Satu

3.7K 301 7
                                    

"Pagi Bec. "

"Pagi Pop, "

Pagi akan selalu sama untuknya, kerja, make up, berpose di depan kamera, shooting berbagai product endorse, bertemu client, dan duduk manis dengan secangkir teh Jasmine dan beberapa kue kering kesukaannya.

Membosankan, itu yang selalu ada di benak seorang Rebecca, harinya itu-itu saja, tidak ada yang special atau bahkan sedikit saja memacu adrenalin.

Berbeda jika Irin membawa Kane dan Kanaka, dua bayi kembar yang sangat beringas jika sudah di lepas dari strollernya.

Toddler, katanya masa menyeramkan tumbuh kembang bayi, ya sedikit banyaknya Ia setuju dengan itu, Harvi anak dari Heng dan Nam juga seperti itu, sekarang lelaki itu sudah kelas 3 SD, jauh lebih calm dari sebelumnya.

"Lagi mam apa Lili. "

Bayi berumur 7 bulan, anak dari Popi dan Saint, lucu sekali, namanya Liana, perempuan dengan suara melengking ketika lapar mendera, Becky pernah sampai terkejut ketika Lili tantrum karena laparnya waktu itu.

"Mam buah Mami. " Suara Popy layaknya Lili lah yang berbicara.

Panggilan Mami, Ia menyukainya, dari anak Nam, Irin, sampai Popy selalu memanggilnya itu, hanya di tempat kerja kadang Becky merasa hidup, bertemu dengan bayi-bayi kecil yang menggemaskan, semuanya bahkan lebih senang bersama Becky dibandingkan orang tuanya sendiri.

"Mami..."

Hari ini weekend, semuanya ada, dan kedua sahabatnya itu tidak mau menggunakan Nani, mengurusnya sendiri, beruntung Saint dan Heng juga fotografer di sini, bekerja sama dengan Freenky.

"Havi bawa apa?"

"Jus guava, kata Mama, Mami sering pucet butuh yang seger-seger. "

Anak manis dengan lesung dimple lucu di kedua belah pipinya, Harvi adalah lelaki pertama yang Becky bantu rawat dengan suka cita, kali pertama membuatnya sedih karena ingin juga memiliki makhluk kecil yang sama, namun Harvi juga yang menjadi obat, karena lelaki kecil itu lebih menginginkan Becky bersamanya dibanding Nam dan Heng.

"Havi, Mama tinggal, itu makanannya suapin Mami, Dia males banget makan, Kamu omelin aja, Mami ada pemotretan dulu sama Feenky. "

"Iya, Aku bakal rawat Mami, tenang aja. "

Becky suka senyumnya, bagaimana mata itu hilang karenanya, pelukan Harvi sedikitnya membuatnya tenang, walaupun badannya tidak terlalu baik saat ini.

"Buka mulut Ami. "

"Ami gak laper Nak, "

"Sebelum Kane sama Kana dateng, ayo buruan, keburu abis. "

Yang Harvi bilang benar, Becky sampai bingung monster seperti apa yang ada di dalam tubuh si kembar itu, tubuh tambun dengan nafsu makan menggila, katanya normal, namanya juga anak balita, cuma Mereka sangat bringas untuk semua hal, bikin pusing kepala.

"Havi gak mau Mami sakit, "

"Gak sakit. "

Menaruh tangan lelaki itu di keningnya, di lehernya, tidak ada panas di sana, Ia hanya lemas dan nyeri di tulangnya, itu saja.

"Gak panas kan?"

"Kenapa Ami gak semangat? biasa kalau ketemu Havi, seneng. "

"Ini seneng kok, siapa bilang gak?"

"Feeling Havi yang bilang. "

Memeluknya, bagaimanapun Becky berbohong lelaki kecil ini akan selalu saja dengan isi kepalanya, namun ada rasa senang yang tidak bisa Ia jelaskan, seperti Ia dimiliki seutuhnya.

Bumi untuk Freenky (Freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang