42

1.2K 49 0
                                    



💚💚💚

"Jinan.. " gumam Jean

"Cepat katakan jeandra!! " bentak naren

"Kenapa kalian diam!? KENAPA KALIAN DIAM?!! DIMANA ADIK KU!! "

Naren benar-benar tak bisa mengontrol emosi nya sampai ia menarik kerah baju jeandra dengan kasar.

"KATAKAN DIMANA JINAN!! "

"Jangan membuat ku semakin emosi.. " ketus naren pada Jean

"Orang yang mendonorkan jantung nya untuk ayah adalah.. Jinan "

DEG!

Tubuh naren seketika menjadi lemas mendengar ucapan dari jeandra, bahkan sudah naren terduduk lemas dilantai karna saking shock nya ia tidak bisa berkata-kata lagi, kini tubuh nya membeku dengan mata yang bergetar dan berkaca-kaca

"Na.. " panggil Lea

"Maaf.. Gw ga ngasi tau lo terlebih dahulu.. " lirih nya

"D-dimna adik ku sekarang "tanya naren tanpa menoleh kearah Lea

Lea membawa naren beserta Jean dan reyan memasuki ruang operasi.

Air mata naren semakin deras membasahi pipi nya saat melihat sangat adik sudah ditutupi oleh kain putih dari ujung kaki sampai ujung kepala.

" jie... " lirih nya mendekati jenazah jinan

Naren membuka kain itu setengah badan jinan betapa kaget nya naren melihat sebuah senyuman tipis yang terukir di bibir jinan

Tangis naren pecah seketika ia menggeleng pelan tak percaya bahwa adik kesayangan nya sudah tiada..

"Hiks ini beneran adik kesayangan ku? " suara getaran itu membuat reyan dan Lea menangis

Laki-laki polos yang tak percaya bahwa adanya keadilan sekarang sudah tiada.. Meninggalkan sebuah senyuman tipis indah.

Ya! Dia jinandra anak laki-laki yang hidup bersama sebuah luka, jinan seorang remaja yang tak pernah merasakan bahagia nya berteman dengan banyak orang serta bermain seharian diluar, jinan seorang anak bungsu yang selalu di paksa belajar terus menerus oleh ayah nya, jinan seorang anak bungsu yang selalu di banding-bandingkan oleh anak orang lain, jinan seorang anak yang memiliki sifat yang dewasa dan kuat menahan semua rasa sakit selama bertahun-tahun lamanya, jinan seorang laki-laki yang tak pernah merasakan apa itu keadilan.

"Kenapa secepat itu kau pergi meninggalkan ku hm? Dunia terlalu kejam ya buat jinan? " lirih naren sembari mengelus puncak kepala jinan

Ia memandangi wajah sang adik dengan sebuah senyuman yang terukir dibibir nya.

"Anak baik.. Lain kali datanglah ke mimpi abang ya" lirih naren

Naren mengecup kening jinan dengan lembut lalu mendekat kan diri nya ke telinga jinan untuk membisikan sesuatu

"Berbahagialah diatas sana adiku.. "

"Abang sayang adek.."

𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢.

-𝘫𝘪𝘯𝘢𝘯𝘥𝘳𝘢-






💚💚💚

°



°



°

Jangan lupa vote

See youu💚

Pay pay👋

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang