Bab 25

243 2 0
                                    

Fe berjalan dikoridor menuju kelasnya. Siswa siswi SMA rongga sudah banyak yang datang. Waktu menunjukkan masih pukul setengah tujuh pagi. Masih ada waktu untuk kekantin bagi yang belum sarapan.

"Teh.." panggil eja. Karna Fe masih berada di koridor kelas XI. Sudah pasti mereka akan berjalan searah menuju kelas. Kelas eja dilantai 2 sedangkan Fe dilantai 3. Fe berhenti lalu berbalik badan.

"Nanti pulang nya bareng sama gue ya." Ucapnya setelah sampai dihadapan sang kakak.

"Gk. Enak aja Lo! Gue harus nungguin Lo eskul dulu gitu, ogah!" Tolak Fe.

"Yaelah tinggal nunggu doang."

"Heh! Apa Lo bilang? Tinggal nunggu doang, lama! Tau gk."

"Teh, Lo gk inget pesen mama gue harus jagain Lo."

"Ya kan maksud jagain itu nggk selalu gue harus sama Lo terus curut!"

"Oke gini aja, gimana kalo Lo nungguin guenya dikantin sambil makan atau beli jajan, nanti gue yang bayar." Tawar eja.

"Deal!" Ucap Fe lalu berbalik dan kembali berjalan.

"Lah, kalo dikasih traktiran deal nya gercep banget." Gumam eja sambil melongo.

Tapi saat masih setengah jalan Fe justru berbalik lagi berjalan kembali ke arah eja.

"Kalo lagi disekolah Lo jangan ajak ngomong gue dan jangan panggil gue kayak gini lagi."

"Kenapa?" Tanya eja heran.

Sebelum menjawab Fe melihat kiri kanan terlebih dahulu lalu berbicara kembali tapi setengah berbisik.

"Gue gk mau mereka tau kalo Lo adek gue."

"Loh kenapa? Lo malu punya adek kaya gue. Ganteng gini juga." Ucap eja pede sambil menyugar rambutnya kebelakang.

"Syuutt..! Itu dia masalahnya. Gue gk mau diserbu sama fans Lo. Lo tau kan gue gk suka diganggu!"

Oalah kirain eja apaan. Ternyata teteh nya ini mengakui bahwa adik satu satunya ini memang tampan. Baru masuk sekolah menjadi murid baru sudah banyak sekali fans nya.

Eja tau betul kakak nya ini tidak suka kebisingan apalagi diganggu.

"Jadi kalo Lo mau ngomong sesuatu yang penting tapi masih di area sekolah. Lo tinggal kirim pesan ngerti!?" Sambung Fe.

"Jadi sedari gue masuk gk ada yang tau kalo gue adek Lo?"

"Gk ada." Kecuali Samsul".lanjutnya dalam hati.

"Oke." Sahut eja setuju.

Setelah itu Fe kembali berjalan menuju kelas yang sempat ia tunda. Dan eja juga berjalan masuk kedalam kelas yang sudah disambut oleh sahabatnya Adly.

---

"Heh! Denger ya, kalo Lo gk tau apa-apa mending jangan nyebar gosip yang gak tau pasti itu real atau nggk!" Ucap Jeni marah.

"Udah jelas difoto ini temen Lo lagi jalan sama cowok lain." Sahut Mita ngotot.

"Punya pacar most wanted di sekolah tapi diluar jalan sama yang lain." Ucap Nia dengan senyum licik.

"Apalagi namanya kalo bukan--

"Bitch! Hahaha" Ucap Sisil, Nia dan Mita secara bersamaan.

"Siapa yang Lo bilang bitch." Suara itu berasal dari arah pintu masuk kelas MIPA 3. Disana ada Rio dan teman temannya. Mereka lalu berjalan menghampiri kerumunan. Tepatnya menghampiri Silvi.

"Io." Gumam Silvi.

"Ada apa sampe berkerumun kayak gini?" Tanya rio pada Silvi.

"Rio, Lo harus liat ini." Ucap Nia sambil menyodorkan HP-nya.

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang