3

923 43 2
                                    







💚💚💚

Selamat membaca seng kuu



Keesokan harinya
Seperti biasa Jinan bersiap-siap untuk berangkat sekolah, Jinan keluar dari kamar berjalan menuju kedapur dan melihat naren yang sedang mengoles slay coklat ke atas roti

"Apa kau tidur dengan nyenyak jie? " Tanya naren yang masih fokus mengoles slay roti

"Uhm " Balas Jinan serta anggukan

"Minumlah susu yang abang buat, nanti susu nya dingin " Sehabis naren berkata seperti itu Jinan langsung meminum susu nya hingga habis

"Na sedang apa kau disini bukan kah hari ini kau ada piket kelas? " Tanya reyan yang baru saja datang

"Aku sedang menyiapkan sarapan untuk Jinan bang, Jinan juga harus sarapan biar sekolah nya makin semangatt " Jawab naren dengan senyuman manis

"Tidak perlu! Dia bisa sendiri, kau pergi lah ke sekolah jeandra sudah menunggu di luar dan biarkan dia lakukan sendiri dasar anak manja! " Setelah reyan mengatakan itu ia langsung pergi dari dapur

"Tidak apa-apa Jinan, jangan dengarkan ucapan bang rey okeh? Nih roti nya sudah jadii " Naren memberikan roti dengan slay coklat pada Jinan lalu diterima oleh Jinan

"Bang.. Maaf kalau Jinan terlalu manja, lain kali Jinan bakal lakuin sendiri " Ucapan Jinan membuat naren menggeleng bahwa apa yang di katakan oleh adik nya itu salah

"Kau tidak manja jiee, udah yah sekarang mending kamu siap² dan segera berangkat sekolah okey? Abang duluan yaa " Sebelum naren pergi, ia mengecup kening Jinan

"Byee adikuuu, tersenyumlahhhh walaupun kau sedang tidak baik-baik sajaa " Teriak naren yang sudah agak jauh dari dapur, ucapan naren membuat Jinan tersenyum tipis seenggaknya ia masih mempunyai abang yang selalu nge-support dia

Jinan segera pergi ke sekolah nya, sesampainya ia disekolah ia bertemu dengan deon serta teman deon yang lain, deon adalah siswa yang paling di takuti murid² sekolah

"Wow guys lihat siapa yang dateng" Pekik deon melihat Jinan yang baru sampai

"Waahh diliat-liat makin cupu aja lo hahaha" Ledek arga salah satu teman deon

"Heh cupu! Lo tuli apa gimana hah? Jawab elah "

Jinan benar-benar takut sama deon bahkan Jinan pernah masuk rumah sakit karna dibully oleh mereka, banyak orang yang dibully oleh deon tetapi bullyan terparah didapatkan oleh Jinan saja, entah kenapa mereka sangat membenci jinan mungkin karna seisi sekolah sudah tau tentang Jinan yang sengaja membunuh ibu nya, entah bagaimana mereka tau soal itu padahal fakta nya tidak begitu..

"A-aku mauu ke kelas " Jinan berusaha melewati mereka tetapi tenaga mereka lebih besar dari Jinan

"Hey! Gw belum main sama loo " Deon memasang senyuman miring kepada Jinan

Jinan tidak bisa apa-apa ia hanya berharap semua ini cepat berlalu

"Ayo mainn " Ajak deon

"Aku gamau " Tolak Jinan yang masih berusaha untuk pergi ke kelas nya tetapi di tarik kembali oleh deon

"Lo udah berani sama gw ternyata? Mari kita mainkan Jinandraa " Deon memasang senyuman miring kepada jinan lalu memukul rahang Jinan hingga Jinan terjatuh

Bughh!

Bruk!

Semua mata tertuju pada mereka tetapi tidak ada seorang pun yang menolong Jinan bahkan mendekati mereka saja tidak ada

"Hahaha cuma gitu doang udah jatuh, lemah lo! " Deon kembali menarik kerah Jinan

"Heh beban! Kapan lo mati? Lo ga cape yaa dibully sama gw mulu hm? " Bisik deon pada Jinan

"hahahahahah " Tawaan teman deon membuat Jinan sedikit malu dan emosi tapi ia tidak bisa berbuat apa apa karna pada akhirnya dia yang akan kalah

"Pergi lah anjing kecil kali ini permainan kita sampai disini saja " Deon mendorong Jinan hingga Jinan mundur beberapa langkah lalu Deon dan teman nya pergi dari sana

Jinan masih terdiam ditempat hingga dimana leo berlari menghampiri Jinan dengan wajah khawatir

"Jinannn kau di apain lagi sama Deon sialan itu!?? Tadi aku liat mereka lagi ngejelekin km " Panik leo

"Tidak apa-apa le, ayo ke kelas " Jinan memasang senyuman tipis tapi leo tau senyuman itu palsu.

Saat di dalam kelas leo terus membujuk Jinan agar Jinan cerita tentang apa yang dikatakan Deon hari ini karna selama pelajaran Jinan selalu bengong dan terdiam saat ditanya oleh guru

"Ayolah jiee ayo katakan kau di katain apa sama mereka?? Nanti akan ku pukul mereka hingga mereka memohon dan berlutut pada muu "  Kata leo sambil memperagakan pukulan nya

"Tidak ada leoo, sudahkah lupakan kejadian yang sudah berlalu " Balas Jinan

"Yaah sudah.. Tapi kalau mereka mengganggu mu lagi maka kau harus panggil aku, mengerti!?? " Perkataan leo membuat Jinan sedikit terharu

"Iyaa " Jawab Jinan

"Oh iya bagaimana dengan nanti sepulang sekolah?? Apa kau jadi kerumah ku? " Pertanyaan leo membuat Jinan sedikit kaget karna ia belum sempat izin pada ayah nya

"Astagaa aku lupaa "

"Haissh.. Kau ini pelupa sekalii " Mendengar itu leo langsung menyenderkan baju nya ke kursi dengan badan yang ia lemaskan

"Nanti aku bakal izin " Ucapan Jinan kembali membuat leo kembali bersemangat

"Akan aku temani kau nanti okeh? "

"Uhm boleh " Balas Jinan







°

°

°

°

°
💚💚💚
Jangan lupa vote and comment
See you guyss 😻💚






Kalau banyak typonya  rilli rilli mian (maaf)

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang