teh manis milik seorang murid dibelakang nya.

Kalo kalian kira untuk ia siram lagi pada freya itu salah! Tessa justru menumpahkan semua isi nya, lalu Tessa dengan sengaja memecahkan gelas itu sebagian. Otomatis gelas itu menjadi tajam dibagian tertentu karna sudah pecah.

"Lo mau ngapain?" tanya sisil.

"Look!" jawab Tessa.

Lalu mata Tessa melihat kearah punggung fe yang sedang berjalan menuju pedagang bakso. Jarak nya belum jauh karna Freya baru saja beranjak.

Sisil yang baru paham dengan apa yang akan dilakukan oleh Tessa itu langsung membulat kan matanya.

"Tessa Lo jangan gila!" larang Sisil.

"Mending Lo diem!" kata Tessa.

Freya tentu saja tidak menyadari bahaya yang akan menimpanya. Begitu pula dengan sahabatnya, mereka masih diam melihat pergerakan Tessa.

Tessa menggenggam gelas yang sudah ia pecahkan tadi. Semua penghuni kantin menunggu apa yang akan Tessa lakukan mereka menjadi was-was sendiri takut akan terjadi sesuatu yang--

Dugh!

Prang!

"FEE ...!! " Teriak para sahabatnya Freya.

Mereka tidak menyangka kalau Tessa akan senekat itu. Penghuni kantin juga sama terkejut nya. Dan yang paling mengejutkan nya lagi punggung fe sekarang perlahan mengeluarkan darah sedikit demi sedikit.

Fe tidak berteriak ataupun bereaksi, dia masih diam merasakan punggungnya yang nyeri seperti dilempar suatu benda yang tajam. Fe merasakan ada yang mengalir lalu perlahan tangannya terangkat kebelakang untuk menyentuh punggung nya.

'Basah!' fe melihat tangannya ada 'darah!' punggung nya berdarah. Fe berbalik, matanya langsung melihat kebawah. Disana ada gelas yang sudah pecah. Apakah gelas itu yang barusan telah melukai punggung nya?

Lalu matanya melihat kearah Tessa, mereka bertatapan. Tessa tersenyum miring sekaligus puas dengan apa yang telah dilakukan nya. Sedangkan fe menatap tajam Tessa dengan gigi yang bergemeletuk.

"Lo udah ngelewatin batas demi rasa puas Tessa!" ucap fe.

Fe maju satu langkah.

"Sebenernya mau Lo apa?"
"Harus banget yah ngelakuin semua hal rendah kayak gini."
"Tindakan nekat Lo nyelakain orang."

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang