Bab 19

268 1 0
                                    

Saat ini fe dan teman temanya sedang berjalan menuju parkiran karna bel pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu.

"Fe dari kejadian itu Lo sama si Axel gak ada interaksi lagi?" Ucap Putri.

"Gk ada." Sahut Fe bohong . Kenyataan nya Axel mulai mendekati nya lagi setelah seminggu Fe berusaha menghindar.

"Mm, tapi tadi waktu di kantin dia pergi saat tau Lo gk ke kantin ikut kita. Gue pikir dia nyamperin Lo." Ucap Jeni.

"Iya gue juga mikir gitu tadi." Silvi menyetujui.

"Udahlah ngapain bahas dia sih." Ucap Fe malas membahas soal axel.

"Tapi kan Fe gue kayak ngerasa kalo si Axel tuh suka sama Lo." Ucap silvi.

Fe melotot "ngaco Lo!" Ucapnya.

"Ih bener Fe, nih ya gue suka mergokin dia lagi liatin Lo tau gk!"  Silvi bercerita dengan wajah seriusnya.

"Bagus tuh, gue setuju sama Lo Vi." Sahut Jeni.

"Apanya yang bagus?" Tanya Fe.

"Jadi Lo nanti ada pawangnya. Most wanted sekolah lagi." Jawab jeni.

"Fe lagian Axel baik kok menurut gue. Cuma emang terhalang aja sama penampilan nya yang urakan." Putri ikut menimpali.

"Tuh kan putri aja setuju." Ucap silvi.

"Udah ya udah kalian jangan menambah rumor gak jelas kayak gini. Nanti kalo ada yang denger bisa berabe." Ucap Fe.

" Tapi kalo dia beneran suka sama Lo gimana?" Tanya Jeni.

"Gk mungkin. Dan gue juga gk mau disukain sama dia." Ucap Fe.

"Itu namanya Lo nolak rejeki Fe." Ucap silvi.

"Rejeki apa sih. Lo tuh makin kesini makin gk jelas." Ucap Fe kesal.

"Lah bener kan!. Nolak rejeki disukain cowok ganteng! Tajir lagi."

" Haha bener Lo Vi." Sahut Jeni sambi tertawa.

"Udah kalian jangan godain Fe terus." Ucap Putri.

"Emang cuman Lo disini yang paling waras put." Ucap Fe.

"Heh! Maksud Lo kita berdua gk waras. Wah temen laknat Lo Fe." Ucap Jeni sambil terkekeh dan mengejar Fe yang sudah berlari duluan menuju parkiran.

***

Diparkiran sudah ada Axel dan teman temannya. Salah satu nya Rio yang sedang menunggu sang kekasih untuk pulang bersama.

"Hai io nunggu lama ya?" Sapa Silvi ketika sudah ada diparkiran menghampiri rio.

"Gk kok, pulang sekarang.?"

"Iya yuk!"
"Guys gue duluan ya!" Lanjutnya sambil berpamitan pada teman temannya.

"Iya Vi." Ucap Putri.

"Kalian bawa motor?" Tanya Asep.

"Bawa." Sahut putri.

" Yaudah bareng aja dari sini." Ajak Asep.

"Ok." Sahut putri lagi.

Mereka pun mulai menyalakan motor masing-masing. Dan pergi keluar menuju gerbang sekolah. Tapi tidak dengan Fe dia masih menstater motor matic nya karna tidak mau menyala.

"Kenapa sih ni motor, perasaan tadi gak gini waktu berangkat." Gerutu nya.

"Kenapa." Tanya Axel yang juga belum pergi karna dari tadi dia terus memperhatikan Fe. Lalu ia jalan mendekat ke arah Fe.

"Gk tau gak mau nyala dari tadi." Jawab Fe.

"Sini biar gue bantu." Ucap Axel. Mengambil ali motor Fe untuk ia coba menghidupkan.

"Bensinnya abis." Ucap Axel.

"Hah! Terus gimana dong." Panik Fe .

"Ya gk gimana gitu aja." Sahut Axel.

"Ih Lo tuh niat bantuin gk sih." Ucap Fe kesal.

"Yaudah ikut gue!" Ucap Axel sambil berjalan menuju belakang sekolah.

" Kok malah balik lagi.." ucap Fe sambil menyamakan langkah nya dengan Axel.

"Kita kebelakang sekolah. Disana ada bengkel yang sekaligus jual bensin eceran." Sahutnya.

"Ohh. Kok Lo tau."

"Karna gue sering kesana."

Setelah beberapa menit mereka pun sampai dibengkel mang Tejo.

"Assalamualaikum." Ucap Axel.

"Waalaikumsalam. Eh nak Axel. Belum pulang.?" Jawab mang Tejo.

"Belum. Saya mau beli bensin mang ada.?"

"Oh ada-ada. Berapa liter ?"

"Dua."

"Kebanyakan itu seliter aja mang." Ucap Fe.

"Eh, nak Axel bawa cewek toh kirain sendiri tadi. Pacar nya Axel ya?

"Bukan mang saya temen nya." Jawab Fe.

"Oh kirain."
"Yaudah nih seliterkan."

"Dua mang." Ucap Axe. Sambil menyodorkan uang kepada Tejo.

Akhirnya mang Tejo memberikan dua botol berisi bensin kepada axel.

"Makasih mang kalau gitu kita permisi dulu."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Iya sok hati-hati."

Sesampainya diparkiran Axel langsung mengisikan dua botol bensin itu ke motor Fe.

"Gue lagi gk bawa uang lebih. Besok gue ganti." Ucap Fe.

"Gak usah."

"Gue tetep mau ganti." Kekehnya.

"Gue gk mau diganti pakai uang."

"Terus?"

"Bikinin gue bekal selama seminggu."

"Gak, gue gk mau. Ribet banget gue harus bangun pagi-pagi cuma bikin bekal buat Lo." Sahutnya tidak setuju.

"Sama uang lagi aja kenapa sih. Ribet banget."

"Ya gue maunya itu."

"Lo emang gk mau gue hidup tenang deh kayaknya."

"Deal gk."

"Seminggu ya! Awas kalo di ubah."

"Ok deal." Ucap Axel senang nya dalam hati.

Ini hanya akal-akalan dia saja agar terus bertemu dan berurusan dengan gadis bernama Freya.

___________________________________
___________________________________

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang