4

795 36 0
                                    








💚💚💚
Selamat membaca seng kuu

Sepulang sekolah
Jinan dan leo sudah sampai di rumah Jinan tetapi Jinan masih sangat takut untuk izin pergi kerumah leo karna nilai matematika nya mendapatkan 85

"Aku takut le.. " Lirih Jinan sambil melihat buku matematika nya

"Percaya pada ku jie nilai mu sudah  baguss kau lihat punya ku bahkan ak mendapatkan 60 saja ayo percaya pada ku kau pasti bisaa, mama ku sudah menunggu mu di rumah " Ucapan leo membuat Jinan sedikit percaya diri lalu Jinan masuk kerumah nya

Baru saja Jinan masuk sudah di sambut dengan ketusan ayah nya.

"Nilai mu berapa? " Ketus verol

"N-nilai ku.. " Jinan benar-benar takut untuk memberi tahu jika nilai yang ia dapat hanya 85

"Cepat beritahu jinandra! " Verol meninggikan nada bicara nya membuat Jinan semakin takut dan semua itu di saksikan oleh reyan jean dan naren

"A-ayah.. Maaf " Lirih Jinan membuat verol emosi lalu menarik tangan Jinan kasar

"Sudah ku duga kau itu tidak becus dalam hal apa pun kau selalu saja menyia-nyia kan uang, ayah capek biayain kau untuk sekolah!! " Bentak verol

"Berapa yang kau dapat!? " Tanya verol

"85 sungguh semalam Jinan belajar kok Jinan sudah berusa- " Verol mematahkan pembicaraan Jinan

"Tidak becus!! BELAJAR APA KAU HAH! JIKA KAU BELAJAR TIDAK MUNGKIN HASIL NILAI MTK MU HANYA 85 JINANDRAA!! " Bentak verol

"Ayah... Hentikan itu Jinan semalam udah berusaha yah.. " Naren kasihan melihat adiknya dibentak oleh ayah nya

"jika ia belajar dengan giat maka nilai nya pasti akan 100 TAPI APA!?? HASIL NYA TETAP SAMA JELEK NYA SEPERTI DIRI MUU JINANDRA " Lagi-lagi verol membentak Jinan, Jinan tidak bisa berkata apa-apa karna ujungnya dia yang akan di pukuli habis-habisan

"TIDAK BECUS!! ANAK PEMBAWA SIAL!! KAU BENAR-BENAR TIDAK BECUS JINANDRAA! Tidak ada makan malam untuk mu hari ini!! " Verol memilih pergi dari sana. ucapan ayah nya sangat menusuk hati Jinan saat itu tetapi Jinan masih bisa menahan tangis nya

"Kau tidak bosan ya dimarahi oleh ayah terus menerus? Bahkan aku yang mendengar nya saja muak tau gak! Kau hanya bisa membuat ayah stress, jika aku tidak punya hati mungkin aku akan ngelakuin hal yang sama seperti kau membuat ibu ditabrak oleh truk " Lagi-lagi Jinan mendapatkan kata-kata yang menusuk hati nya dari jeandra

Jeandra dan reyan memilih untuk pergi tapi tidak dengan naren, naren menghampiri Jinan dan memeluknya

"Jangan dengarkan kata mereka jie.. Kau hebat, kau sudah berusaha sekuat mungkin, kau kuatt jinann makasi sudah berusaha mendapatkan nilai yang bagus, abang bangga sama Jinan " Naren menangkup wajah Jinan sambil menenangkan nya

"Bang.. Apa Jinan terlalu buruk dimata mereka? " Gumam Jinan

"Tidak Jinan kau sempurna dimata abang kok, kau sangat sempurna jiee " Naren kembali memeluk Jinan dengan eratt

"Kau anak yang kuat.. " Lirih naren

"Bang, Leo mengajak ku kerumah nya, Tapi Jinan belum sempat izin pada ayah "

"Kau sungguh ingin pergi kerumah nya hm? " Tanya naren

"Iyaa aku sudah berjanji pada mama leo " Jawab Jinan excited banget

"Baiklah tidak apa-apa kau pergi lah "

"Tapii bagaimana jika ayah semakin marah padaku? " Tanya Jinan

"tenang abang akan mengurus hal itu kau pergi lah dan bersenang-senang. Hati-hati jiee kalau sudah pulang beritahu abang yaaa " Bisik naren

"Tapi.. "

"Percaya pada ku ok? Pergilah " Naren mendorong Jinan pelan dan Jinan bergegas pergi namun ia masih khawatir jika ayah nya akan memarahi naren jika ayah nya tau naren memperbolehkan Jinan pergi tanpa seizin ayah nya






°

°

°

°

°
💚💚💚
Jangan lupa vote and comment
See you guyss😻






Maaf ya kalau banyak typonya pay payy

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang