23

568 30 1
                                    




💚💚💚


Sore itu Lea menunggu Jinan di bawah pohon besar itu Lea juga membawa dua sandwich untuk Jinan dan dirinya.

1 jam menunggu Jinan yang tak kunjung datang Lea sudah menghela nafas nya ia beranjak pergi dari situ dan akan kembali besok siapa tau Jinan ada urusan lain atau ga Jinan lupa

Sedangkan dirumah Jinan tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah karena verol melarang nya

Jinan duduk di meja makan sendirian sambil memakan sarapan nya

"Waahh ada beban disini lagi makan" ucap alin membuka kulkas mencari sesuatu

Jinan hanya mendiami alin, ia tidak mau membuat masalah atau membuat keributan bersama alin lagi

Tetapi dugaan nya salah kalau ia mendiami alin maka tidak akan ada keributan tetapi yang terjadi malah si alin memanas-manaskan Jinan dengan ucapan menusuk nya itu

"Seharusnya lo mati di siksa sama om verol biar dia ga cape nyiksa lo terus" sindir alin

"Gw kasian deh liat om verol nangisin istri nya emg lo ga kasian liat ayah lo nangis terus? Lo tau kan kalau
Om verol itu dulu nya jarang nangis? Yap! Itu semua berawal dari lo! Lo yang membuat om verol jadi nangis terus dan menerus"

"Oh iya lo tau bang jean kan, bang jean akhir² ini sangat nakal dan suka mabukan di luar saking hancurnya kehilangan seorang ibu itu semua juga gara-gara lo, terakhir bang reyan dia jadi jarang keluar kamar karna ia merindukan sosok sangat ibu, ia jadi pendiam dan cuek karna hati nya membeku karna lo! Lo sumber masalah di keluar ini! Lo adalah serangga kecil yang harus segera di usir dari rumah ini"

Sungguh telinga Jinan rasanya sangat panas, ia ingin sekali menegur alin tetapi kalian tau bukan selidik apa alin?

Jinan hanya memutar matanya jengah dan tetap melanjutkan makan nya, tetapi tiba tiba saja si alin membuat ulah lagi.

Praangg!!

Brukk!

Alin sengaja menjatuhkan piring itu lalu menjatuhkan diri nya sendiri ke lantai hingga membuat seisi rumah mendatangi alin di dapur

"Ada keributan apa ini? " tanya reyan baru saja datang dengan tangan yang penuh cat akrilik

"Mengapa piring ini pecah?? " tanya jeandra kali ini bersama naren dan verol yang menatap mereka dengan bingung, maid itu juga datang dari arah wc karena maid itu buang air kecil

"Hiks hiks bang... Om... Hiks bang Jinan mendorong ku jatuh lalu melempar piring itu ke arah kuu hiks hiks padahal aku tidak salah hiks " sesegukan alin

Jean dan reyan membulatkan matanya menatap tajam Jinan yang masih terdiam melihat piring itu pecah bersama nasi-nasi nya yang berserakan

"Apa!? Jinandra!!! Apa yang kau lakukan pada sepupu mu!!?? " bentak verol

Jinan hanya terdiam tak menjawab apa-apa

"Apa kau sudah gila melempar piring kaca itu kearah alinn!!!? " bentak verol mencengkram tangan Jinan

"Bersihkan semua nya!!!!! Dan kauu tidak boleh makan selama 2 hari!! " bentak verol lalu melepaskan cengkraman nya dan pergi

"Hiks hiks sakit bang... " tangis alin sambil dibantu berdiri oleh reyan

"Jujur ini pasti kelakuan licik lo itu lin! " tukas naren

"Apa maksud lo! Lo mau ngebela ank sialann ini??! " ketus jeandra pada naren

"Untuk apa ak ngebela orang bersalah seperti alin, jelas-jelas suara kebisingan pertama itu suara pecahan piring lalu yang kedua suara orng terjatuh, tapi saat alin menjelaskan nya malah kebalik, kau sudah di bodohi oleh nya" ucap naren menatap sinis pada alin

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang