Bab 4

514 3 0
                                    

Kriiinng

Bel istirhat berbunyi. Akhirnya selama dua jam mereka para murid mengasah otak pun berakhir. Semua segera keluar untuk menuju kantin.

Kantin

"Kalian mau apa? gue yang pesen hari ini." Ucap Jeni

"Baso sama es jeruk." Jawab Fe

"Samain aja". Sahut putri dan diangguki oleh Silvi tanda dia setuju.

Jeni pergi memesan dan tak berselang lama akhirnya pesanan pun datang.

"Makasih Jeni ." Ucap silvi dengan senyumnya.

"Iya, btw nanti kita cari tugas dari Bu Dian bareng aja ya. Soalna gue gak ngerti." Ucap Jeni.

"Iya boleh, diperpus aja ngerjainnya sekalian." Jawab putri.

"Oke." Ucap Jeni.

"Ekhmm.. ekhmm." Deheman Silvi mengalihkan perhatian mereka langsung menatap kearah Silvi.

"Napa Lo?" Tanya Jeni.

Dan yang ditanya hanya senyum sambil cengengesan. Sebenernya dia cukup tegang untuk bercerita tentang-

"Dih! Malah senyum senyum." Ucap Jeni. "Kayaknya ada yang aneh sama ni anak." Batinya.

"Kenapa? Sok cerita kita dengerin!" Ucap Fe yang mengerti akan maksud temannya ini.

"Fe peka banget si kalau gue lagi mau cerita. Gk kaya yang Ono noh." Ucap silvi menyindir.

"Kalau mau cerita ya cerita aja. Gue bukan Fe yang jutek tapi peka dan gue juga bukan putri yang kalem tapi tegas." Ucap Jeni. "Tapi.. gue Jeni anak nya orang tua gue hhe." Lanjut nya sambil terkekeh.

"Yeeeuu.. kalo itu gue juga tau." Sahut Silvi.

"Yaudah mau cerita apa? Kayanya Lo seneng banget hari ini." Ucap Putri.

"Mmt,,hehe.. gue udah punya pacar." Ucap silvi pelan diakhir kalimat.

Mereka bertiga Loading lalu-

"Lo- lo- aihhs banyak banget pertanyaan dibenak gue Vi?" Ucap Jeni. Jeni menarik nafas dan- " kapan? Dimna? Siapa? Dan kenapa Lo baru cerita sekarang! Wah tega Lo bener bener Lo ye." Tanya jeni beruntun. Soalnya Silvi gk pernah keliatan deket sama  siapapun selama ini.

"Maaf, soalna gue juga gk nyangka kalau dia bakal nembak gue. Kita deket juga cuman di chat doang." Ucap silvi sambil meringis.

"Siapa?" Tanya Fe setelah lama terdiam.

"Rio." Jawab silvi.

Alis putri berkerut. "Rio Malik Nugraha?" Tanya putri.

"Iya." Jawab silvi dengan senyum merekah.

"Rio ya- yang kelas MIPA 1? Yang most wanted itu?" Tanya jeni dengan wajah  kepo sekaligus tidak percaya.

"Iya Jeni iya. Ih kok Lo kayak gk percaya gitu sih." Jawab silvi sebal.

"Ya karna- ." Sebelum melanjutkan perkataannya Jeni melihat Silvi meniliti dari atas sampai bawah lalu berkata. "Kok dia mau si sama Lo."lanjut Jeni.

"Iiihh Jeni Lo tuh ya bener bener deh. Jelas dong dia mau sama gue secarakan gue tuh imut cantik apalagi coba." Jawab silvi dengan wajah dongkolnya karna Jeni berkata seperti itu.

"Hahaha.. iya iya Lo cantik, sorry gue cuma becanda ah baperan Lo." Ucap Jeni sambil tertawa sudah lama dia tidak meledek Silvi.

"Jadi, sejak kapan Lo pacaran? Kapan dia nembak Lo?" Tanya putri.

"Kemarin malam." Jawab silvi dengan senyum malu nya.

"Selamat." Ucap Fe dengan senyum tipis nya.

"Makasih Fe sayang."ucap silvi.

"Gue setuju aja si sebenernya, karna itu juga pilihan Lo. Asalkan dia harus bikin sahabat gue ini bahagia." Ucap Putri.

"Makasih ya kalian udah dukung gue. Gue pikir kalian bakal marah soalnya gue gak bilang dulu dari awal. Dan lagi awalnya kita berempat kan jomblo sejati." Ucap silvi.

Raut Jeni seketika datar. "Yeu, gak usah diperjelas kali kalau kita jomblo." Ucap Jeni dengan raut sebalnya.

"Iya deh yang udah punya pacar." Ucap Fe.

"Tapi Lo harus cerita apa pun kekita. Termasuk kalau si Rio itu buat Lo nangis!" Ucap Jeni perhatian.

"Iya."ucap silvi tersenyum. Beruntung banget punya sahabat kayak mereka.

"Terus sekarang gimana kalian beckstreet ata-." Perkataan Jeni terpotong oleh silvi.

"Iya kita beckstreet, gue yang mau sih padahal dia gk mau. Alasannya simpel  karna gue gak mau diganggu sama fans fanatiknya nya dia gue belum siap." Ucap silvi sambil menunduk.

"Gk papa Vi. Kita sebagai sahabat ngerti kok sama keputusan Lo. Ya maklumlah kan Lo gk pernah pacaran, sekalinya pacaran eh sama most wantednya sekolah. Emang hebat ni temen gue." Ucap Putri panjang lebar sambil terkekeh dan terselip kata kata menggoda untuk sahabat nya ini.

"Ih puput apaan si, gue kan jadi malu." Ucap silvi dengan muka yang sudah memerah baru digoda gitu aja udah salting apalagi kalau digoda doi.

***

Kepulan asap rokok memenuhi rooftop saat ini. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Axel cs. Setelah istirahat mereka tidak kekantin karna salah satu dari mereka berkata bibirnya agak pait. Jadi disinilah mereka sekarang.

Yuk, kita kenalan dulu!  Mereka adalah  Axel cs itu julukan mereka, si most wantednya sekolah SMA 1 RONGGA. Tampan? Jangan diragukan lagi. Kaya? Oh jelas!. Karna produk bandung gk pernah gagal! Hehe.

Mereka bukan anak geng motor. Hanya perkumpulan anak remaja Bangor. Mereka selalu kemana mana berlima. Oke langsung aja.

Yang pertama ada  Axel Raden Dewantara. Sering di sapa Axel oleh temannya dan dipanggil Raden oleh keluarganya. Mempunyai tinggi 185 cm dengan kulit putih, hidung mancung, rahang tegas dan badan yang kekar untuk seumurannya.  Axel itu tipe cowok cuek tapi peka, cowok dingin tapi peduli. Axel itu anti cewek bukan berarti homo ya, hanya saja memang belum ada cewek yang menarik untuk nya saat ini. Saat dimana dia putus dengan mantan nya masa SMP dan sampai sekarang dia belum membuka hati lagi.

Yang kedua ada Rio Malik Nugraha. Masih ingat dengan Rio? Ya, dia adalah pacar dari silvi. Rio itu humoris cocoklah sama Silvi yang ceria. Tingginya 183 cm, tak kalah tampan dengan Axel. Sering di panggil yoyo oleh mereka. Rio berteman dengan Axel dari SD.

Ketiga ada Daviandra Damian. Sipaling playboy dan sialnya dia tampan. Tinggi nya 183 cm, mempunyai kulit hitam manis dan satu lagi sipenyuka link jepa*g. Dia sering disapa Davi.

Ke empat ada Samsul Rizky Putra.  Kerap disapa Samsul. Dia adalah yang paling waras diantara semua. Paling kalem dan dewasa. Tingginya 186 cm pintar dalam pelajaran fisika. Bahkan sering mengikuti olimpiade menjadi perwakilan sekolahnya dan berakhir pulang menjadi juara.

Nex, yang ke lima ada Rendi Saka Abi manyu. Sering dipanggil Asep oleh mereka. memang teman laknat mereka, namanya Rendi menjadi Asep. Asep ini tipe cowok tengil pede tinggi dan pandai merayu. Merayu emak nya kalau lagi marah. Tingginya 184 cm dengan ciri khas rambut panjang yang dikuncir sebagian. Asep, Davi dan Samsul berteman dengan Axel dari SMP.

_____________________________
_____________________________

Gimana guys sama bab ini?

See you ;⁠)

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang