11

692 36 0
                                    








💚💚💚
°

°

°

°

Pagi hari ini naren baru pulang dari rumah Oma mereka naren senang akhirnya bisa pulang ke halaman rumah nya walaupun hanya tiga hari disana, ia benar-benar merindukan adik bungsu nya tetapi saat ia melihat kaki sang adik yang diperban tak sesuai arah dan perbannya berantakan hati nya langsung sakit

Naren tau jika Jinan tidak diperlakukan baik oleh keluarga nya bahkan saat naren dirumah ini saja Jinan tidak di perlakukan baik apalagi jika naren tidak ada dirumah bukan?

Awal nya verol menyuruh naren untuk menjaga Oma nya selama seminggu tetapi naren menolak karna ia takut jika Jinan diperlakukan buruk oleh mereka

Naren menghampiri sang adik yang masih tertidur pulas di ranjang nya, betapa indah senyuman terukir diwajah naren melihat adik nya tertidur nyenyak seperti ini.

"Ada apa dengan kaki mu eoh?"

"Apa adik ku ini tidur dengan nyenyak?"

"Kau makan dengan benarkan jie?"

Naren menahan air mata nya sambil mengelus lembutnya rambut Jinan.

Jinan sedikit terusik saat naren mengelusnya, seketika Jinan terkejut dengan apa yang ia lihat pagi ini

Abang nya, kepulangan Abang nya yang membuat pagi ini lebih cerah dan Jinan benar-benar merindukan bang nya.

"Bang Nana sudah pulang???" Ucap parau Jinan

"Iya jiee Abang udh pulangg, gimana kabar mu hm? " Tanya naren sesambil menatap mata Jinan

"Uhm aku baik kok bang, kalau bang Nana?? "

Naren mengangguk tersenyum

"Apa kau makan dengan baik jie?" Pertanyaan naren yang satu ini membuat Jinan sedikit terdiam

Apakah ia harus berbohong? Atau jujur? Masalahnya semalam saja dia belum makan sampai sekarang, jika bohong apa Abang nya akan marah dan berakhir seperti saudara nya yang lain? Pikir Jinan.

"Kenapa jie? Kau makan dengan baik kan?" Tanya naren yang masih menatap adik nya

Jinan mengangguk tersenyum agar ia tidak kelihatan berbohong.

Tetapi naren tau jika Jinan sedang berbohong, kenapa bisa tau? Karna naren tau roti di dapur sudah habis saat ia pergi dan mie instan juga sudah habis saat itu, jadi tidak mungkin kalau Jinan di masakan oleh reyan atau ayah nya sedangkan dirmh tidak ada maid sama sekali

"Ada apa dengan kaki mu hm? Kenapa di perban?"pertanyaan naren lagi-lagi membuat Jinan terdiam apa ia harus berbohong lagi atau tidak

"Oohh kaki jie.. "

"Kaki jie hanya terkena percahan kaca vas bunga"

"Kenapa bisa? Apa itu ulah Jean lagi atau ayah?beri tahu Abang jiee"

"Tidak, ini salah ku sendiri aku tidak sengaja membuat vas bunga itu terjatuh" bohong Jinan

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang