Bab 56

175 2 0
                                    

"Kenapa di sini?"

"Biar gk ada yang ganggu."

"Terus temen-temen gue gimana? Mereka pasti lagi nungguin gue dikantin."

"Mereka tau kok, jadi Lo gk usah khawatir."

"Tau?" ulang fe.

"Hm."

"Belum makan kan?" tanya Axel.

Fe menggeleng.

"Sok makan! gue temenin."

"Tapi punya Lo gk ada."

"Emangnya Lo gk mau berbagi sama gue?"

"Niatnya gitu."

"Terus?"

"Kan sendok nya cuma satu."

"Sendok doang dipermasalahin, gue mh dari mulut Lo langsung gk masalah." gumamnya pelan.

"Hah! Apa?"

"Gantian aja fre."

"Emang Lo gak jijik?"

Axel memandang fe dalam, fe menunduk karna Axel langsung melihatnya apa fe salah berucap?

"Bahkan dari mulut Lo langsung gue gk akan jijik." kata Axel.

Fe langsung mengangkat wajahnya melihat Axel.

"Oke." kata fe sambil memalingkan wajahnya kesamping.

"Oke langsung dari mulut Lo?" tanya Axel.

"Ish! ya nggk lah ngadi-ngadi Lo!" protes fe.

"Kirain." gumam Axel.

Saat ini mereka berdua sedang duduk di sofa usang, lebih tepatnya roof top. Axel membawa fe kesini agar tidak akan ada yang mengganggu. Awalnya ingin ditaman belakang tapi disana sudah banyak yang tau jadi disinilah sekarang.

Fe sudah membuka bekalnya, isinya terdapat nasi goreng udang dengan irisan timun dan tomat diatasnya. Sangat mengiurkan! Apalagi ditemani oleh mas pacar disampingnya. Uuuh! nikmati mana lagi yang ku temukan.

"Nih Lo duluan!" kata fe sebari menyodorkan kotak bekal nya pada Axel.

Axel hanya melihat sekilas tanpa berniat untuk mengambil nya.

"Axel Lo mau gak?" kata fe lagi.

"Gk peka banget sih Lo." ucap Axel.

Fe menarik kembali bekalnya lalu mengernyit, Apa fe salah kalau menawarkan lebih dulu? Tapi kemudian --

"Axel.." panggil fe.

Axel langsung menoleh, dihadapan nya kini sudah ada satu sendok penuh nasi goreng yang fe sodorkan padanya.

"Aaa.. buka mulutnya!" titah fe.

Axel menurut dia membuka mulut lalu melahap nasi goreng itu dengan disuapi oleh sang pacar. Setelah itu lanjut dengan fe menyuapi dirinya dan begitu seterusnya.

Andai saja fe bisa melihat, sekarang ini axel sangat senang. Axel mati-matian menahan senyum, karna disuapi oleh fe. Sudah lama Axel tidak merasakan masakan Freya.

Bekal pun habis, fe kembali membereskan nya tidak lupa meminum air mineral yang ia bawa dari rumah juga.

"Fe."

"Ya."

"Kenapa tadi berangkat duluan?"

'duh napa harus dibahas, kirain dah lupa' batin fe.

"Kan gue udah bilang gue bakal jemput."

"Gue ada jadwal piket." kata fe beralasan.

"Jadwal piket Lo Jum'at ini masih hari Selasa." kata Axel.

FexelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang