(end)

1.5K 59 5
                                    

💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💚💚💚

5 bulan berlalu

Setelah kematian jinandra, rumah semakin sepi dan sunyi hanya terdengar suara ia akan dan tangisan menyesal di rumah itu.

Jeandra yang selalu melihat jinan berada di dekat nya ia bahkan pernah ada suatu kejadian dimana jeandra melihat jinan sedang menyirami tanaman halaman rumah nya tetapi naren yang berada di samping Jean itu tidak. Melihat siapa pun disana, naren mengira Jean sedang berhayal atau bercanda pada nya.

Kini hari dimana verol telah siuman membuat ketiga anak nya bahagia mendengar ia sudah siuman.

"Apa ada yang sakit yah? " tanya reyan

Verol hanya menggeleng kan kepala nya sembari tersenyum gembira melihat ketiga anak nya.

"Syukur lah ayah sudah siuman, hati ku lega rasa nya " kata naren mengelus dada nya

"Kata dokter kalau ayah sudah membaik, ayah sudah boleh pulang " balas Jean

"Jangan terlalu cape dulu, untuk perusahaan ayah biar naren yang ngurus "

"Apa tidak apa-apa na? " tanya verol menatap anak ketiga nya

Naren menggeleng pelan "tidak apa-apa dari pada ayah kecapean nanti, biarkan aku yang mengurus nya skrng "

"Terimakasih" gumam nya

"Oh iya siapa orang yang mendonorkan jantung nya untuk ayah? Ayah harus berterima kasih pada nya"

Ucapan verol membuat semua orng terdiam.

"Hey kenapa pada diam? Dan keluarga orang itu dimana? Ayah ingin berterimakasih juga, ayah mau membalas budi pada mereka"

"Orang itu.. "

Verol sedikit bingung dengan sikap mereka bahkan skrng mata reyan sudah berkaca-kaca.

"Naren siapa orng itu?? " tanya verol lagi dengan penuh rasa penasaran nya Karna sebelum melakukan operasi pendonoran jantung itu jinan melarang untuk memberitau kepada verol bahkan setelah verol di bius baru jinan bertemu dengan verol.

"Jinandra" jawab naren

Bukan nya shock verol malah tertawa tak percaya jika jantung yang sedang berfungsi didalam tubuh nya adalah jantung milik anak bungsu nya

"Hahaha tidak mungkin, kau pasti bercanda na " tawa verol

"Aku tidak bercanda ayah" balas naren

"Heyy jangan konyol, Tidak mungkin anak itu mendonorkan jantung nya pada ayah yang buruk seperti ku "

"Ada-ada saja haha"

"Kami tidak bercanda, jinan yang mendonorkan jantung nya kepada ayah, dan 5 bulan yang lalu jinan sudah di makamkan " balas Jean

"Jinan meninggalkan surat ini dibawah bantal ayah saat itu " naren memberikan kertas yang ditinggalkan jinan itu pada verol

Sungguh berapa shock nya verol membaca isi kertas tersebut bahkan pipi nya sudah dibasahi oleh air mata penyesalan.

"J-jadi.. Jantung yang berada ditubuh ku jantung jinan?? " tanya verol menatap ketiga anak nya

Mereka bertiga mengangguk pelan sebagai jawaban pertanyaan verol.

Kini mereka sudah berada di depan pemakaman jinan, reyan menaburkan bunga diatas tanah itu sedangkan naren meletakan sebuah bunga lily dan bunga mawar putih dekat batu nisan milik jinan

"Maafin ayah ya? " ucap verol sembari mengelus batu nisan yang bertulis nama jinandra disana

"Ayah jahat ya sama kmu? Ayah benar-benar menyesal.."

"Maaf jie.. "

Mata verol berhasil membasahi pipi nya sekarang, ia benar-benar menyesalinya kalau jinan berani mengorbankan diri nya demi ayah nya.

"Pasti disana tidak merasakan kesakitan lagi kan? Maafin ayah, ayah benar-benar tidak becus, aku adalah ayah yang paling buruk didunia ini hiks " isak verol sembari memukul kepala nya sendiri

Melihat itu Jean dan reyan berusaha menghentikan tangan verol agar tidak memukul kepala nya lagi.

"Berhnti ayah.. Jangan menyakiti dirimu sendiri" ucap reyan

"Ayah benar-benar jahat sama jinan rey.. Ayah juga harus merasakan apa yang dirasakan jinan selama ini ayah sungguh menyesali nya hiks "

"Bagaimana pun ayah menyakiti diri ayah sndiri itu tidak akan membuat jinan senang ayah.. " balas naren menatap kosong baru nisan Jinan

"Hiks bagaimana bisa orang jahat seperti ku menjadi ayah jinan hiks semua ini salah ku, aku lah yang membuat jinan pergi, maafin ayah hiks "

"Berhenti menyalakan diri ayah sendiri, kami berdua juga bersalah " balas jeandra

Naren hanya menghela nafas nya lalu memeluk mereka bertiga sembari mengelus baru nisan jinan.

Verol benar-benar menyesali semua nya, tetapi bukan kah semua sudah terlambat? Jinan sudah pergi mereka baru minta maaf dan menyesal..

"Berbahagia lah disana nak.. Ayah akan menjaga jantung mu sebaik mungkin " lirih verol

"Kami mengikhlaskan mu.. "






💚💚💚

°

°

°

The end
-

-

-

MAKASI GUYSS YANG UDAH BACA SAMPAI AKHIR
LOVE YOUUU SOOOOO MUCH! 💚💚

Maaf yaa kalau ada alur yang ga nyambung ╥﹏╥
Jika banyak typo nya I'm really really sorryyyy

Jangan lupa vote

See youu💚

Pay pay👋

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang