15

640 38 0
                                    



Duoble up 😋

💚💚💚

Ctass!

Ctaas!

Ctaas!

Yap! Lagi-lagi verol memukul lengan Jinan menggunakan ikat pinggang milik verol

Jinan tidak bisa apa-apa selain menahan sakit dan tangis

"MENGAPA KAU TIDAK MENDAPATKAN NILAI SEMPURNA HAH!??" Bentak verol

"Apa kau tidak belajar!!? Kau tau tidak kalau saya bekerja siang hingga malam untuk mempersekolahkan mu! Apa kau tidak bisa memberikan saya nilai yang sempurna!!??"

"Tidak becus!! DASAR BODO "

ctaas!

Ctass!!

"Bunda... " Lirih Jinan menahan rasa sakit itu

"Hentikan.. " lirih ny lagi

"APA KAU TIDAK BISA MEMBERIKU NILAI YANG SEMPURNA!!?? JAWAB JINANDRA!!"

"Aku sudah berusaha.." jawab Jinan dengan lirihan

"jika kau berusaha mengapa nilai kau hanya segitu? SAYA MENYURUH MU MENDAPATKAN 100 BUKAN 85 DASAR ANK BODO!!"

"kapan kau bisa jadi anak yang baik dan bisa membahagiakan orang tua jika nilai mu saja kacau begitu!" Tukas verol

Ctaass!

"saya menyesal telah memiliki anak bodo seperti kau Jinan!" Tukas verol

"LEBIH BAIK KAU MATI SAJA DARI OADA MEREPOTKAN ORANG!! " bentak verol

Deg!
Lagi lagi kata yang diberikan oleh ayah nya menusuk hati Jinan, jika Jinan bisa memilih untuk dilahirkan atau tidak, mungkin ia akan memilih tidak untuk dilahirkan, untuk apa dilahirkan kalau sang ayah menginginkan nya mati.

Verol sudah lelah memukul Jinan dengan ikat pinggang nya lalu ia duduk di kursi sana

Jinan masih terdiam diri dengan badan yang sudah penuh dengan luka dan memar

Setelah verol beristirahat sebentar ia menyuruh Jinan pergi dari ruangan nya dan Jinan dengan rasa lega ia keluar dari ruangan sang ayah tidak lupa pamit

Anak yang begitu sopan dan lugu disiksa oleh ayah nya hanya karna nilai selama bertahun-tahun apa hal itu bisa menyebabkan mental sang anak hancur? Tentu saja.

Jinan mengunci kamar nya lalu mengacak-acak laci di lemari nya mencari sesuatu

Sungguh kepala Jinan terasa nyeri yang luar biasa setelah keluar dari ruangan ayah nya

Setelah Jinan mengacak laci akhirnya ia menemukan benda yang ia cari-cari sedari tadi

"Akhirnya.."

Setelah itu Jinan mulai tenang lalu duduk di tepi ranjang sambil melamun

Mengapa hidup nya tidak adil? Naren mendapatkan 80 dan jeandra mendapatkan 95 mereka juga tidak mendapatkan nilai sempurna sedangan dia mendapatkan 85 mengapa dia masih disiksa oleh ayah nya? Dunia benar tidak adil bagi seorang anak remaja yang masih berumur 15 tahun itu.

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang