12

638 34 0
                                    







💚💚💚

Leo memasuki WC dengan cepat ia membantu Jinan berdiri.

"Sialan Lo semua!! " Bentak Leo

"Gw cuma main bentar sama Jinan, lagian Lo suka banget gangguin kita lagi seru seru nya main bareng, iya kan jie " Deon memasang senyuman miring

Leo rasa nya ingin murka tapi Leo di hentikan oleh Jinan yang menatap nya seolah olah Jinan menyuruh Leo bersabar dan diam.

"Tunggu aj, gw laporin Lo semua ke guru"

Leo membawa Jinan keluar dari WC dan sesekali Leo menginjak salah satu kaki teman Deon

"Aushh heh sialan Lo! " Pekik Felix

Saat di UKS Leo tidak berhenti mengomeli Jinan karna sebelum nya Leo sudah bilang untuk menemani Jinan saja tetapi karna Jinan sangat keras kepala jadi nya seperti ini deh

"Mau berapa kali ku bilang kalau kau ingin kemana-mana ajak akuu, aku bakal nemenin kau kemana pun jiee maupun aku sedang sibuk atau tidak kau harus menyuruhku untuk menemani mu, apa hal itu sangat susah untuk dilakukan? Apalagi dengan keadaan kaki mu seperti ini dan berjalan tanpa tongkat, kau itu bagaimana sih? " Omelan Leo

"Maaf le aku cuma ga mau ngerepotin " jawab Jinan

"Aku gapapa direpotin teruss selagi kau itu teman ku" balas Leo

"Lihat lah kaki mu saja sudah berdarah gara gara anak sialan itu " dumel nya

"Nanti juga akan sembuh" balas Jinan

"Hah terserah kau saja jie, yang penting mulai hari ini aku akan selalu nemenin Lo kapan pun dimana pun mengerti?"

Jinan mengangguk tersenyum

"Wiihh jarang bget kau tersenyum, ayoo lebarin dikittt" semangat Leo saat menyadari Jinan tersenyum karena sifat pengertian nya pada Jinan

"Sudahlah, ayo ke kelas " ucap Jinan

💚💚💚

Jinan sampai di rumah dengan kaki nya yang saat ini benar-benar perih karna luka nya yang belum mengering

"Jinan" panggil seseorang dari ruang tamu

Jinan yang merasa terpanggil menoleh kearah sumber suara itu

"Bisakah kau membelikan aku Snack yang biasa ku beli di supermarket?? "

Mata Jinan berbinar-binar saat reyan menyuruh nya

"Benarkah? Bang Rey menyuruh ku??" Walaupun hanya di suruh tetapi Jinan merasa ia akhirnya dianggap ada oleh Abang tertua nya dan di anggap berguna kali ini

"Ya, uang kembalian nya untuk mu saja " setelah mengucapkan itu reyan pergi ke kamar nya

" Benarkah?? Apa aku bermimpi?? Ahh sudah lah aku harus segera membelikan Snack itu pada bang reyan " Jinan bersemangat rasa nya lelah di dalam tubuh nya menghilang

Saat sampai di supermarket, Jinan bergegas mencari Snack yang di mintain oleh reyan lalu membayar di kasir, Jinan melihat permen yang tertata disana ia ingin mengambil satu tetapi tangan nya berhenti saat mba kasir itu memanggil Jinan

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang