Bab 50

189 2 0
                                    

Freya sudah siap dengan seragam sekolah nya, sudah cukup dia berdiam dirumah selama hampir 6 hari. Itu sangat membosankan! dan lagi dia hari ini akan berangkat bersama eja. Apa bedanya? Bedanya adalah dia akan satu motor dengan eja, fe tidak di ijinkan mengendarai motornya dulu.

Freya harus menyiapkan balsem otot geliga, karna sudah pasti dia akan sakit pinggang. Fe sudah menyarankan untuk membawa motor matic nya saja. Tapi eja bilang--

"Gue juga punya motor ngapain pake motor Lo, gk jantan kalo pake motor matic."

Kurang lebih seperti itu yang eja katakan. Apa boleh buat fe hanya bisa menurut kalau tidak, adiknya akan bilang pada orangtuanya soal kejadian itu. Dan seperti biasa fe berangkat bertiga bersama adly.

Soal sahabat-sahabat nya, fe sudah menghubungi mereka dan mereka juga sudah datang menjenguk fe pada hari setelah fe menghubungi mereka.

Jadi selama fe tidak sekolah mereka rutin kerumah fe hanya untuk sekedar bermain menemani fe agar tidak bosan, ya walaupun jaraknya agak jauh.

Huuufff

Fe menarik nafas lalu mengeluarkan nya perlahan. Kini ia sudah sampai diparkiran, dan yah! sesuai yang ia duga semua mata tertuju padanya sekarang. Mungkin lebih tepatnya kearah mereka berdua yang memang fe di bonceng oleh eja.

Bisik-bisik itu mulai terdengar lagi, masih banyak yang mencemooh nya. Bahkan semakin banyak rumor yang beredar, entah apa yang sudah terjadi ketika fe tidak masuk sekolah.

Para murid yang ada diparkiran masih menunggu dan melihat fe. Sampai eja pun dengan sengaja membantu fe untuk turun dari motornya dengan cara dipangku!

Tentu saja itu membuat mereka semua kaget terutama kaum hawa! bukan mereka saja sih freya juga! Eja dihadiahi pelototan tajam milik freya dan dia hanya memasang wajah so cool nya sedangkan Adly dia terkekeh melihat kelakuan sahabat nya.

"Lo ngapain sih kejot!" kata fe dengan suara pelan tapi menekan. fe juga tak segan untuk mengganti nama eja dengan kejot.

"Bantu Lo turun, abisnya Lo lama banget turun dari motor doang juga bukan dari gunung." sahut eja tanpa dosa.

"Gue bisa turun sendiri! Motor Lo tinggi makanya gue belum turun. Dan Lo malah memperkeruh suasana tau GK!"

"Udah mh nama gue lagi dikenal buruk apalagi sekarang jadi semakin buruk!" cerocos fe masih dengan suara pelan.

"Biarin aja." sahut eja santai.

"Lo--

"FE..!!" teriak Silvi memanggil freya.

"Hai fe." kata jeni.

"Hai." balasnya.

"Ini kok pada kumpul disini semua ada apa?" ucap jeni sambil melihat sekitar.

Mereka bertiga baru turun dari kelas menuju lapangan karna sebentar lagi akan dilaksanakan upacara bendera.

"BARIS-BARIS!" teriak wakil ketua OSIS dari arah lapang.

Seketika mereka yang ada di sana langsung menuju lapangan begitu juga eja dan Adly.

"Duluan ya." kata Adly yang diangguki oleh putri.

"Fe Lo taro aja dulu tasnya di sini!" suruh Silvi.

"Iya dimotor eja." kata jeni.

Fe menurut karna tidak mungkin dia ke kelasnya dulu kan, itu terlalu jauh dan tidak akan keburu juga.

Tapi entah kenapa mata freya ingin sekali melihat kearah parkiran sebelah kanan. Yaitu parkiran khusus untuk... Axel cs.

Motor nya sudah ada tapi orangnya tidak ada. Mungkin mereka sudah ada dibarisan pikir fe. Ada rasa sesak dihatinya ketika ia mengingat soal Axel.

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang