41

958 37 2
                                    










💚💚💚

22:34

"Bang hari ini jinan senaaaaang banget"

Mendengar itu naren tersenyum sambil mengelus puncak kepala jinan dengan lembut.

"Benarkah? Jinan sesenang itu hm? "

"Uhmm" balas jinan dengan anggukan lucu

Naren mencubit kedua pipi jinan meluapkan rasa gemas nya pada jinan.

"bang sebelum jinan pergi.. "

"Hey hey kenapa tiba-tiba bilang gitu "

Jinan masang senyuman tulus kepada naren "jinan hanya ingin memberitau saja"

"Yaudah-yaudah apa sini bang nana dengerin" ucap naren sambil mendekati telinga nya ke arah jinan

"Sebelum jinan pergi abang harus janji sama jinan jangan nangis pas pemakaman jinan nanti " ucapan jinan membuat naren terdiam tak bergerak.

"Saat jinan sudah tiada abang ga bolehh nangisin jinan teruss, nanti jinan liat nya jadi sedihh "

Mendengar itu mata naren sudah berkaca-kaca bahkan untuk menahan air mata itu naren harus mengarahkan pandangan nya ke atas agar air matanya tidak jatuh di depan jinan.

"Nanti kalau jinan udah tiada abang tolong beresin kamar jinan yang berantakan ya? Hehehe " kekeh jinan membuat naren tersenyum dengan air mata yang sudah tak bisa ia tahan kan

"Abang ga boleh lupain jinan oke?? "

Naren mengangguk sembari menggigit bibir nya menahan tangis.

"Abang janji" jawab naren

Jinan memeluk naren bergitu erat sama juga dengan sebaliknya..

"Jinan sayang abang.. " bisik jinan tepat ditelinga naren

"Abang juga sayang sama Jinann, kau adik ku yang paling kuat. Terimakasih jie.. Terimakasih sudah mau bertahan. Terimakasih udah mau tumbuh dengan baik jie.. Mungkin kehidupan mu gak terhindar dari sesuatu yang jahat tapi kamu masih mau berjalan sampai ke detik ini, kalau abang berada di posisi mu mungkin abang bakal nyerah duluan "

"Dari kecil kamu selalu mendapatkan ketidak adilan dari ayah tapi kau tidak menaruh rasa dendam sama sekali, cape ya nahan semua itu sendirian hm? Abang tau kau lelah, abang bangga sama adek.. "

"Maaf abang telat pulang nya, tapi abang yakin jinan bakal lebih bahagia bersama bunda iyakan? "

Jinan mengangguk "uhm bunda pasti lagi nungguin jinan"

"I love you jie.. "

"Love youuu abaangg kesayangan jinannnn " jinan mencium kedua pipi naren dengan lembut begitu juga dengan naren mencium kening jinan

"Ihs bang nana ga boleh nangis, lihat jadi jelek kan" omel jinan

"Iya iya ih kok km jdi suka ngomel gini " dumel naren sambil mengelap air matanya

"Hehehee " kekeh jinan

💚💚💚

"Naa, ayah udah masuk ke ruang operasi" ucap reyan disaat naren baru menyusul nya

"Gw yakin operasi ayah bakal lancar" balas naren

"Oh iya kau sudah mengantar alin kebandara rey? " tanya Jean

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang