30

647 33 0
                                    








💚💚💚

Jinan berlari ke arah taman luas itu, ia duduk dibawah pohon besar ditengah lapangan rumput itu

Jinan menangis sejadi-jadinya, dunia begitu tidak adil bagi nya skrng

"Hiks dunia tidak adil, mengapa hanya alin yang di banggakan mengapa aku tidak hiks " tangis Jinan memeluk kedua kaki nya sendiri

"Aku juga ingin di banggakan oleh ayah hiks aku ingin menjadi anak yang selalu di banggakan, apa hal itu sangat sulit bagiku? Apa aku tidak pantas untuk dibanggakan? Hiks "

"Aku selalu bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang memuaskan tetapi apa? Ayah selalu saja membandingkan ku dengan alin hiks "

"Saat aku menang lomba olimpiade matematika saat kelas 12 ayah sama sekali tidak sedang ia malah ngebandingin aku dengan alin yang menang lomba olimpiade bahasa Inggris hiks mengapa usaha ku selalu saja gagal hiks "

"Aku ingin dibanggain oleh ayah.. " lirih Jinan

Jinan menangis bawah pohon itu, angin malam bertiup kuat saat itu, langit malam yang cerah dengan bulan sabit yang terang serta bintang-bintang menerangi bumi

Langit yang cerah dan indah tetapi tidak dengan suasana hati Jinan

Kepala nya yang masih nyeri membuat nya kembali meringis kesakitan pandangan nya kabur dan gelap, Jinan pingsan di bawah pohon itu.

Sedangkan verol dibawa ke rumah sakit oleh jeandra dan reyan

Kini mereka berdua sedang menunggu dokter keluar dari ruangan dan memberikan kabar tentang ayah nya

"Mengapa ayah bisa seperti ini" gumam reyan

Tidak lama dokter keluar dari ruangan itu

"Apakah keluarga pasien ada disini?" Tanya dokter itu

"Kami dok, kami berdua anak nya" ucap reyan menghampiri dokter

"Bagaimana kondisi ayah kami dok??" Tanya jeandra

" pasien bernama verol ini mengalami gagal jantung " ucap dokter itu

Reyan dan jeandra tersentak kaget mendengar ucapan dokter itu

"A-apa??"

"Apakah penyakit ini bisa disembuhkan??" Tanya reyan

"mungkin Hanya 10% jika pasien rajin mengonsumsi obat yang kami berikan, obat ini belum tentu bisa menyembuhkan pasien secara total hanya bisa membantu pasien hidup lebih lama, silakan satu dari kalian ikuti saya untuk mengambil obat nya " dokter itu pergi, reyan yang memilih untuk mengikuti dokter itu sedangkan Jean memilih menemui verol di dalam

Jeandra menatap sendu wajah ayah nya sambil menahan tangis

"Yah.. kenapa bisa kau menderita gagal jantung? Mengapa ayah tidak pernah memberitahu kami jika ayah mengalami gagal jantung? "

"Aku tidak mau ayah meninggal kan kami, cukup bunda saja jangan ayah hiks " tangis Jean pecah ia menangis sambil menggenggam tangan verol

"Bunda... Hiks hiks tuhan angkat lah penyakit ayah ku hiks " gumam Jean

"Pasti semua ini gara-gara anak sialan itu " batin Jean

Jeandra pergi dari ruangan verol ia berlari mencari keberadaan Jinandra, Jean mencari ke seluruh sudut rumah tidak terdapat Jinan disana ia juga mencari keseluruh tempat tetapi Jean tidak dapat menemukan Jinan

"JINANDRA!!! KAU DIMANAA!! LIHAT SAJAA SAAT AKU BERTEMU DENGAN MU!! AKAN KU PATAH KAN TULANG MU!!" Teriak jeandra dengan emosi

"ANAK SIALAN!!! KAU DIMANA!!! AYAH SAKIT GARA GARA KAU BRENGSEK!!!"

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang