💚💚💚
3 bulan berlalu"Tidakk!! Naren tidak mau ayah!! " murka naren
"Tapi na, oma benar-benar membutuhkan mu naa, tolong sekali ini saja kau harus kesana besok pagi" ucap verol
Naren menggeleng dengan kuat "mengapa tidak ayah saja tau bang reyan dan Jean?? Mengapa harus naren ayah "
"Oma paling sayang sama kmu na, oma mau nya kamu tolongg oma sedang sakit naa " mohon verol pada naren
Verol ingin membawa naren ke rumah oma nya untuk beberapa waktu lama karna naren ditugaskan untuk menjaga oma yang sedang sakit-sakitan, oma nya sangat menyayangi naren jadi oma nya menyuruh verol untuk membawakan naren ke padanya untuk menjaga nya selama hidup nya yang sakit-sakitan gini
Naren menolak bukan karena ia tidak mau menjaga oma nya tapi ia khawatir bagaimana kondisi Jinan saat ia tidak ada di rumh untuk beberapa tahun ke depan, naren takut jika Jinan diperlakukan tidak baik dirmh ini
Ada naren di rmh ini saja Jinan tidak diperlakukan baik oleh mereka apalagi saat naren pergi untuk beebrapa tahun kedepan
Naren juga takut Jinan akan berfikir jika ia juga akan meninggal kan nya dan tidak menyayangi nya lagi, naren berasal di dalam kebingungan sekarang oma nya sakit-sakitan lalu ingin naren menjaga nya tetapi naren lebih bingung pada hidup Jinan selama ia tidak ada di rmh ini
"Ayo naa, oma sangat menyayangi mu ia benar-benar ingin km menjaga nya, kau harus pergi kesana, untuk sekolah mu akan ayah pindah kan ke area dekat rumah oma ya? " kata verol
Naren menatap wajah ayah nya yang benar-benar membuat hati nya luluh dan kasihan, akhirnya dengan terpaksa naren mengangguk
"Benarkah?? Aah syukurlah" lega verol
"Ayah harus ingat! Perlakukam Jinan dengan baik!! Jika ayah memperlakukan nya dengan sangat buruk maka naren harap ayah akan nyesal suatu saat nnti! " ketua naren lalu pergi dari ruangan ayah nya
"Maaf na, ayah belum bisa janji, rasa kebencian ayah terlalu besar " batin
Naren menghampiri maid tersebut dan menitipkan pesan untuk menjaga Jinan sebaik mungkin saat ia pergi mulai dari besok
Lalu naren juga pergi ke kamar Jinan yang sedang tertidur, naren menulis sesuatu di buku diary nya yang masih baru dan kosong lalu menaruh buku itu di kasur Jinan dengan sebuah kamera kesayangan nya, naren mengelus lembut rambut adik nya lalu memberikan pesan terakhir sebelum ia pergi
"Maafkan abang.. Lagi-lagi abang harus pergi jauh dari mu jie"
"Jaga dirimu baik-baik ya? Ingat pesan abang jie, tetap lah tersenyum dikondisi apapun " bisik naren
"Abang sayang adekk " gumam nya lalu memeluk Jinan dan memberikan kecupan manis di kening Jinan
Keesokan harinya Jinan terbangun dengan rasa yang agak berbeda, sebuah buku diary yang tergeletak di samping nya serta sebuah kamera naren
Jinan berfikir sejenak "mengapa ad kamera bang nana? Lalu ini buku dri siapa? " Jinan membuka buku itu dan ada sebuah tulisan
𝘉𝘶𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘑𝘪𝘯𝘢𝘯, 𝘢𝘥𝘪𝘬 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘶
𝘑𝘪𝘦.. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘶 𝘥𝘪𝘢𝘳𝘺 𝘪𝘯𝘪𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘩𝘶𝘭𝘶 𝘱𝘦𝘴𝘢𝘯 𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨.
KAMU SEDANG MEMBACA
apa keadilan itu nyata?
Teen Fiction"dunia ini tidak adil buat jinan.. jinan cape bun.. jinan cape.. "lirih jinan tampa ia sadari setetes air yang keluar dari mata nya itu jatuh ke tanah dunia terlalu kejam untuk jinan yang selalu dihindari bahkan di benci oleh keluarga nya sendiri ke...