29

603 34 3
                                    





💚💚💚

"Jinan apa kau boleh membersihkan meja disana?"Tanya seorang pria paruh baya itu

"Oh bisa paman " jawab Jinan langsung bergegas membersihkan meja yang di suruh oleh pria yang bernama pak teo

Kini Jinan sedang berada di sebuah kedai mie, setelah ia menyelesaikan kampus nya ia akan pergi ke kedai mie untuk bekerja disana hingga malam hari, Jinan sedikit senang saat bekerja disana ia kadang di beri makanan gratis walaupun gaji nya tidak terlalu besar

"Anak laki-laki itu sangat rajin ya, toko kita jadi tertolong karna anak laki-laki itu" ucap istri pria itu memandang Jinan dengan senyuman

"Aku harap, aku mempunyai anak laki-laki seperti nya"

"Iyaa, dia sangat rajin, setiap dia datang kekedai kita selalu bersemangat sayang nya aku tidak bisa menaikan gaji nya karna kedai kita tidak terlalu ramai beberapa bulan ini " balas pria itu

"Tidak apa-apa teoo, aku bisa membantumu menjual roti untuk menambah ekonomi kita" jawab sang istri yang bernama Hana

"Tapi Hana kita sudah tua dan pinggang mu akhir-akhir ini sering sakit, jika kau kecapean bagaimana Hana " khawatir teo

"Maka dari itu kita sudah tua aku ingin menghabiskan waktu tua kita dengan bekerja sama-sama hingga penghasilan kita menambah banyak dan kita bisa berlibur ke pergunungan memandangi senja di sore hari serta bintang dan bulan yang bersinar di malam hari" kata Hana ngebayangin mereka berdua berlibur di sebuah pergunungan

"Hahh.. kau ini sudah tua mau liburan ke gunung, apa kau sanggup berjalan dri bawah hingga ke atas gunung? Kau ini ada-ada saja " balas teo sambil menggelengkan kepala nya melihat Hana

"Bisa kok, siapa bilang orang tua seperti kalian tidak bisa berlibur ke pergunungan? "Sambung Jinan yang sudah selesai membersihkan meja

"Tuh kan sudah ku bilang bisa" senang Hana

"Bagaimana bisa nak, kita sudah tua badan kita sudah rapuh mana sanggup berjalan ke atas gunung tinggi " kata teo

"Uhm kalian bisa jika kalian berjalan dengan hati yang tenang dan bergembira mungkin kalian akan tidak terasa sudah sampai di atas jika kalian saling bersemangat satu sama lain seperti paman teo semangatin bibi Hana saat bibi Hana sedang sedih ingin mempunyai seorang anak lalu paman teo menghibur bibi Hana, dan sama juga seperti bibi Hana memberikan semangat kepada paman teo saat kedai sedang sepi " jawab Jinan

Mata Hana berbinar-binar betapa pintar nya Jinan, ia selalu menginginkan anak seperti Jinan tetapi bagi Hana mungkin sangat mustahil untuk melahirkan anak seperti Jinan sedangkan diri nya sendiri tidak bisa hamil hingga umur nya sudah memasuki 40 tahun

Tetapi teo tidak masalah dengan Hana yang tidak bisa hamil, teo juga sering memberikan semangat pada Hana saat Hana sedang sedih kenapa ia tidak bisa hamil teo selalu memberi support kepada istri tercinta nya, teo juga ingin mempunyai anak tetapi teo ngerti perasaan Hana bagaimana ketika melihat seorang anak kecil di jalan Hana selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberikan seorang anak kepada mereka tetapi doa mereka belum dikabulkan oleh tuhan mungkin mereka belum beruntung

"Betapa pintar nya kau Jinan " puji Hana pada jinan

Hana dan Jinan tertawa bersama membuat hati teo senang melihat sang istri bertertawa bersama Jinan

apa keadilan itu nyata? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang