💚💚💚
°°
°
°
"Aku pulang.. ""Dari mana " Dingin jeandra
"Kenapa jam segini baru pulang dan mengapa kau pulang dengan wajah babak belur seperti itu "
" aku di- " Ucapan jinan dipotong oleh reyandra
"Seharusnya kau itu pulang lebih awal, lihat sekarang sudah jam 5 sedangkan kau pulang sekolah jam 3 sore " Omel reyan
"Apa kau berkelahi? " Tanya reyan
"Katakan kenapa kau babak belur! Siapa yang kau lukai lagi jinandra!! " Bentak jeandra
"Bukan aku yang melukai mereka tapi aku yang dilukai bang.. " Batin jinan menahan tangis nya, ia benar-benar lemah, sangat lemah.
"Pergi lah kekamar lalu belajar sebelum ayah pulang " Suruh reyan
Jinan hanya mengangguk dan masuk ke kamar nya.
Saat jinan sedang belajar, ponsel nya berdering dan membuat aktivitas jinan yang sedang belajar berhenti karna orang yang menelfon jinan adalah oma nya.
Jinan berfikir sejenak mengapa oma nya menelfon, bukan kah oma nya sedang sakit? Lagipula.. Oma nya juga membenci nya, akhirnya Jinan mengangkat telfon itu "halo omaa ada apa? "
"Jinann ini abang " Suara Narendra membuat jinan senang.
"Bang nana?? Bang nana kenapa tidak pamit pada ku? Kenapa bang nana tidak beritahu ku kalau bang nana lagi dirumah oma?? Kenapa bang nana meninggalkan ku sendirian?? Apa bang nana tidak menyayangi ku lagi? "
Pertanyaan dari jinan membuat naren sedikit pusing karna ia tidak tau harus menjawab yang mana dulu saking banyak nya.
"Satu satu jie nanya nya.. "
"Maaf bang.. bang nana ke rumah oma untuk apa? " Tanya jinan
"Oma sakit jie, abang harus ngejagain oma sebentar " Jawab naren
"Bukan kah ada maid? "
"Jie.. Maid dirumah oma kan hanya bi hani, bi hani mengambil cuti 3 hari jadi abang harus menjaga oma 3 hari setelah bi hani bekerja lagi, abang bakal pulang"
"Jie kangen bang nana.. " Lirih jinan
"Abang juga kangen adik kesayangan abang, apa kau mau bertemu dengan oma hm? "
"Bagaimana jika oma marah? Bahkan oma saja tidak mau melihat wajah ku.. "
Oma jinan memang sudah tidak suka dengan jinan sejak jinan masih kecil, karna oma nya sangat tidak suka dengan anak yang nakal.
Dahulu jinan benar-benar nakal dan manja semua hal harus di turuti tetapi jinan memiliki hati yang baik, bahkan oma jinan pernah hampir mendorong jinan ke sungai saat mereka sedang liburan tetapi hal itu dilihat oleh verol.
"Tidak akan jie, ayo beri salam pada oma " Ucap naren
"Halo oma apa oma baik? " Kata jinan dengan ramah
"Tidak usah sok perhatian anak pembawa sial! " Ucap sang oma yang terbaring lemas di kasur
Deg!
"Oma astagaa jangan dengarkan ucapan oma yaa? Oma lagi cape saja, yasudah nanti abang telfon lagi yah? Bye jiee " Naren mengakhiri telfonnya

KAMU SEDANG MEMBACA
apa keadilan itu nyata?
Dla nastolatków"dunia ini tidak adil buat jinan.. jinan cape bun.. jinan cape.. "lirih jinan tampa ia sadari setetes air yang keluar dari mata nya itu jatuh ke tanah dunia terlalu kejam untuk jinan yang selalu dihindari bahkan di benci oleh keluarga nya sendiri ke...