Bab 11

294 2 0
                                    

                Happy Reading
                               .
                               .
                               .

" Tumben banget Lo ngajak kita nongkrong?" Tanya Jeni.

" Hehe, sebenernya gue diajakin io sih tapi karna gue baik jadi gue juga ajak kalian deh, baik kan gue." Jawab silvi.

" Hah, jadi pacar Lo ngajak ketemuan gitu, kenapa ajak kita sih nanti yang ada kita jadi Baygon dong." Sahut Jeni lagi. Heran kenapa mau pacaran harus rame rame gini.

"Baygon?" Ucap Putri tidak mengerti.

"Obat nyamuk." Ucap Fe menegaskan.

" Iya gue tau Baygon itu obat nyamuk." Ucap Putri.

"Iiihh, putri kok Lo jadi ketularan Vivi sih lemotnya. Itu tuh istilah put." Sahut Jeni.

"Serah Lo deh." Jawab putri.

"Trus mana tuh cowok Lo, gk nongol-nongol." Lanjut Jeni.

"Bentar lagi, sabar napa." Jawab silvi.

Silvi memang tidak jadi dijemput oleh Rio karna dia ingin berangkat bersama teman temannya.

"Hai." Sapa Rio baru datang. "Udah nunggu lama?" lanjut rio.

"Eh, hai. Enggak kok, sok duduk' duduk!" Suruh Silvi pada Rio dan teman temannya.

Mereka pun duduk. Karna Silvi sengaja memesan meja yang cukup panjang jadi muat untuk banyak orang. Jadi posisi nya, Silvi berhadapan dengan Rio, putri dengan Rendi, Jeni dengan Davi, dan Fe dengan Axel. Samsul? Dia tidak datang dengan alasan harus belajar untuk olimpiade.

"Yaudah kamu mau pesen apa?" Tanya Rio.

"Mmt Samain aja deh." Jawab silvi.

Rio pun mulai memesan begitu pula dengan teman temannya dan Fe dkk.

"Oh iya, aku belum kenalin temen temen aku." Ucap silvi dan mulai memperkenalkan. "Yang ini Jeni, ini Putri dan yang di ujung itu Freya." Lanjut nya.

" Pasti temen temen kamu udah taukan siapa kita, apa perlu kenalan juga." Sahut Rio.

"Oh gak usah, kita udah tau kok." Ucap silvi sambil tersenyum.

"Hai neng Jeni, kenalin gue Davi, di panggil Aa juga boleh." Ucap davi sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Dih! Najis!" Sahut Jeni simulut pedas dan barbar.

"Ppfff." Asep menahan tawa atas balasan Jeni. Jarang loh ada yang menolak Davi dan baru kali ini.

"Wajah nya doang ayu (cantik), mulutnya pedes banget neng." Ucap Davi. Sempat kaget karna baru saja perkenalan sudah ditolak.

"Suka suka gue dong, mulut mulut gue. Lagian nih ya! Gue gk akan mempan Sama rayuan aligator Lo itu." Sahut Jeni.

" Wah, Lo ditolak dav sabar ye." Ucap Asep sambil terkekeh.

" Gk usah diperjelas juga sep." Ucap rio pada Asep ikut terkekeh.

"Sialan Lo pada, bukan nya mendukung." Sahut Davi dengan muka masam.

"Kalian berempat sekelas?" Tanya Asep pada putri.

" Iya." Jawab putri.

" Kalo gk salah Lo anggota OSIS ya." Lanjut Asep.

"Iya, nama Lo Rendi Saka Abimanyu. Ya?" Tanya putri.

"Iya, kenapa emang." Sahut Asep penasaran.

"Kalo gk salah Lo termasuk jajaran paling banyak nya bolos deh. Soalnya ada di daftar hitam buku OSIS." Ucap Putri lagi.

"Ppff ppff." Kali ini giliran Davi yang menahan tawanya. Asep pun menoleh ke arah Davi dengan muka lempeng nya.

" Hahaha, sekalinya terkenal, karna bolos lu." Ucap Davi pada Asep sambil tertawa.

"Ngapa lu! Kalo mau tawa' ketawa aja! " Ucap Asep pada Rio ngegas.

" Hahaha, Weyy santai dong sep." Ucap Rio sambil tertawa bersama Davi. Silvipun ikut terkekeh dengan Jeni.

Sedangkan yang di ujung masih setia menutup rapat mulut mereka berdua.

'Anjirlah, napa harus dia yang hadapan sama gue. Canggung kan jadi nya." Ucap Fe dalam hati.

Asep yang peka dengan kecanggungan mereka pun mencoba untuk mencairkan suasana.

" Bos, diem Bae Lo bos." Ucap Asep sambil menyenggol lengan Axel.
Yang disenggol hanya menatapnya sekilas.

" Lo yang waktu itu gk sengaja gue tabrak kan?" Tanya Asep.

"Mmt." Gumam Fe sambil menganggukkan kepalanya.

"Agak dingin ye' kayak si bos." Ucap Davi menimpali.

"Iya, temen kita satu ini emang agak Laen." Sahut Jeni. Dan Fe hanya meliriknya sekilas tidak berniat untuk menjawab.

Mereka pun kembali berbincang bincang. Sesekali tertawa dengan kelakuan dua curut, siapa lagi kalau bukan si Davi dan Asep.

Tidak terasa waktu sudah menujukkan jam sembilan malam.

"Udah malem nih, gue di ijinin keluar nya cuma sampe jam segini jadi jam 10 harus ada dirumah." Ucap Jeni setelah melihat jam dipergelangan tangannya.

"Iya gue juga Jen." Ucap silvi menimpali.

" Yakan kita tetanggaan Vivi.  Ya pasti sama lah Ema kita aja besti." Ucap Jeni gemas.

"Yaudah aku anter pulang sekarang yah." Rio menyahut.

"Tapi temen temen aku gimana? Soalnya kita tadi naik taksi kesininya." Ucap silvi.

"Tenang aja, temen temen aku yang anterin mereka. Kita tadi bawa motor masing-masing kok." Ucap rio. Dan diangguki oleh Davi dan Asep tanda setuju. Kecuali_

"Gue ada urusan." Ucap axel
" Gue bisa balik sendiri." Ucap Fe . Mereka berdua bersuara berbarengan.
Fe dan Axel pun saling pandang. Lalu membuang muka secara bersamaan.

" Gue ke toilet bentar." Ucap Axel.

" Fe Lo yakin. Gue khawatir tau ini udah malem." Ucap Putri.

" Iya santai aja, gue bisa naik taksi. Atau nelpon orang rumah suruh jemput." Ucap Fe meyakinkan agar teman temannya tidak khawatir.

"Bener nih ya? Kalo gitu kita duluan dan nanti kabarin gue kalo ada sesuatu." Ucap silvi.

"Duluan ya Fe bye." Ucap Putri pamit sambil tersenyum dan melambaikan tangan.

"Iya iya, yaudah kalian hati-hati. Bye" sahut Fe .

'huuff'

Fe menghembuskan nafas kasar. lalu Fe menghubungi salah satu nomor dikontak nya.

Curut

Tuut tuut tutut

"Kemana sih ni anak, kebiasaan kalo lagi dibutuhin aja gk ada." Ucap Fe sambil berjalan menuju parkiran cafe.

"Trus gue harus naik taksi gitu." Lanjut nya bicara sendiri. " Wah bener-bener si curut minta di hantam kayaknya." Lanjutnya lagi.

Fe bahkan menelpon ebi adiknya sampai beberapa kali tapi masih tidak di angkat.

"Duh! Auto di amuk Ema kalo gini caranya." Gumam Fe. Sambil melihat jam yang sudah jam 9 lebih 15 menit.

Disisi lain di pojok parkiran. Seorang laki-laki sedang memperhatikan Fe sambil duduk diatas jok motornya. Kemudian dia menyalakan motornya setelah membuang rokoknya. Dia melajukan motornya ke arah Fe lalu_

"Naik." Ucap nya tegas dan dingin.

Fe pun menoleh dan heran bukan kah tadi dia sudah pulang.

____________________________________
____________________________________

Makasih yang udah baca 😊

See you guys

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang