Duoble up🤗
💚💚💚
Jinan yang baru sadar melihat Lea tertidur disamping nya sambil menggenggam tangan nya.
Jinan sedikit meringis saat kepalanya masih sakit membuat Lea terbangun dari tidur nya
"Apa ada yang sakit? Dimana yang sakit? " tanya Lea yang tampak sangat khawatir pada Jinan
"Tidak kok hehe maaf ya Jinan bangunin kak Lea" ucap Jinan
"Tidak apa-apa jiee " balas Lea
"Aku ingin bertanya soal penyakit mu jie"
Jinan sedikit tersentak kaget mendengar ucapan Lea "p-penyakit apa? "
"Berapa lama kau menyembunyikan penyakit yang se berbahaya ini jie? " tanya Lea dengan mata yang sudah berkaca-kaca
Jinan benar-benar bingung dengan apa yang diomongkan oleh Lea bahkan Jinan tidak tau ia mempunyai sebuah penyakit ini
"Penyakit apa yang kak Lea maksud? "
"Tumor otak kau baru tau? Kau sudah berada di stadium akhir Jinan... Mengapa kau tidak mengecek kedokter awal-awal?? " Lea tak bisa lagi menahan tangis nya, pipi nya sudah dibasahi oleh air mata nya sndiri
"A-apa?? Bahkan aku saja baru tau.. " gumam Jinan
"Dan kenapa kau tidak memberitau ku jika abang mu itu reyan jie? Kalau kau memberitau ku mungkin aku akan memberi pelajaran pada orang itu.. Hiks "
Deg!
"D-dari mana kak Lea tau jika bang reyan adalah abang ku? " tanya Jinan
"Semalam aku memeriksa kondisinya yang habis kecelakaan lalu aku tidak sengaja mendengar obrolan mereka tentang mu dan ternyata kau adalah adik nya, reyan teman ku jie.. "
"Kak, Jinan mohon jangan kasi tau tentang penyakit bahaya ini ya? " mohon Jinan memegang kedua tangan Lea
"Mengapa? Bukan kah mereka wajib tau kondisi mu? "
"Tolong jangan memberitau soal ini, Jinan mohon ya? Jinan hanya gamau membuat mereka khawatir " tutur Jinan
"Tetapi mereka lah yang membuat mu tersiksa kan? " Lea tak habis pikir dengan Jinan, Jinan tak ingin membuat mereka khawatir sedangkan mereka tidak menghawatirkan kondisi Jinan selama ini
"Tidak! Aku harus memberi tau mereka agar mereka menyesal jie"
"Pliss kak ku mohon rahasiakan hal ini.. Jinan ga mau kalau mereka berfikir Jinan lemah " Jinan berusaha memohon-mohon pada Lea agar ia tidak membocorkan tentang penyakit yang membahayakan didiri Jinan
Akhirnya dengan rasa terpaksa Lea harus menuruti Jinan untuk merahasiakan penyakit nya.
Sudah seharian naren mencari Jinan tetapi ia belum menemukan keberadaan Jinan, dengan rasa terpaksa ia harus keruangan reyan sebentar untuk menemani reyan karena Jean harus pulang terlebih dahulu
"Maaf kan aku tidak bisa menjaga Jinan dengan baik" tutur reyan menatap naren
"Seharusnya aku merubah sikat ku menjadi lebih dewasa"
KAMU SEDANG MEMBACA
apa keadilan itu nyata?
Fiksi Remaja"dunia ini tidak adil buat jinan.. jinan cape bun.. jinan cape.. "lirih jinan tampa ia sadari setetes air yang keluar dari mata nya itu jatuh ke tanah dunia terlalu kejam untuk jinan yang selalu dihindari bahkan di benci oleh keluarga nya sendiri ke...