38

724 34 1
                                    








💚💚💚

Naren sedang menunggu kabar jinan, naren tidak berhenti berdoa kepada Tuhan meminta nya untuk menyelamatkan adik nya.

Sedangkan di dalam ruangan itu Lea benar-benar terdiam kaku saat kejang jinan berhenti serta suara alat patient monitor itu berbunyi dengan nada panjang

Tiiiiiiiiiiiiiiiit......

"T-tidak, tidakk jinan!! Jinandra! AMBIL PACU JANTUNG CEPAAT!!! " pekik Lea

Sedangkan jinan terbangun di sebuah tempat yang indah, ia kagum melihat banyak nya tanaman cantik dserta banyak hewan lucu disana

"Tempat apa ini? " tanya jinan pada dirinya sndiri

Saat jinan tengah berjalan ia menemukan sebuah cahaya terang yang membuat mata nya kesilauan

"Cahaya apa itu? "

"Jinan anak ku.. " sebuah suara keluar dari cahaya itu membuat jinan tak asing dengan suara yang ia dengar

"B-bunda?? " panggil jinan saat berhasil melihat wajah sang ibu walaupun masih tertutup dengan cahaya yang bersinar terang

"Iya jie ini bundaa " balas jiena membuka tangan nya lebar seakan-akan menyuruh jinan untuk memeluk nya

Dengan cepat jinan memeluk sang ibu yang sudah lama ia rindukan, jinan tidak tau jika ia ada didalam mimpi atau bukan karena rasa nyaman dan pelukan jiena seperti nyata bagi nya.

"Bunn jinan kangen sama bundaa" gumam jinan dipelukan jiena

"Bunda juga sayang.. Mengapa kau kemari hm? "

"Jinan capee banget ya sama dunia? " tanya jiena menangkup wajah jinan

"Uhm jinan lelah sama semua nya, jinan ingin ikut dengan bunda "

"Tidak jiee, waktu mu belum sampai sayang.. "

"Tapi bun.. Jinan lelah, jinan selalu saja di sakiti oleh mereka bunn hiks" ucap jinan mulai menangis

"Lelaki kuat tidak menangis sayang.. Tersenyumlah jiee, bunda tau kau tersiksa disana, bunda melihat semua nya jiee" tutur jiena sembari mengelus rambut jinan

"Bisakah bunda membawa ku bersama bunda?? "

Jinan menggeleng pelan "tidak sebelum tugas mu didunia selesai.. Bunda janji setelah waktu mu didunia sudah selesai bunda akan membawa mu bersama bunda"

Mata jinan seketika berbinar-binar saat mendengar perkataan jiena, ia tersenyum senang "benarkah?? Budha bakal bawa jinan bersama bunda kan?? "

Jie mengangguk melihat itu jinan ber lompat-lompatan gembira.

"Sekarang kembali lah ke dunia mu okey? Kasihan naren mata nya sembab karna menangisi diri mu, naren benar-benar menyayangi mu jie setelah tugas mu selesai jangan lupa ya berterimakasih pada naren karena dia sudah merawat mu selama bunda tiada " jiena semakin lama semakin hilang dari hadapan jinan

"Bun.. Bunda mau kemanaa?? "

Akhirnya alat patient monitor jinan kembali berbunyi normal, suster terutama Lea menghela nafas lega

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang