Bab 37

194 3 0
                                    

Pening, kenapa jadi serumit ini. Fe memegang kepala nya dengan sebelah tangan.

"Biarin aja!" Kata Fe memang dasarnya bodo amat.

"Lah kok gitu, gk bisa dong Fe." Protes Jeni.

"Iya gk bisa dong, nanti mereka ngiranya beneran lagi." Sahut Silvi.

"Terus Axel juga pasti marah sama Lo karna dia merasa dibohongin." Lanjutnya.

"Apa urusannya? Kenapa Axel harus marah?" Fe heran.

"Fe gue udah bilang kan waktu itu kalo si Axel suka sama Lo." Ucap Jeni.

"Dia pernah ada nanya gk soal Lo punya pacar atau nggk?" Sambungnya.

"Pernah." Jawab Fe.

"Dan Lo jawab apa?" Tanya Jeni.

"Belum pernah." Jawab Fe singkat.

"Hah! Gimna sih!" Bingung Silvi tidak mengerti.

"Gini, dia nanya ke gue pernah pacaran atau nggk? Terus gue jawab belum pernah." Jelas Fe.

"Ohh,, lagian Lo kalo ngomong simple banget kayak kehabisan kosa kata aja."

"Nah itu Fe, itu dia masalah nya." Putri ikut menyahuti.

"Lo kan jawab belum pernah jadi Axel dengan senang hati ada peluang buat deketin Lo karna Lo jomblo." Jelas putri.

"Tapi karna dia liat Lo sama cowok lain dengan situasi dan suasana yang seakan mendukung bahwa Lo kelihatan udah punya pacar. Si Axel ngerasa di bohongin." Ucap Putri lagi.

"Dalam artian sia-sia aja selama ini axel deketin lo, karna Lo nya aja udah punya cowok." Sambung Silvi.

Fe memejamkan matanya, sebenarnya dia tidak peduli toh juga bukan urusannya kan. Tapi--

"Fe seenggaknya Lo hargain Axel." Ucap silvi.

Apa gue sejahat itu?

Tidak menghargai?

Gue kan gk tau kalo dia emang beneran suka sama gue!

Pengetahuan gue soal kayak gitu minus banget makanya gue bodo amat!

Usai fe bergelut dalam hatinya dia pun langsung membuka ponsel dan membuka room chat nya dengan cowok itu semalam.

Jadi waktu semalem dia chat gue, dia udah nyampe depan rumah.

Dan dia pura-pura percaya aja waktu gue bales 'dirumah lagi gk ada siapa-siapa.' batin Fe.

***

Saat ini mereka sedang ada diparkiran. Silvi sedang menunggu Rio yang belum juga datang. Fe juga ikut menemani Silvi disana, putri? dia sudah pulang duluan karna ada urusan dan Jeni? dia tidak mau menyaksikan pemandangan dimana Silvi dan Rio sedang uwu-uwuan terus diatas motor. Jeni kan jadi mau punya pacar.

"Maaf lama." ucap Rio setelah sampai diparkiran.

"Gk papa, yuk!" ajak Silvi.

"Aku ambil motor dulu." kata Rio.

Silvi pun naik ke atas motor Rio yang sudah berhenti didepannya. Tak lupa ia juga pamitan pada Fe dan berterima kasih karna sudah menemaninya.

"Gue duluan ya Fe makasih udah nemenin." ucap silvi.

"Thanks Fe, kita duluan." kata Rio.

"Bye!" ucap silvi sambil melambaikan tangannya pada Fe.

"Bye!" sahut Fe.

Fe mengeluarkan hpnya didalam tas. Lalu mengetikkan pesan pada adiknya.

curut
Lama Lo!
gw duluan

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang